|
“Mas Sitam, saya sering baca blogmu. Dan saya selalu membaca setiap postingan baru di blogmu.”
“Wah terima kasih sekali mbak. Jangan bosan-bosan membaca tulisanku.” Jawabku sembari tersenyum.
Tentu saja ucapan tersebut mengejutkan bagiku. Tak banyak srikandi (perempuan) hari ini bergabung bersepeda yang kukenal. Namun banyak dari mereka pernah membaca tulisanku bertema sepeda. Jadi semacam sentilan bagiku agar tetap bersepeda dan menulis perjalananku saat bersepeda menuju destinasi wisata di Jogja.
Untuk kalian yang bingung mencari rekomendasi jenis sepeda yang tepat untuk dimiliki. Kalian bisa mencari informasi dan melakukan perbandingan sepeda di BestRekomendasi.id. Sebuah situs yang dapat membantu kalian dalam mengambil keputusan untuk membeli sepeda yang tepat.
Selain menuliskan setiap perjalanan di blog, kadang aku juga mengunggah foto tersebut di Instagramku. Tentu setiap foto aku barengi dengan caption agak panjang. Caption itu kadang tertulis tanpa sengaja, asal mengalir saja tanpa ada rencana sebelumnya. Berikut beberapa kutipan yang aku tulis di Instagram berkaitan dengan foto sepeda.
Seorang mahasiswa internasional sedang berangkat ke kampus menaiki sepeda |
Saat aku mengabadikan momen ini, ada sesuatu yang menarik menurutku. Biasanya orang mancanegara yang di Jogja (entah mereka itu mahasiswa internasional ataupun pelancong) lebih suka mengendarai motor matic daripada menaiki sepeda. Di pagi ini, aku menyaksikan tiga turis yang menikmati waktu pagi dengan bersepeda.
Semakin hari jalanan di Jogja padat merayap, tak jarang kemudian macet di ruas jalan tertentu. Tentu semakin banyaknya jalan macet membuat polemik tersendiri. Kita harus bisa saling menghargai sesama pengguna jalan, minimal dengan tidak melanggar aturan selama di jalan.
Mengapa harus demikian? Aku sekarang melihat banyak trotoar yang awalnya lengang dan hanya dilewati pejalan kaki berubah fungsi. Seperti di Jalan Solo, di jalan Kaliurang, atau di ruas jalan lain yang trotoarnya agak landai. Banyak kendaraan roda dua tidak sabar menunggu akhirnya menaikkan kendaraannya ke trotoar. Tujuan mereka agar cepat sampai di depan dan segera terlepas dari kemacetan.
Mari bersepeda menuju kampus |
Dokumentasi ini sebenarnya berbarengan dengan dokumentasi yang di atas. Ketika mereka hampir berbarengan menaiki sepeda. Aku serta merta mengabadikan dan menyebar senyum padanya. Mereka pun membalas dengan senyuman.
Sebuah komunikasi sederhana namun sangat mengena bukan? Inilah salah satu hal yang paling aku sukai ketika bersepeda. Kenal atau tidak, kami seperti saudara dan saling menyapa. Kalaupun mereka tak menyapa, mungkin karena mereka sedang serius mengendarai sepedanya.
Aku bersepeda setiap hari kerja dari kos ke kantor dengan jarak tak lebih dari 3 KM. Tanpa harus melibas tanjakan, hanya menyusuri jalan-jalan gang agar tak banyak saingan kendaraan bermesin sekaligus menghindar dari kemacetan.
Bagiku jarak segitu paling ideal memang bersepeda. Aku banyak mempunyai teman yang bersepeda lebih jauh setiap harinya. Mereka rela bersepeda lebih 20 KM (Pulang-Pergi) tiap hari. Bukankah itu sangat hebat? Dengan jarak segitu, mereka masih konsisten menggunakan sepeda sebagai alat transportasinya.
Dua anak sedang menikmati akhir pekan menaiki sepeda |
Sebenarnya ini sebuah sentilan saja. Aku tak bermaksud menyentil siapapun yang ada di sekitarku. Melihat kedua anak kecil ini menikmati akhir pekan dengan bersepeda, bahkan menaiki satu sepeda berdua seperti ini tentu menyenangkan.
Ketika anak kecil itu dengan asyiknya bersepeda, kadang kita lupa kapan terakhir menaiki sepeda. Hanya berkata dan sebatas wacana jika esok aku ingin bersepeda. Jika memang ingin bersepeda, jangan terlalu banyak rencana saja. Tak perlu muluk-muluk ingin bersepeda jauh, yang penting kayuh pedal sepedamu.
Kalau ini bukan Bike to Work tapi Bike for Work |
Pernah aku sedikit gerah dengan perdebatan tanpa berujung. Ketika mereka memperdebatkan kenapa harga sepeda itu ternyata banyak yang mahal. Komponen sepeda pun harga jauh melambung tinggi, kenapa tidak menggunakan helm dan lainnya. Bagi orang yang paham tentu harga bukan masalah; kadang hobi itu memang harus mahal. Mereka rela merogoh koceh lebih dalam agar sepedanya sesuai harapan ketika dinaiki.
Apalagi bagi teman-teman yang hobi roadbike atau downhill tentu harus memperhatikan banyak hal ketika akan berkecimpung. Harga sepeda sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Jika sepeda hanya untuk keseharian, aku rasa selama sepeda itu dalam kondisi baik, merk itu tak dipermasalahkan. Mereka sama-sama tetap bisa dikayuh.
Menantikan sunrise bersama sepeda kesayangan |
“Ternyata menunggu sunrise jauh lebih jelas hasilnya daripada menunggu lainnya.”
Untuk caption yang ini nggak usah dibahas. Aku sendiri bingung kenapa nulis seperti itu. Jadi ceritanya waktu itu aku sengaja nunggu sunrise di salah satu pantai dekat rumah. Dan beruntungnya yang aku tunggu benar-benar terlihat.
Walau hanya mengabadikan menggunakan gawai tapi hasilnya cukup memuaskan. Ya, memang kadang menunggu hal yang belum pasti itu rasanya aneh. Coba saja yang ditunggu itu kepastian, seperti mentari yang selalu terbit kala pagi, dan terbenam kala senja. Ups!!
*Dokumentasi setiap foto sepeda itu di berbagai tempat mulai dari area Jembatan Gantung Selopamioro, Selokan Mataram, Area Candi Plaosan Lor, Ruas Jalan dekat Museum Dirgantara, dan Tepian pantai di Karimunjawa. Pemotretan menggunakan Smartphone dan Mirroless kurun waktu Juni – Agustus 2016.
saya gak bisa naik sepeda dek... dulu wkt masih kecil ingin belajar dilarang sm ortu. Takut saya kl udah bisa terus meluncur ke jalan raya lalu jedher...tabrakan... Nah, skrg kl mau belajar mikir2... namanya belajar kan pasti bakal jatuh dulu lah beberapa kali... tulang tua saya udah gak kuat nahannya *dasar penakut* :))))
BalasHapusHehehehhe, akalu sekarang sekiranya takut jangan dipaksakan buk :-D
HapusTapi seru loh kalau misalnya bonceng sepeda :-D
ebih sehat bersepeda dong ya dan pastinya akan membuat badan lebih seger.. Turis aja mau pake sepeda, masa kita sebagai pribumi harus gengsi dan harus pakai motor matic, kalau dia rasa tujuannya deket mending pakai sepeda aja deh itu kan baik untuk menjaga bumi karena mengurangi polusi :-)
BalasHapusMembiasakan bersepeda itu yang jadi tantangan hehehhee. Kalau memang jaraknya masih bisa ditempuh dengan sepeda sih sebaiknya bersepeda (itupun jika punya sepeda).
Hapus4 tahun lalu aku juga bersepeda ke kantor, lumayan keringatan pagi pagi sampai kntor hehe.. Tapi sehat mas
BalasHapusBersepeda itu menyenangkan. Bisa membuat kita menjadi lebih sehat dan fresh :-)
HapusJadi tersenyum nih baca caption yang ini : "Kalau ini bukan Bike to Work tapi Bike for Work" :D
BalasHapusHhaahahah. Pokoknya yang penting bike-bike aja :-D
HapusAhamdulillah setiap hari saya juga masih konsisten Bike to Work
BalasHapusKeren banget mas :-D
Hapuswahhh keren bangettt kemana-mana naik sepeda, kalo naik sepedaaa gue biasanya olahraga aja sih di jogja, pagi-pagi lah tentunya... Tapi sekarang jogja makin hari makin panas.... gak tau kenapaa tapi asik kok kalo bersepeda... kapan-kapann loh sepedaaan bareng :D
BalasHapusoiya salam kenal gue dari jogja :v
Hahahahha, dinikmati aja selama di Jogja. Silakan gabung, hampir tiap pekan kami sepeadan kok bareng teman-teman :-D
HapusAku plg suka caption yg terakhir! wkwkwkwk Uda sebulan terakhir nyoba gowes rutin jg, yah meski masih jarak masih pendek2 tp lumayanlah ya bs rutin dikit2. hehehe
BalasHapusKurang jauh. Coba sesekali Boyolali - Solo, kanjalannya flat itu hahahahha
HapusPasti seru naik sepeda itu, selain bisa lepas dari macet juga menyenangkan
BalasHapusTetap saja kena macet kalau lewat jalan raya hahahahhaha
HapusJadi teringat waktu masa kecil dlu.. sering banget main sepeda sama temen2.. melewati rel kereta yang sering di inget, hehe..
BalasHapusWahh asyik banget itu mas. Saya waktu kecil sukanya jalan kaki hehehhe
HapusTinggal membiasakan diri di Jogja bersepeda, terutama klo bepergian sendirian di dalam kota. Soalnya klo di Canberra nyepeda udah rutin.. Semoga bisa kayak mas Sitam.. :D
BalasHapusKayaknya balik Jogja beli Sepeda Lipat ini mas :-D :-D
HapusBeli Brompton Mas. Asik sepedanya.
BalasHapusHarganya bikin gimana gitu mas hehehhehe. Selain brompton sepeda Ferari juga yahud :-D :-D
HapusMas, aku lagi pengen tuku sepeda ki. kemarin temenku bawa sepeda. mereknya odessy po yo. mbuh tulisane pie. masa harganya cuma 1.1. keren gitu padahal. budget 2juta. dapat sepeda apa ya?
BalasHapusIya sepeda odessy ada. Mending kalau dana segitu buat beli Pasific, Nif.
Hapusbersepeda itu menyehatkan, sayangnya kantor ku jauh, kalau agak dekat pengen setiap hari naik sepeda ke kantor
BalasHapusHahahha, kalau jauh emang susah mau sepedaan ke kantor mbak. Kecuali transportasi umum seperti keretanya udah bagus, jadi bisa bawa sepeda lipat ke dalam kereta ahaha
Hapusjadi pengen naik sepeda lagi --"
BalasHapusoyaa semarang jalannya naik turun. harus nanjak dulu kalo mau ke daerah semarang atas..hehhehe
Arah ke Unnes kampus atas jalannya emang yahud heheheh. Aku belum pernah sepedaan di Semarang :-(
Hapussepedaan di semarang enaknya di sekitaran kota. tapi staynya juga di daerah semarang bawah :D
HapusPanas mas hahahha. Tetep enakan yang uphill, jadi kalau nggak kuat nanjak ya nuntun hahahha
HapusAnakku sepedanya baru, bisa ikut sepedaan ama Om Sitam tuh :)
BalasHapusAsyik bisa aku ajak sepedaan muter alun-alun ahahahhaha
Hapusiku sunrise ning legon bajak ya mas :3
BalasHapusNggak mas ahahhahaa.
HapusIni sunrise pantai dekat rumah. Yang dekat magrove (samping rumah).
ayo terus bersepeda mas sitam ... terus kampanyekan ... sekarang sudah semakin banyak orang bersepeda. Kalau ada orang yang berdebat tentang harga sepeda dan tetek bengeknya ... ya artinya hanya cari alesan aja untuk ga bersepeda
BalasHapusBener banget kang. Intinya sepedaan itu niat dan lakukan sekarang juga :-)
HapusMantep tenan iki caption-captionnya, bikin Buku sajak tentang sepeda Mas, pasti joss! :D
BalasHapusNtar kalau nulis buku nggak ada yang baca mas ahahhahaha
HapusDulu waktu sekolah saya juga setiap hari naik sepeda, tapi sekarang saat kuliah sudah tidak lagi karena jaraknya lumayan jauh. Memang benar saat bersepeda bisa saling menyapa dengan pengguna sepeda lain. Selain itu, bisa lebih menikmati perjalanan.
BalasHapusBisa loh tiap akhir pekan pas nggak ada acara sepedaan. Minimal kulineran hahhahhahhah
Hapussaya dulu sering tuh bersepeda ke gunung mas, makin kesini kesini sepedanya rusak :( jadi ngga berlanjut bersepeda lagi :(
BalasHapusHarus dibiasakan lagi mas sepedaannya :-)
HapusMantap, sayang di kota-kota besar susah sepedaan di hari kerja..gak tahan polusinya
BalasHapusSelain polusi, banyaknya kendaraan sehingga para pesepda dituntut untuk ekstra hati-hati.
Hapusdulu suka banget sepedaan, sekarang dah jarang sepedaan..:(
BalasHapusDimulai lagi walau jarang mas hehehehhe
Hapusbersepeda selain menyehatkan juga membuat lingkungan bebas polusi ....:)
BalasHapusSelain itu juga membuat kita lebih ceria jika jalannya nyaman
Hapuskalau Indonesia bisa menekan penggunaan kendaraan bermotor pasti jadi asri dan adem ya suasana, minim polusi dan tentunya lebih sehat.
BalasHapusSementara ini bersepeda sebagian besar orang hanya hobi diakhir pekan ehheheh. Tapi sudah cukup baik sih ada yang bersepeda :-D
HapusMasih membayangkan mau beli sepeda baru mas, biar bisa hits kayak mas sitam. Paling asik emang kalo dibawa jalan menyusuri pantai. Jalan dari rumah saya ke pantai udah oke tinggal orangnya mau pake sepeda ke sana pa enggak hehe. Salam kenal mas sitam, dari saya dari Jepara bagian jawa.
BalasHapusSaya beli sepeda buat sepedaan dan olahraga mas. Sekalian buat nyalurin hobi, heheheheh. Jepara bagian Jawa maksudnya gmn ya? hahhahhaha
HapusSepeda, kehadirannya begitu tulus menemani ya mas.. sahabat setia dalam perjalanan.. hihihi..
BalasHapusNtar kalau sudah berkeluarga bakalan sepedaan bareng istri mas hahahahhaha
Hapusaku dulu pas kecil sering banget naik sepeda kayak dua anak kecil itu wkwkwkw.
BalasHapusSekarang harusnya bersepeda abreng pasangan loh, Gal..
HapusJadi keingetan masa kecil dulu deh, nostalgianya pas lagi nakal2nya main sepeda, saking asyiknya nggak pulang2, baru pulang kalau udah maghrib :D
BalasHapusHehehehhe.
HapusPas kecil emang gitu semua kelakuannya :-D
Masa kecil dulu saya juga seneng naik sepeda keliling rumah nenek. Bahagia rasanya bisa lihat hamparan sawah yang dilatarbelakangi dengan matahari pagi :')
BalasHapusHampir setiap orang pasti mengingat masa kecil saat sepedaan mbak :-)
HapusSeru rasanya waktu kecil tersebut.
sya juga hobby banget gowes mas, ditunggu gowesnya ke jepang ya, hehe
BalasHapusSalam kenal mas.
HapusWah saya sering mendapat cerita teman-teman yang pernah ke Jepang dan bersepedaan di sana. Semoga bisa ke sana saya :-)
bersepeda itu selain menyehatkan juga ramah lingkungang ya ..
BalasHapusDan juga dengan bersepeda dapat membuat lingkungan lebih baik :-)
Hapus"Ketika mereka hampir berbarengan menaiki sepeda. Aku serta merta mengabadikan dan menyebar senyum padanya. Mereka pun membalas dengan senyuman. Sebuah komunikasi sederhana namun sangat mengena bukan?"
BalasHapusMungkin bule-bule itu senang yah tinggal di Indonesia, orang-orangnya ramah dan dengan segala budayanya yang beragam dan unik-unik.
Ditunggu mas tulisan dan foto-foto selanjutnya. :D
Keep writing and keep inspiring us. :)
Bersepeda itu menyatukan segala golongan untuk saling bersapa mas.
HapusTerima kasih sudah membaca tulisan di blog saya :-)
Alhamdulillah sejak trauma naek motor (gegara ditabrak orang mabuk) aku malah konsisten naik sepeda balap ke mana-mana...cuma yaaa...jadi emak-emak tomboi dan menarik perhatian gitu...pakai sandal tinggi tapi pas mau duduk di sadel caranya jagoan banget...#emang gak ada ya sepeda balap yang tanpa plangkangan?
BalasHapusWah emak pakai sepeda roadbike? Joss mak. Ngiri ahhahahahha
HapusMas, minta ijin boleh copy share foto anak boncengan naik sepeda dekat candi itu? Jadi ingat waktu SD sering boncengan kaya gitu pakai BMX.
BalasHapusSilakan mas. Malah senang rasanya ada teman yang ingat waktu kecil ehheheheh
HapusSip... Maturnuwun om..
HapusSama-sama, om.
HapusAsiknya bisa jalan jalan bersepeda santai,
BalasHapusMungkin satu saat nanti kalau ada waktu luang baru bisa ikutan .
Tiap akhir pekan ramai di Jogja yang bersepeda
Hapus4 tahun lalu aku juga bersepeda ke kantor, lumayan keringatan pagi pagi sampai kntor hehe.. Tapi sehat mas
BalasHapusHehehehe, langsung mandi tambah seger :-)
Hapusmenarik bacanya :D saya juga hobi gowes mas... tapi skrg makin padet aja jadwal kerjaan, makin susah aja buat meluangkan waktu hehe
BalasHapusDicoba pas akhir pekan mas :-)
HapusDibandingkan kendaraan lain, naik sepeda jauh lebih menyenangkan dan menyehatkan. :D
BalasHapusSelama jarak dan asksesnya aman, bersepeda menjadi salah satu pilihan yang tepat. Hanya saja di kota-kota besr, jalanan untuk bersepeda tidak terlalu aman.
HapusPertanyaannya: kapan kita bisa sepedaan bareng, mas? :D
BalasHapusJawabannya mudh; kapan main ke Jogja, biar bia gowes bareng buahahahahha
Hapusselain untuk kesehatan, mengurangi polusi...serta dapat menghemat biaya ..hehehhe
BalasHapusBenar, banyak hal yang baik ketika kita bersepeda; selama kita bersepeda dengan tidak memaksakan diri hehehheh
HapusJoss mas, semoga tetap konsisten bersepeda saat luang ehheehhehe.
BalasHapusSaya malah jarang konsisten akhir-akhir ini
keren banget captionnya kak... pengen banget di kotaku banyak yang menggunakan sepeda biar tiap hari saya berangkat kerja gak ada polusinya...
BalasHapusBersepeda itu memang harus dimuali dari diri kita sendiri :-)
HapusSiapa tahu kalau kita sudah naik sepeda, nanti ada yang mengikuti
Bener banget, mas. Bersepeda sebenarnya biasa aja dan memang sudah dilakukan sejak lama. Gegara sekarang booming ja trus jadi gaya hidup sehat yang ada buntut 'merk' dll hahahaha jadi main gaya2 hisap dompet wkwkwkwwk :)
BalasHapusIya mbak hahahahaha.
HapusIni tulisan empat tahun lalu, dan sampai sekarang masih banyak orang mengutip kata-kata untuk instagram hahahahhaah
AKu paling suka lihat pesepeda yang bawaannya segambreng sampai menutupi badannya. Ada tukang kerupuk, tukang jerami dll misalnya. Kayak ada filosofi kehidupannya gitu mas hehehe :D Kalau yang olahraga biasa kan biasaaaa ajah gt wkwkwkw :D
HapusSebanrnya ini adalah bekerja yang menggunakan sepeda sebanar-benarnya, mbak :-)
HapusSepeda alat transportasi yang gak hilang dimakan waktu
BalasHapusBahkan sekarang sepeda kembali melejit kala pandemi.
Hapus