“Setiap musim hujan datang, salah satu destinasi yang paling banyak dikunjungi adalah air terjun. Kulon Progo mempunyai potensi destinasi tersebut. Sepanjang Bukit Menoreh menyuguhkan keindahan alam yang memesona. Curug-curug yang dulunya belum dikenal kini menjadi destinasi favorit para wisatawan, walau sebagian besar adalah curug musiman.”
Tak terasa sudah lebih dari satu bulan yang lalu aku dan rombongan (teman semasa kuliah) main bareng, waktu itu kami menuju Pantai Greweng. Tengah pekan yang lalu, salah satu teman kembali mengusulkan liburan dekat-dekat bermain air.
Sekejap saja respon pun berdatangan, akhirnya kami memilih lokasi yang tak jauh dari Jogja. Teman-teman sepakat menuju Air Terjun Mudal yang ada di Kulon Progo. Taman Sungai Mudal ini mempunyai daya tarik tersendiri, sehingga aku dan yang lain pun menyetujui.
Tiba waktunya, akhir pekan tiga motor rombonganku menyusuri jalan Godean – menikmati tanjakan arah Goa Keskindo; dan berpapasan dengan banyak pesepeda yang suka dengan rute tanjakan. Dari arah Goa Keskindo sudah ada plang yang menuju arah Taman Mudal.
Lokasi yang searah ke Air Terjun Kembangsoka dan Kedung Pedut di Jatimulyo, Girimulyo. Ada dua jalur pintu ke Air Terjun Mudal, tapi temanku mengarahkan untuk lewat bawa saja. Menurutnya, di sana nanti kami langsung bisa bermain air.
“Total semua 30.000, mas. Sekalian untuk parkirnya,” Kata penjaga pintu masuk.
Kuberikan uang pas. Rombongan menaiki jalan cor sampai ke tempat parkir. Di dekat sana sudah ada satu kios jualan makanan dan minuman, kios tersebut juga berjualan kaos bertuliskan “Taman Sungai Mudal” dan celana untuk bermain air.
Pemandangan di Taman Sungai Mudal Kulon Progo |
Tak perlu berlama-lama, teman-teman sudah tak sabar ingin berenang. Hanya dalam hitungan detik, mereka sudah berhamburan ke air. Aku sendiri sedang kurang enak badan, jadi cukuplah main air sekadarnya.
Tiga dari enam rombonganku berenang, sebuah pelambung dari ban dalam mobil dijadikan barang rebutan dua teman. Tak ayal, tingkah mereka menjadi tontonan sendiri. Jangan salah, dua dari tiga teman yang berenang itu pas-pasan skill berenangnya.
Tapi mereka cukup sadar diri dan bisa tak lepas kendali. Mumpung masih pagi, jadi selama kami di sini hanya ada rombonganku berjumlah enam orang, ditambah empat orang dari rombongan lain. Jadi tempat pemandian di Air Terjun Mudal paling bawah ini seakan-akan menjadi milik pribadi.
Aku sesekali mengabadikan teman yang bermain air, atau juga melayani permintaan teman yang tak berenang untuk diabadikan tepat di dekat air terjun. Air di sini cukup jernih, berwarna biru menandakan lumayan dalam. Walau tak luas, kalian yang ingin berenang harus tetap waspada.
Ini yang pada main air di Taman Sungai Mudal |
Aku tertarik menyusuri aliran sungainya. Kata teman di atas terdapat jembatan bambu dan taman. Sejenak aku turun dan menitipkan tas di warung; kami pun jalan menuju atas. Di sepanjang arah ke atas sudah dibuatkan jalan kecil menyusuri tepian sungai. Terdapat anak tangga yang bisa menjadi pijakan kala ke atas.
Dari atas, aku dapat melihat indahnya Air Terjun Mudal yang berada di bawah tadi. Tempat yang tadi digunakan teman-teman berenang. Benar saja, tak jauh dari lokasi paling bawah, di sini ada jembatan bambu.
Jembatan Bambu ini sengaja dibuat pengelola untuk menyeberang, namun malah lebih banyak di antara mereka digunakan untuk berfoto. Dari jembatan, aku dapat melihat aliran sungai menuju bawah; airnya benar-benar jernih sekali. Rerimbunan Bambu membuat suasana menjadi lebih sejuk.
Menapaki kaki menuju bagian atas Taman Sungai Mudal |
Kakiku masih menyusuri arah sungai ke atas. Sekitar beberapa puluh meter dari bawah, terdapat sebuah air terjun. Ini lokasinya dekat dengan Taman Bunga Sungai Mudal. Memang tak terlalu tinggi air terjunnya, tapi debit air sangat melimpah. Aku mengabadikan beberapa kali.
Di depanku, tepatnya di air terjun tersebut terdapat tali yang menjalar dari atas ke bawah. Aku tertarik melihatnya. Sesaat aku menduga kalau air terjun ini pasti digunakan berkanyoning. Aku pun beranjak lebih ke atas. Benar saja, di sisi kiriku terdapat beberapa warga yang menggunakan helm dan lengkap dengan alat untuk berkayoning.
“Sudah lama ada kanyoningnya mas?” Tanyaku pada salah satu pemuda yang sedang beristirahat di gubuk kecil.
“Belum lama mas. Ini juga belum diresmikan. Tapi kalau misalnya mas mau mencoba ya kami layani,” Jawabnya tersenyum.
“Tarifnya berapa?”
“Ini juga masih survei harga, mas,” Beliau tertawa.
Ada yang mau berkanyoning? |
Cukup lama kami berbincang di sini. Dari sinilah, aku mendapatkan banyak informasi mengenai rencana Taman Sungai Mudal dalam merias tempat ini. Tak sengaja, aku bertemu juga dengan dua wisatawan mancanegara.
Dua turis ini berasal dari Belanda. Kami berbincang lumayan lama, walau bahasa Inggrisku agak terbata-bata, sesekali mereka juga menggunakan bahasa Indonesia. Ya, walau sama-sama tak lancar, tapi aku paham betul yang mereka ungkapkan.
Mereka berdua sangat antusias ke tempat ini, dan mereka ingin menikmati suasananya lebih lama. Sekali-kali, mereka juga mengabadikan pemandangan alam ini dengan kamera Mirrolessnya. Menarik, di saat belum banyak orang bermain ke sini, sudah ada wistawan manca yang mengunjunginya.
Turis Mancanegara dari Belanda |
Tak hanya di bawah, di atas ini juga ada jembatan kecil yang lebih bagus. Tepat di atas jembatan dibuat semacam gubuk kecil. Jadi kita bisa duduk santai diatas seraya melihat lalu-lalang orang yang menyeberang di bawah.
Oya, jangan sampai jembatan ini diseberangi secara bersamaan dalam jumlah banyak, takutnya jembatan ini tak kuat menahan berat kalau banyak orang. Di Taman Sungai Mudal ini ada mata airnya di atas. Dekat dari sana juga disediakan tempat mandi anak-anak kecil.
Jadi jika ada yang datang berkeluarga dan mempunyai anak masih kecil, tak perlu khawatir, ada tempatnya untuk anak-anak main air tanpa merasa takut. Di sini juga disediakan penyewaan pelampung. Menurut informasi mas yang tadi berbincang denganku, di atas sana adalah tempat sumber mata air yang ada di gua.
Jembatan bambu di Taman Sungai Mudal |
Lokasi permandian yang nyaman buat anak-anak |
Aku dan rombongan pun berkeliling ke tamannya. Ada banyak bunga di sini. Tujuan kami ke sini adalah ingin berfoto bareng tepatnya di depan tulisan “Taman Sungai Mudal” yang berada di tebing. Oya, di atas tebing itu masih ada loh satwa liar; khususnya Kera Ekor Panjang.
Jadi jangan kaget kalau misalnya mendengar teriakan kera waktu berada di taman. Sayangnya waktu aku di sini tak melihat sosok satwa penghuni atas tebing yang berekor panjang. Masih di atas, seperti yang aku bilang tadi, ada banyak jenis bunga yang ditanam.
Bunga-bunga tersebut acapkali didatangi Kupu-kupu. Oya, menurut informasi yang aku dapatkan saat berbincang dengan salah satu pengelola; ke depannya Taman Sungai Mudal ini akan ditanami bunga Anggrek. Kegiatan ini akan menggandeng beberapa pihak.
Taman di Grojogan Mudal |
Semoga saja secepatnya terealisasikan, sehingga Taman Sungai Mudal tak hanya menyuguhkan air terjun, tempat berenang, tapi juga dengan taman bunganya. Tentu menyenangkan jika tempatnya rimbun bunga
Di sudut lain, sudah ada Flying Fox Outbond. Jaraknya memang tak panjang, tapi sudah lumayan banyak yang antri bermain. Setiap orang yang menggunakan Flying Fox Outbond, ketika sudah sampai pertengahan nanti berhenti sesaat untuk diabadikan.
“Flying Fox, mas?” Seorang ibu-ibu berusaha menawarkan jasa Flying Fox-nya pada semua pengunjung.
Menjajal Flyying Fox di Mudal |
Puas rasanya aku dan rombongan menikmati suasana di atas, kami pun mengikuti jalan keluar dari atas, kemudian mengikuti jalan menurun dan kembali ke tempat pertama di area pemandian. Di sini ternyata sudah ada beberapa pengunjung lain.
Mereka adalah mahasiswi Psikologi UII. Kami berbincang santai sekaligus berkenalan. Sementara itu, teman yang tadi sudah lumayan kering pun kembali melompat ke dalam air. Mereka terlihat asyik menikmati tiap menghempaskan diri ke dalam air.
Usai sudah kami bermain air, aku dan teman rombongan menuju warung di dekat parkiran seraya membayar sewa pelampung seharga 5000 rupiah. Di sini, aku mendapatkan informasi dari pemilik warung jika lokasi Taman Sungai Mudal ini adalah milik warga setempat. Menurut informasi dari bapak tersebut, lokasi ini dimiliki oleh empat warga.
Jika memang punya warga setempat, semoga ada kesepakatan di antara kedua belah pihak dalam mengelola lokasi ini, sehingga ke depannya tak ada permasalahan. Semoga Taman Sungai Mudal bisa bersolek, dan dapat menarik kunjungan wisatawan lebih banyak; sehingga dapat juga mendongkrak perekonomian warga sekitarnya. Oya, serunya kalau ke sini adalah tak terlalu ramai, jadi kalian bisa sepuasnya bermain air. *Kunjungan ke Taman Sungai Mudal ini pada hari Minggu; 20 Maret 2016.
hahaha,,, aku kesini pas musim kemarau mas, jadi airnya kecil,,,,
BalasHapusCocok memang kalau kesini pas musim hujan, ya setidaknya musim peralihan,,,,
Wisatawan mancanegara aja di bela - bela in kesini ya,,,, berarti memang menarik ini tempat,,,, :-)
Heheheheh kudu ke sini pas lagi kayak gini, mas. Jadi air melimpah dan jernih banget :-D
Hapustempatnya cocok buat ngademin otak yang lagi banyak pikiran :D
BalasHapusHeheheheh, sesekali kudu melupakan beban pikiran. Main ke tempat kayak gini cocok banget
HapusDann akhirnya khilaf baca :'(
BalasHapusPertanyaannya ke sana kapan? Sama siapa?
Mungkin besok aja kalau udah ada bunga anggreknya banyakk. Yaaa mungkin..diamini saja
Apa perlu aku mensyenkan sama mas/sepupu itu? Kalau mau dengan senang hati aku bantu hahahahha
Hapusaah keren ini mah.. adem banget suasana desa nya.. Tempat paling pas buat liburan, aplagi setelah biasa hidup di penatnya ibu kota
BalasHapusHaaaaa, jadi kapan tertarik mengunjungi Jogja lagi? :-D
Hapusadem bisa mandi di air yang terlihat jernih, hawanya pasti seger banget dengan pohonya yang rimbun
BalasHapusIya mas, bisa buat bersantai :-D
Hapuswah epic sekali air terjunnya
BalasHapusSeru kalau main di sini, mas :-D
Hapusairnya jernih banget mas
BalasHapusBisa buat mandi :-D
HapusKeren, sungainya bersih sekali bebas dari sampah, lagsung nyebur saja kalo main ke tempat inimah :D
BalasHapusHeeee, tempatnya memang masih sangat asri dan bersih kok :-D
HapusYa ampuuun, breath taking banget liat air terjunnya. Jernih dan seger banget liatnyaaa.
BalasHapusSayang, itu jauh dari tempat tinggalku. Ah semoga bisa main ke sana kapan-kapan. Masih jarang yang dateng ya, jadi tempatnya masih perawan.
Agendakan mbak, seru loh bisa ke tempat yang masih sunyi seperti ini :-)
Hapuswiwww .. keren bener tempatnya ... bersih hijau dan alami .. mantaplah
BalasHapuspasti ga tahan harus nyebur kalau sudah sampai kesini
Tapi kalau naik sepeda ke sini bawaannya kudu nuntun, kang. Tanjakan bukit menoreh emang joss. Aku pakai motor ke sini :-D
Hapuswah mudal emang kecee abis mas gak kapok bawa manusia ke sini hehe
BalasHapusHahahahah, bener mas. Nggak bikin kapok :-D
HapusWaaaaaaa, tempatnya ternyata menarik! Airnya yang berwarna toska itu kelihatan seger banget. Kirain cuma ada curug doang, ternyata ada banyak isi ya. Masih ada jembatan bambu, bunga-bungaan, kolam buat anak, sampai flying fox. Naik motor dari kota berapa lama, mas?
BalasHapusMau dong diajak mblusuk di Jogja. Aku anak rumahan, nggak punya temen ngebolang wkwkwk
Nggak sampai 2 jam mas. Aku malah anak kos, belum punya motor (cuma nebeng; kalau nggaka da tebengan ya naik sepeda) ahhahahha. Ayoo kumpulin pasukan buat nyusur Bukit Menoreh :-D
Hapuskira2 perjalanan dari jogja berapa jam mas menuju lokasi ?
BalasHapusSatu jam lebih sedikit klau dari Kota Jogja lewat Godean. Sudah ada plang petunjuk arahnya.
HapusWaw keren gan. Jadi kepengen kesana juga
BalasHapusSilakan ke sana :-)
Hapusbagus sekali ya pemandangannya, air terjunnya pun indah..
BalasHapus