“Gemuruh suara ombak memecah karang, menghempaskan diri ke tepian pantai
seperti sebuah rindu yang terpendam. Menggolak di tengah samudra, dan
menuntaskan di daratan. Menghantam tebing curam, atau melenggang mulus tanpa
aral menyapa butiran pasir yang setia menunggu. Bibir pantai senantianya
menantikan gelombang dari tengah samudra dengan sejuta cerita panjang.”
Payung warna-warni di tepian pantai Wediombo, Gunungkidul |
Rasanya godaan bermain ke pantai itu
adalah salah satu hal yang sulit kubendung. Dengan rencana yang mendadak pun
aku dan teman-temanku bisa menikmati waktu di pantai. Tak berlibur, kami hanya
menyempatkan waktu duduk bersama. Bercengkerama dengan alam diselingi canda
tawa tiap kali berbincang. Ya, pantai adalah tempat di mana kita bisa menikmati
semilirnya angin laut yang menyatu dengan gemuruh ombak tak terputus. Tiap
gulungan ombak disertai suara gemuruh panjang mereda. Pantai tetaplah menjadi
tujuan para wisatawan yang ingin berakhir pekan di Jogja, khususnya menyisir
belahan pantai di Gunungkidul.
Sesuai dengan rencana semula, awalnya
aku dan rombongan menuju pantai Greweng.
Di sana kami menikmati suasana pantai yang masih sepi. Berlanjut singgah ke pantai Sedahan. Tak semua ikut ke
pantai Sedahan. Selanjutnya adalah menuju pantai Wediombo. Di sini rencananya kami
ingin mandi laut. Ada tempat yang berdekatan dengan area mancing yang digunakan
para pengunjung untuk berenang. Airnya tenang karena tertutup bebatuan yang
menjulang tinggi, hanya ada sedikit celah yang dilewati gelombang.
Pantai Wediombo ini pernah aku
sambangi dengan teman yang nyaris sama. Hanya satu orang yang berbeda.
Berhubung ini yang kedua, aku pun sengaja memfokuskan mengambil gambar tak
melulu keindahan pantainya. Di sini aku sengaja mengabadikan apa-apa yang
kurasa menarik untuk kuabadikan. Entahlah, sepertinya asyik juga berburu foto
di pantai. Apalagi niat ingin melihat sunset
di sini batal karena kami harus pulang lebih cepat dari perkiraan.
Selfie di Pantai
Abadikan!! Foto ya! Mana tongsisnya? Masih banyak lagi ucapan yang terlontar jika kita
ingin berfoto ria. Momen berada di pantai saat libur tentu bisa dijadikan
seseorang sebagai waktu yang tepat untuk berfoto, tak kecuali aku. Aku pun
melakukan hal yang sama jika sedang berada di suatu tempat, khususnya tempat
wisata. Hari ini pengunjung pantai Wediombo sangat ramai. Tempat di bawah pohon
rindang yang dulu kami pakai berteduh sudah lebih dulu dipenuhi pengunjung
lain. Bahkan ada yang memasang hammock
di salah satu dahan yang besar.
Aku duduk di tepian pantai seraya
menatap jauh keriuhan para pengunjung. Sengaja kuabadikan mereka yang sedang
berfoto. Foto sendiri, berdua, atau berbarengan dengan kelompoknya. Ada banyak
mereka yang sibuk mengabadikan diri di spot-spot yang menurutnya indah. Paling
banyak di antara mereka adalah mengabadikan diri di bongkahan batu besar yang
airnya surut. Di sana mereka mengekspresikan diri dan mengabadikan diri.
Sesekali mereka mengecek apakah hasilnya sudah memuaskan atau belum. Jika
belum, mereka kembali mengabadikan diri dengan kameranya.
Selfie dulu di pantai |
Bermain Air
Seperti rencana awal, di pantai
Wediombo nantinya kami bermain air. Bermain air itu bisa saja berenang atau
hanya main-main membasahi kaki ke air saja. Teman-temanku sudah asyik dari awal
ingin menceburkan diri ke dalam air laut. Sementara aku malah tak melakukan hal
yang sama. Di sini aku asyik mengabadikan mereka yang main air. Padahal dari
kecil aku paling suka berenang. Alasanku nggak ikutan berenang cukup jelas; aku
lupa membawa pakaian ganti.
Tanpa banyak menghabiskan waktu, aku
mengabadikan orang-orang yang berenang. Di pantai Wediombo ada dua tempat yang
bisa kita gunakan berenang. Pertama adalah bermain air di bibir pantai. Seperti
yang dilakukan sebagian besar pengunjung di sini. Mereka bermain pasir dan
sesekali membasahi badannya di laut. Bermain gulungan ombak yang sudah kecil
dari tengah samudra. Di sini aku melihat anak kecil bermain air dengan sebuah
pelampung kecil. Awalnya kukira dia sedang membawa alat selancar besar, tapi
setelah semakin dekat terlihat bukan seperti alat selancar.
Halo pantai, mari berenang di pantai |
Tempat lain yang paling sering
digunakan pengunjung berenang adalah semacam laguna di tepian pantai. Dari
tempat parkir pantai, aku dan temanku berjalan menyusuri tepian pantai menuju
kiri jalan. Tepat di balik bebatuan yang menjulang tinggi itu terdapat semacam
kolam yang airnya hanya sepinggang saja. Tidak dalam memang, tapi cukup aman
bagi orang yang ingin berenang. Teman-temanku terlihat asyik berenang, dan
sesekali berteriak minta diabadikan. Ya, air laut yang tertampung dibongkahan
semacam kolam ini menjadi tempat terfavorit untuk berenang selama di pantai
Wediombo.
Spot berenang di Pantai Wediombo |
Para Pemancing Ikan
Tak dapat dipungkiri, selama aku ke
pantai Wediombo selalu melihat aktifitas para pemancing di pantai ini.
Sepertinya pantai Wediombo menjadi salah satu spot menarik bagi para pemancing.
Aku melihat ada banyak pemancing yang memasang Jorangnya. Mengharapkan seekor
ikan menyambar umpan. Mereka menyebar di antara bebatuan karang. Ada yang
berdiri sendiri, ada juga yang berkelompok. Terkadang satu orang memasang lebih
dari satu Jorang pancing. Selama aku di sini, tak melihat mereka menarik ikan.
Tapi di dalam tempat ikannya sudah ada hasil tangkapan. Bisa jadi mereka
mendapatkan tangkapan ketika aku belum ke sini.
Mereka yang memancing ikan di pantai Wediombo |
*****
Sementara apa yang kulakukan selama
di pantai Wediombo? Aku hanya mengabadikan beberapa kali indahnya barisan pasir
memutih, tersebar banyak payung pantai berwarna cerah. Aku asyik dengan
kesibukanku sendiri. Menikmati suasana pantai yang tenang, mengabadikan apa
yang ingin kulihat. Dan aku lebih senang menyendiri di tepian tebing pantai.
Melihat birunya air dan gemericik suara ombak menerjang tebing pantai. Kupasang
Tripod dan memasangkan kamera di atasnya, memastikan jika hempasan angin laut
tak merobohkan kameraku. Lalu aku berlari menepi di salah satu tebing pantai,
mengabadikan diri sendiri.
Santai di tepian teping pantai. Jangan ditiru jika merasa takut duduk seperti ini |
Menjelang sore hari kami pun
bergegas. Meninggalkan pantai Wediombo yang masih ramai, menyusuri jalanan yang
mulai padat. Kami meninggalkan pantai Wediombo dengan harapan bisa berkumpul
lagi. Bisa kembali bercanda di tempat yang berbeda. Ya, akhir pekan ini kami
bisa bersama. Menikmati waktu yang semakin jarang bisa berkumpul. Mengagendakan
secepatnya, kemudian kami bergegas menuju tempat yang sudah direncanakan. *Foto-foto di Pantai Wediombo diambil pada
hari Minggu; 21 Februari 2016.
Baca juga tulisan bertema pantai lainnya
saya kangen pantai-pantai di Jogja nih! kalau Wediombo ini kayanya terakhir ke sini sudah 20 tahun yang lalu xD
BalasHapus20 Tahun yang lalu mas? Woalah itu sepinya kayak apa hahahhaha :-D
HapusRasanya godaan bermain ke pantai itu adalah salah satu hal yang sulit kubendung
BalasHapusBetulll dan aku lagi kangen mantai :')
Aku baru tahu mas wediombo sekarang banyak payung payung e
Mbok jangan cuma godaan ke pantai mbak. Kasian godaan yang mbribik tapi diacuhkan sama kamu hahahahhah
HapusJadi pengen main2 ke pantai di gunungkidul lagi :((( pertama kali ke baron tahun 2007 trus terakhir ke indrayanti tahun 2015 hehe
BalasHapusWah asyik itu hehhehehe. Beraarti sudah sedikit paham daerah Gunungkidul :-D
HapusHampir tiap lebaran ke sana, ke kampung halaman ortu hehe
HapusMas Rullah udh ke telaga biru?? Cobain deh, keren hehe (http://fhilmim.blogspot.co.id/2016/07/telaga-biru-ngentak.html?m=0)
HapusBelum mas. Dulu waktu baru-baru dikenal sudah diajak ke sana, hanya saja waktunya yang kurang tepat karena musim hujan. Takut nggak bisa ke sana motornya :-D
HapusPantainya memang menakutkan. Tapi indah banget mas Rullah. Keren..
BalasHapusBenar mas. Kalau kita main di pantai selatan memang harus ekstra waspada :-D
Hapuske pantai cari foto2 yang indah .. oke pisan atuh ... daripada ke pantai cari pokemon :D
BalasHapusbtw ... kolam alaminya unik sekali ya ... jadi pengen nyemplung
Heeee, beruntunglah aku buka pecinta game kang. Kalau pecinta game, nanti takutnya ke suatu tempat buat cari pokemon hahahahha
HapusUdah lama nih ga mantai, need vitamin sea.... eh keren jg ya spot renangnya dalem ga tuh?
BalasHapusHeeee, kudu mlipir ke pantai dulu mas. Nggak dalam kok kolamnya. Cuma sepinggang aja kok
HapusGunungkidul memang banyak pantai yang menarik ya mas? Kok jadi pengen
BalasHapusGunungkidul memang banyak pantai mas. Apalagi sekarang penduduknya mulai berbenah dan menghias tiap pantai.
Hapuswahh boleh bangettt
HapusBisa dikunjungi pantainya gan :-)
Hapuswuih sekarang di wediombo makin rame yaa,,, ada payung payung nya jugaaa, heuheuheu
BalasHapusdulu pas kesana belum ada
Heeee, sekarang sudah seperti ini semua mas :-D
HapusSelain Parangtritis, belum pernah main di pantai manapun di Jogja. Aku anake gak gaul banget ternyata. Kalau ke Jogja paling ke tempat-tempat 'standar' macam Malioboro dan Keraton saja. Hiks :'(
BalasHapusWajar mas hehehhehe. Saya bisa ke pantai-pantai di sini juga karena tinggal hampir 9 tahun hehehhehe.
Hapuswah... batu dan indahnya bukit di tepian pantai sungguh mempesona :)
BalasHapushmmmm..... kapan yah kesana?
:)
Semoga ada kesempatan untuk bermain ke Jogja dan menyusuri pantainya mas :-)
HapusJadi kangen pantai nih kang pas baca bagian yang berfoto selfie ria :) mana tongsis nya mana ? saya mh ga pake tongsis kang pakai tangan temen aja minta tolong fotoin :) btw saya mh bel;um pernah ke pantai wediombo kang :( kapan ya bisa merasakan sensasi di pantai ini..
BalasHapusSaya kadang bawa tripod sendiri Jadi bisa motret hahahahhaa
Hapuswah asyik kalau ada lagunanya, terutama buat yang kurang mahir berenang :D eh tapi nggak apa-apa kalau banyak juga pecinta game Pokemon yang pergi ke pantai buat cari Pokemon, pantai makin dikenal juga kan...asalkan pengunjungnya tidak merusak lingkungan saja :)
BalasHapusBenar gan. Di Laguna ini jauh lebih aman jika ombaknya tidak tinggi
Hapus