“Baru
kali ini aku menginjakkan kaki di Air Terjun Kembang Soka bareng dengan teman.
Aku kira kami sama-sama baru kali pertama berkunjung ke sini. Tapi ternyata
tidak, ada salah satu temanku yang sudah pernah ke sini jauh sebelumnya. Bahkan
dia paham dengan seluk-beluk mengenai jalur masuk ke sini, titian bambu
(jembatan bambu); dan tentunya sebuah kenangan yang hanya disimpan, tak pernah
tuntas diceritakan.”
Air Terjun Kembangsoka/Mbangsoka Kulon Progo |
Bisa jadi aliran mata air dari Sungai Mudal mengalir sampai ke bawah. Menelusup di antara dataran rendah
membentuk sungai mengalir jauh sampai pada batasnya. Perbukitan Menoreh yang
kami kunjungi kali ini tak hanya mengenalkan alamnya dengan jernihnya Sungai Mudal saja. Tepat satu arah ke bawah, ternyata juga kami temui Air
Terjun Kembang Soka, dan tempat yang tak kalah ngehits tahun ini Kedung Pedut. Dua tempat yang sudah lebih dikenal
oleh wisatawan daripada Sungai Mudal.
Rombonganku pun berhenti di depan
gerbang masuk yang bertuliskan “Air Terjun Kembang Soka”. Tak ketinggalan
alamat lokasi terpampang di sana, Gunung Kelir, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon
Progo. Gapura yang di sampingnya terdapat pos kecil dihuni bapak-bapak mengatur
jalan. Mereka sibuk mengatur lalu-lalang wisatawan yang ingin masuk dan keluar
dari arah bawah (parkiran).
Kami langsung mengarahkan kendaraan ke bawah, jalan turunan yang lumayan curam tapi tak panjang. Di sana sudah ada banyak sepeda motor yang berjejer. Malah, di pondokan (rumah) dekat tempat pembelian tiket sudah ada rombongan seperti habis outbond.
Kami langsung mengarahkan kendaraan ke bawah, jalan turunan yang lumayan curam tapi tak panjang. Di sana sudah ada banyak sepeda motor yang berjejer. Malah, di pondokan (rumah) dekat tempat pembelian tiket sudah ada rombongan seperti habis outbond.
Sebuah pokso kecil tempat membayar
tiket masuk tak ramai, aku dan rombongan bergegas menuju tempat tersebut.
Temanku langsung menyodorkan uang, kulihat di kertas tiket masuk seharga
Rp.3000. Setelah itu rombonganku menapaki jalan tanah menuju air terjun.
“Lumayan jauh loh tempatnya,” Seloroh Temanku yang membayar tiket.
Aku tertawa mendengar selorohannya,
dalam batinku pasti dia sedang bercanda. Toh dia tak pernah ke sini. Tapi
temanku terus bicara semacam merancau, dia bilang nanti melewati Jembatan Bambu
dan lainnya. Masih kuanggap angin lalu, sampai akhirnya di depanku sebuah jalan
dua arah. Satu bisa melewati jembatan, satunya menyusuri tepian tanah setapak.
Benar juga apa yang dikatakan tadi. Aku keheranan sendiri.
Jalan menuju Air Terjun Kembang Soka Kulon Progo |
Tepat di ujung Jembatan Bambu, sisi
kiri bawah terdapat aliran curug lumayan deras. Aku menuruni jalan setapak
menuju arah aliran air. Dari sini kulihat air ini mengalir sampai jauh ke sana.
Dari kejauhan di bawah terdapat semacam kolam yang digunakan berenang. Kolamnya
mirip yang ada di Curug Mudal.
Dari atas terlihat jelas ada banyak titian jembatan bambu yang dibuat, hampir setiap jembatan saling terhubung. Aku mengabadikan air terjun pertama Kembang Soka, lalu teman-teman pun bergantian minta difoto. Mereka bergantian berdiri di sebuah batu yang berada tak jauh dari Air Terjun Kembang Soka yang pertama.
Dari atas terlihat jelas ada banyak titian jembatan bambu yang dibuat, hampir setiap jembatan saling terhubung. Aku mengabadikan air terjun pertama Kembang Soka, lalu teman-teman pun bergantian minta difoto. Mereka bergantian berdiri di sebuah batu yang berada tak jauh dari Air Terjun Kembang Soka yang pertama.
“Beruntunglah, kita ke sini pas deras airnya,”Celetuk temanku lagi.
Air terjun pertama di kawasan Kemabang Soka |
Dari sini, aku mulai berpikir kalau
dia pasti pernah ke sini. Tapi kapan? Padahal sejarahnya kalau dia main-main
itu hampir 98% bareng kami. Sebuah pertanyaan kecil menghinggapi pikiranku. Tak
hanya aku, beberapa teman lain pun memberi isyarat padaku, kalau mereka juga
merasa keheranan.
Kuikuti jalanan yang sebagian besar
terbuat dari bambu. Di sini sudah ramai. Ada banyak tempat gazebo dipenuhi
wisawatan. Maklum, akhir pekan seperti ini, tempat mana pun pasti menjadi ramai(walau
tempat ini tak terlalu ramai menurutku). Beberapa titik terdapat kios yang
berjualan air mineral.
Aku terus berjalan seraya melihat arah aliran air. Mataku tertuju pada air terjun yang jauh lebih besar di bawah. Namun untuk sementara waktu aku tahan tak ke sana. Di bawah guyuran air terjun sudah ada lebih dari empat orang bermain air dan memotret. Kutunggu mereka sampai puas, sementara temanku menyebar entah ke mana. Bisa jadi mereka pun mengabadikan diri dengan kamera ponsel masing-masing.
Aku terus berjalan seraya melihat arah aliran air. Mataku tertuju pada air terjun yang jauh lebih besar di bawah. Namun untuk sementara waktu aku tahan tak ke sana. Di bawah guyuran air terjun sudah ada lebih dari empat orang bermain air dan memotret. Kutunggu mereka sampai puas, sementara temanku menyebar entah ke mana. Bisa jadi mereka pun mengabadikan diri dengan kamera ponsel masing-masing.
Pemandangan dari atas (jalan masuk menuju Air Terjun Kemabang Soka) |
Tak lama kemudian orang-orang yang
berfoto sambil berguyur air terjun pindah. Aku langsung mengabadikan tempat ini
selama masih sepi. Tah hanya itu, kupasang tripod tepat di aliran air dan
mengabadikan diriku sendiri. Agak riskan sebenarnya, jika alirannya lebih deras
lagi; tak ayal tripodku bakan jatuh dan kamera hanyut terbawa aliran air.
Air terjun Kembang Soka memang sudah dikelola lebih baik daripada Curug Mudal yang baru berbenah. Dimulai dari akses jalan, sampai konsep di Air Terjun sudah bagus. Titik-titik yang strategis untuk duduk diberi kursi kayu, serta pepohonan menyokong tempat ini menjadi teduh. Di sini ada beberapa curug, tapi yang sekarang di depanku adalah yang paling besar dan deras.
Air terjun Kembang Soka memang sudah dikelola lebih baik daripada Curug Mudal yang baru berbenah. Dimulai dari akses jalan, sampai konsep di Air Terjun sudah bagus. Titik-titik yang strategis untuk duduk diberi kursi kayu, serta pepohonan menyokong tempat ini menjadi teduh. Di sini ada beberapa curug, tapi yang sekarang di depanku adalah yang paling besar dan deras.
Air Terjun Kembang Soka, ini yang paling besar dan deras |
Aku tertarik pada tempat pemandian
(kolam) yang ada di bawah. Di sini ada beberapa orang sedang asyik berenang.
Tak lupa mereka mengenakan pelampung (ban dalam mobi) yang dapat disewa. Dari
warnanya yang biru, dipastikan kolam alami ini cukup dalam. Jadi kalian yang
tak bisa berenang amat sangat diwajibkan menggunakan pelampung. Tepat di
sekeliling kolam yang dipakai untuk berenang, terdapat jalan titian bambu.
Ada semacam tempat untuk melompat, tak tinggi sih; hanya saja cukup lah untuk orang/pengunjung yang ingin bervariasi melompat dan menyeburkan diri ke dalam kolam alami ini. Hiruk-pikuk empat cewek berteriak sepuasnya terdengar ditelingaku. Sementara teman yang lainnya duduk seraya mengabadikan dengan sebuah kamera.
Ada semacam tempat untuk melompat, tak tinggi sih; hanya saja cukup lah untuk orang/pengunjung yang ingin bervariasi melompat dan menyeburkan diri ke dalam kolam alami ini. Hiruk-pikuk empat cewek berteriak sepuasnya terdengar ditelingaku. Sementara teman yang lainnya duduk seraya mengabadikan dengan sebuah kamera.
Air Terjun Kembang Soka memang lebih
ramai daripada Curug Mudal, tapi keramaiannya kali ini masih
sewajarnya; bahkan terlihat tak ramai. Bisa jadi sebagian besar sudah terlebih
dahulu naik dan istirahat di rumah (pondokan) dekat area parkir.
Untuk beberapa saat, aku dapat menikmati suara gemericik aliran air, sesekali teriakan cewek yang melepaskan beban saat akhir pekan, dan sesekali suara jebretan kamera. Aku benar-benar menikmati walau tak ikut merendamkan badan di dalam air. Teman-teman yang lainnya pun sama, mereka hanya duduk manis, bersantai, dan menikmati akhir pekan.
Untuk beberapa saat, aku dapat menikmati suara gemericik aliran air, sesekali teriakan cewek yang melepaskan beban saat akhir pekan, dan sesekali suara jebretan kamera. Aku benar-benar menikmati walau tak ikut merendamkan badan di dalam air. Teman-teman yang lainnya pun sama, mereka hanya duduk manis, bersantai, dan menikmati akhir pekan.
Pemandian di Air Terjun Kembang Soka, Kulon Progo |
Menuju tempat yang di atas lagi, arah
jalan keluar/pulang; terdapat sebuah Air Terjun juga yang tak terlalu tinggi
dan lumayan deras. Jika kuruntut dari atas, ini adalah air terjun ketiga di
satu kawasan Air Terjun Kembang Soka.
“Aku foto dari sana ya,” Teriak Charis ke arahku.
Charis sudah berdiri gagah di jembatan
bambu, di belakangnya berlatarkan air terjun yang ketiga. Sementara aku dari
bawah dekat tempat pemandian pun membidiknya. Ya, walau hasilnya tak maksimal
tapi cukuplah untuk dijadikan dokumentasi. Toh kami ke sini juga atas idenya
dia yang merencanakan dari awal. Cukup lama kami bersanta di sini, kemudian
sepakat meninggalkan Air Terjun Kembang Soka.
Charis, teman yang mengajak main ke sini |
Memang kami tak bermain air layaknya
di Curug Mudal, karena kami sudah puas mandi air di sana. Toh teman-teman
males ganti baju lagi. Jadi kami ke sini murni ingin menuntaskan penasaran
bagaimana indahnya Air Terjun Kembang Soka. Ya, air terjun ini bisa dijadikan
tujuan wisata bagi kalian yang menuju Kulon Progo (khususnya Perbukitan
Menoreh).
Air Terjun Kembang Soka lebih sepi dari pada sampingnya (Kedung Pedut) yang sangat digandrungi oleh wisatawan. Kami menuju tempat parkir dari jalan yang berbeda sesuai araha Aripin. Teman yang sedari tadi kukirah hanya berseloroh dan merancau saja. Satu penggal kalimat yang kuingat sampai sekarang adalah “Kapan kita Ngojay lagi?”
Air Terjun Kembang Soka lebih sepi dari pada sampingnya (Kedung Pedut) yang sangat digandrungi oleh wisatawan. Kami menuju tempat parkir dari jalan yang berbeda sesuai araha Aripin. Teman yang sedari tadi kukirah hanya berseloroh dan merancau saja. Satu penggal kalimat yang kuingat sampai sekarang adalah “Kapan kita Ngojay lagi?”
Ini air terjun yang ketiga, dekat pintu keluar |
Ngojai/ngojay
adalah bahasa Sunda, jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia artinya “Renang”.
Jika dia bilang ngojai itu artinya
kode buat main-main akhir pekan. Sedikit tenaga terkuras menapai jalan setapak
yang agak tinggi. Dari atas kembali terlihat air terjun Kembang Soka. Air
terjun ini terlihat lebih indah dari sudut yang berbeda. Aku pun
mengabadikannya sekali, sebagai salam perpisahan pada akhir pekan ini.
Bagaimana dengan cerita teman yang
sudah ke sini lebih dulu? Ya Aripin ternyata sudah pernah ke sini beberapa
tahun silam. Bisa jadi tempat ini menjadi kenangan tersendiri, karena ada
beberapa sudut yang dapat ia ceritakan secara detail, tapi di sudut lain dia
hanya mengatakan sebuah kiasan. Entahlah, sebuah cerita yang tersimpan di Air Terjun Kembang Soka. Ups, jangan sampai lupa, jika ke sini ada baiknya pada musim
penghujan; karena hampir sebagian besar air terjun di Kulon Progo adalah air
terjun musiman. Sehingga dapat mengantisipasi saat berkunjung pada waktu yang
tak tepat.
Rombongaku yang berjumlah tiga motor
menyusuri likuan dan menuruni perbukitan Menoreh. Hanya sekian menit kami
sampai depan pintu masuk Kedung Pedut, sangat ramai kendaraan yang berjejeran
antri masuk. Kami tidak ikut antir masuk, melainkan parker di dekat sebuah
masjid kecil depan pintu masuk.
Di sini kami secara gantian sholat dhuhur. Selesai sholat, perjalanan pulang kami lanjutkan; melewati jalan sampai ke Clereng (mengingatkanku saat bersepeda menuju Kalibiru) – Sentolo – Jogja. Untuk kesekian kalinya kami menyempatkan main bersama, meluangkan waktu untuk kumpul bersama teman.*Kunjungan ke Air Terjun Kembang Soka, Kulon Progo pada hari Minggu; 20 Maret 2016.
Di sini kami secara gantian sholat dhuhur. Selesai sholat, perjalanan pulang kami lanjutkan; melewati jalan sampai ke Clereng (mengingatkanku saat bersepeda menuju Kalibiru) – Sentolo – Jogja. Untuk kesekian kalinya kami menyempatkan main bersama, meluangkan waktu untuk kumpul bersama teman.*Kunjungan ke Air Terjun Kembang Soka, Kulon Progo pada hari Minggu; 20 Maret 2016.
Baca juga tulisan alam lainnya
menikmati banget mas
BalasHapusKudu dinikmati, gan.
Hapuskayaknya masi asri tempatnya
BalasHapusIni untungnya masih tidak terlalu ramai, iya masih asri :-D
HapusAir terjunya kayak yang di baturraden :D wah mantap mas.. kapan-kapan dicoba kesana. Hehehe
BalasHapusKupon Progo ada banyak curug mas, sebagian besar curug itu musiman pas penghujan :-D
Hapuswah apik nan mas air terjune :D
BalasHapusBenar mas, seru juga sih akses jalan ke sininya :-)
Hapuswih cakep nih air terjunnya
BalasHapusDi sini banyak air terjunnya mas. Tapi sebagian besar musiman heheheheh
HapusKulon Progp pancen negeri seribu curug ya.. :D
BalasHapusmantep tulisan n foto2nya mas Sitam.. Anyeeessss
Haaaa, aku kudu banyak eblajar dari akamu mas :-D :-D
HapusIni namanya sekali merangkuh dayung,dua tiga curug terlampaui.
BalasHapusBtw... Kolamnya menggoda untuk nyebur
Benar abnget mbak, sebenarnya dalam sehari minimal bisa menyambangi 3-4 curug.
Hapusalami banget mah yg ini
BalasHapusYogyakarta masih banyak tempat yang seperti ini, mbak.
Hapuswah keren sekarang ada bambu"nya ya mas mantap dah.... kapan" pengen mandi di sana lagi dah hehe
BalasHapusBambu-bambu sekarang emang jadi trend kayaknya mas hehehehhe
Hapusmayan capet berwisata di air terjun kembang soka..xixix
BalasHapussudah jadi juga pembangunannya..
konsep pembangunan kawasan kok mirip sama kedung pedut ya..
Hahahahhaha, emang bener kok mas; hampir semua tempat wisata curug di sini konsepnya sama. Bisa jadi bahan tulisan itu ahahhhahah
Hapuswah keren .. ada kolam besarnya untuk berenang ... jarang banget tempat wisata air terjun ada yang seperti begini .. bisa bisa nanti di buat jadi waterboom
BalasHapusKalau dibuat Waterboom aksesnya sudah kang :-D
HapusMending tetap alami seperti ini :-D
keren-keren foto air terjunnya Mas, apalagi yang paling besar itu..kalau dari Jogjanya berapa menit, arahnya kemana..
BalasHapusDari jogja lebih dari satu jam ke arah barat mas.
Hapusair terjun yang indah, udaranya terlihat sangat sejuk dan banyak tempat indah untuk berfoto, bahkan kita juga bisa berenang disana..
BalasHapusBenar banget hehehhe. Asyik buat mandi air
Hapusulasannya sangat menarik mas gan...saya suka...
BalasHapusMau ngajakin main min? :-D
Hapus