Usai menginap di lereng Gunung
Arjuno, daerah perkebunan Teh Wonosari, Malang, paginya ada beberapa agenda yang dilakukan. Ini adalah hari terakhir
selama di Malang akhir tahun 2015. Aku masuk ke dalam kamar dan mengemasi
barang-barangku. Tidak banyak barang yang kukeluarkan, hanya handuk dan kaos
saja yang terjemur di belakang. Aku rasa menginap di Kebun Teh Wonosari Lawang
menjadi pengalaman yang cukup seru untuk diceritakan sesampai di Jogja.
Sebungkus Teh Lawang kemasan juga sudah kumasukkan ke dalam ransel, tak
ketinggalan charger kamera yang tertancap dicolokan.
Dua buah mobil sudah terparkir, kedua
sopir sibuk mengangkati koper teman-temanku. Aku hanya mengamati seraya duduk
di bangku kecil di bawah pohon ceri. Ranselku sudah masuk ke dalam bagasi dari
tadi. Kukira hari ini akan kami habiskan di dalam kota Malang seraya menunggu
jam kereta sore hari. Nyatanya tak seperti itu, masih ada satu lokasi lagi yang
kami kunjungi. Kali ini kami akan mengunjungi Taman Safari Indonesia 2 yang
terletak di Prigen, Pasuruan. Kulihat di google map memang lokasinya tak jauh
dari Lawang.
Koleksi hewan di Kebun Binatang Prigen, Pasuruan |
“Nanti kita sekalian makan siang di sana saja,” Ujar pemandu.
Aku hanya diam saja, kuhabiskan
sepanjang perjalanan untuk tidur. Rasa capek mulai terasa setelah dua hari
sebelumnya mengunjungi beberapa ojek wisata di Malang. Tak ayal, aku terbangun
sudah di daerah Prigen. Setahuku di jalan ini banyak yang berjualan Nangka dan
Wortel. Sisi kiri jalan semuanya dipenuhi orang yang berjualan Wortel dan
lainnya dengan tujuan nanti dapat memberi makan hewan di dalam area kebun
binatang. Sementara sisi kanan banyak yang berjualan Nangka. Daerah Prigen
benar-benar dipenuhi pohon Nangka. Malahan di salah satu lokasi yang di daerah
Prigen ada tugu berbentuk buah Nangka.
Menaiki Bus di Kebun Binatang Prigen, Pasuruan |
Rombongan kami sampai diparkiran,
lalu diarahkan petugas untuk menggunakan mobil/bus fasilitas kebun binatang
untuk berkeliling. Sebagian memang menggunakan bus pribadi, tapi kami
menggunakan bus sini saja. Tiap tiket sudah melingkar dilengan, kami pun menuju
stasiun tempat bus berada. Satu bus kecil ini seluruh rombonganku masuk. Kami
pun melintasi berbagai jalan yang menampakkan koleksi hewan di Kebun Binatang
Prigen. Aku sendiri masih terkantuk-kantuk, entahlah rasanya sudah tidak
semangat lagi.
Seingatku, aku dulu pernah
menyambangi beberapa taman safari yang ada di Bogor dan Bali. Ini menjadi taman
safari ketiga yang kukunjungi. Selama di dalam bus, banyak yang kulewatkan. Aku
masih terkantuk-kantuk. Sesekali mendongakkan kepala kala rombonganku berteriak
heboh. Mereka menjelaskan kepada anaknya mengenai hewan tersebut. Sementara itu
sang sopir yang bekerja ganda menjadi pemandu pu tak kalah sibuk. Tanpa
menggunakan pengeras suara, dia menjelaskan hewan apa saja yang barusan kali
lewati. Sayangnya, aku tak dapat mendengar dengan jelas karena berada di kursi
paling belakang.
Kuambil kamera yang sedari tadi mati,
mulailah kuabadikan beberapa kali hewan yang mendekat. Berhubung kami tidak ada
yang membawa wortel, hewan-hewan jinak tak ada yang mendekati bus kami. Selain
itu juga kaca bus permanen tak bisa dibuka. Kami hanya melihat mobil-mobil
pribadi yang didekati rusa untuk makan. Kerjaanku hanya mengabadikan saja. Tak
sengaja ketika kami melintasi area Kera, kulihat seekor Kera sedang melahap
makanan di balik batu. Serta-merta kuabadikan, beruntunglah walau dari dalam
mobil akhirnya aku dapat mengabadikannya. Menikmati sekali kera ini makan tanpa
diganggu kawanannya.
Hewan-hewan sedang menikmati makanan dari pengunjung kebun binatang |
Bus kami melintasi kawanan Sapi,
cukup lama tersendat karena ada sapi yang terdiam di tengah-tengah jalan.
Beberapa petugas bekerja keras agar sapi tersebut dapat bergeser dan tidak
menutupi jalan. Akhirnya kemacetan ini terurai, kami terus menyusuri kawasan
Kebun Binatang Prigen yang memang sangat luas. Mendadak hampir seluruh
penumbang bus tempatku menjerit kencang. Aku terhenyak dan menyapu
pemandanganku ke tempat yang seluruh rombonganku lihat. Ternyata jeritan mereka
karena ada sepasang hewan apa ini (seperti Banteng bertanduk besar) sedang
berkelahi di dekat jalan. Bahkan tadi kedua hewan ini nyaris menabrak bus yang
kami tumpangi. Tanduk-tanduk tajam tersebut saling beradu, dan kedua hewan itu
bergerak tanpa dapat dikendalikan. Seluruh isi bus berteriak agar sopir
secepatnya meninggalkan lokasi ini, takutnya kedua hewan tersebut kembali
bertengkar dan berlarian ke tengah jalan.
Duel memperebutkan wilayah atau betina? |
Seperti yang aku bilang tadi, tidak
banyak yang aku abadikan selama di sini. Ketika kami melewati area binatang
buas, aku hanya mengabadikan seekor harimau yang tidur didekat pohon.
Sepertinya menjelang siang seperti ini hampir semua binatang buas hanya
bermalas-malasan dan menunggu jatah makan. Tak hanya Harimau, di sekatan lainnya
yang menjadi kawasan Singa pun tak jauh berbeda. Malah seekor Singa sedang
menikmati waktu tidurnya tanpa merasa terganggu oleh hilir-mudik kendaraan.
Suatu peringata jelas di sini, pantang bagi kalian yang menggunakan kendaraan
pribadi berhenti atau malah membuka jendela di area binatang buas. Kita tidak
tahu apa yang dibenak mereka, takutnya mereka merasa terganggu dan mengamuk.
Tapi lokasi ini sudah dibatasi sehingga binatang buas tak dapat leluasa
bergerak apalagi sampai ke tepi jalan. Namun tetap saja kita harus waspada.
Jangan pernah mengganggu hewan buas ini walau sedang tidur |
Di Kebun Binatang Prigen, paling
banyak yang kutemui adalah kawanan Rusa. Mendekati area umum yang digunakan
pengunjung berjalan santai keliling kawasan Prigen yang kutemui adalah burung.
Ada banyak macam burung di sana. Aku hanya mengamati dan sesekali mengabadikan
saja. Sebelumnya juga kami lewati area Jerapah, Zebra, Kuda Nil, bahkan area
Gajah. Tapi tak kuabadikan. Aku malah sempat terlelap sebentar waktu di dalam
bus. Benar-benar masih merasa ngantuk.
Burung-burung yang terabadikan di kameraku |
“Mas Sitam bukannya liat binatang malah tidur,” Celetuk salah satu dari rombonganku.
Aku hanya tersenyum saja
mendengarkan. Begitu sampai di halte aku langsung keluar dari bus, kami
menyebar menyusuri area lainnya di Prigen. Menjelang siang aku makan siang di
salah satu makanan cepat saji di sini, kemudian lanjut menunaikan obadah sholat
Dhuhur di masjid yang berada tak jauh dari tempatku bersantai. Pada jam-jam
tertentu ada atraksi yang dapat kita lihat di sini. Seperti tempat atraksi
Lumba-lumba yang lokasinya tak jauh dari masjid. Aku tak minat melihatnya,
kulewati saja bangunan yang sudah disesaki para pengunjung yang ingin melihat
atraksi Lumba-lumba.
Masjid di area Kebun Binatang Prigen, Pasuruan |
Banyak waktu kuhabiskan duduk di halte
bus, tempat orang yang ingin turun ke bawah (area parkir). Di sini aku malah
membaca novel yang sempat kubawa selama hari libur. Kuhabiskan waktu di sini
dengan melahap bacaan tersebut. Menikmati suasana di antara lalu-lalang orang
yang naik turun dari bus. Ya, malam nanti rombongan kami akan balik ke Jogja
menaiki Kereta Api. Aku rasa akan menjadi perjalanan panjang dari Prigen menuju
Kota Malang, berlanjut dari Malang menuju Jogja. Yang pasti sepanjang
perjalanan itu pasti aku habiskan dengan tidur. Sengaja memejamkan mata, sampai
akhirnya tak terasa subuh sudah sandar di Stasiun Tugu. Lalu kembali menyapa
awal tahun 2016 dengan segala aktifitas. *Kunjungan
ke Kebun Binatang Prigen, Pasuruan pada hari Selasa; 29 Desember 2015.
Baca juga tulisan lainnya
Aaa padahal pingin liat ada poto selfie nya mas sitam bareng singa, harimau apa banteng e...ternyata tidak kutemukan --
BalasHapusAku kalo selfie masih pilih-pilih kok, biasanya sih bareng bidadari hahahhahha
HapusWkkw belum ada buktinyaa
HapusDokumentasinya dilabeli [rahasia negara] mbak, nggak boleh dipublikasin sembarangan :-D
HapusWah kebun binatang prigen terjaga dengen baik, sayang banget kebun binatang di bandung hewan2 nya banyak yg mati :(
BalasHapusCukup baik di sini mas. Dan lumayan banyak juga binatangnya :-D
HapusWah kebun binatang prigen terjaga dengen baik, sayang banget kebun binatang di bandung hewan2 nya banyak yg mati :(
BalasHapuscuma mo ngucapin...
BalasHapushappy iedul fitri...
mohon maaf lahir batin..
Sama-sama mas :-)
HapusWah indah banget ini suasana kebun binatang nya.
BalasHapusKamu coba deh ke Bandung dan liat kebun binatang disini, pasti bakalan kaget (sarkas).
Oiya, Minal aidin wal faidzin yah, ceesku.
Oya? Ada apa dengan di bandung?
HapusSama-sama mas :-D
Ceritanya lengkap dan ditel sekali, Mas. Jadi serasa ikut jalan-jalan ke kebun binatang Prigen. Sepertinya tidak jauh berbeda dengan Taman Safari di Cisarua ya. Nama stenya sopir yang melanggar gaet itu memberi speaker di dekat ya jadi semua penumpang bisa ikut mendengarkan kisah yang ia ceritakan :)
BalasHapusBenar mbak, semoga kebun binatang seperti ini tetap terjaga.
Hapuswah akhir tahun nya masih bersambung ini ceritanya..
BalasHapusbtw naik busnya disana itu gratis mas sitam ?
aku yang orang malang merasa malu belum ke sini kesitu, padahal mas sitam udah aha
Ini cerita terakhir untuk edisi ini hahahhaha. Masih ada edisi selanjutnya tentang Malang.
HapusNaik bisnya gratis, disediakan pihak pengelola :-)
Wah saya malah belum pernah kesana mas, gak tau kenapa kok kurang tertarik sama wisata-wisata begituan.
BalasHapusHeeee, kadang butuh juga ke tempat seperti ini mas. Daripada pikiran suntuk ngurusin kerjaan mulu :-D
HapusJadi ini berkisah bagaimana Sitam tertidur di mobil sepanjang telusur Safari Prigen ya? Hahahaha.
BalasHapusDaku lebih suka suasana di Safarai Bogor ketimbang yang Prigen. Rasanya lebih luas dan lebih banyak koleksi hewannya di Bogor. :-D
Tidur aja aku masih bisa cerita mas hahahhahah. Aku ke Safari Bogor dulu buanget, waktu tahun 2001. Duh 15 tahun yang lalu tenyata hahahhahah
Hapuswah mas sitam sudah ke 3 taman safari ...
BalasHapussaya sih hanya ke satu taman safari yang di puncak bogor aja ....
mana yang lebih ok dari 3 taman safari tersebut ?
Kalau waktu di Bogor itu tahun 2001 kang, jadi suka aja hahhahhaa. Pas di Bali Tahun 2013, terlihat lebih asyik di sana menurutku daripada yang di Prigen. Tapi setiap tempat kan memang berbeda hehehhehe
Hapussinganya lagi tidur aja harus tetap waspada ya..
BalasHapusAman kok, kan di salam mobil ini
Hapus