“Banyak orang yang menantikan senja, berharap setiap momen terabadikan,
kemudian dia tuangkan dalam tulisan. Acapkali tulisan senja itu berkaitan
dengan keindahan, ketenangan, atau bahkan tentang kegalauan.”
Candi Prambanan terabadikan kala malam hari dari Spot Riyadi |
Obrolan santai dengan teman
menjadikan aku kembali ke Spot Riyadi.
Hanya berselang beberapa hari saja, tak lebih dari seminggu; aku mengunjungi tempat
tersebut untuk kedua kalinya. Kali ini tak datang pagi, sengaja ingin bersantai
menikmati senja dengan secangkir kopi. Awalnya kami janjian ingin menikmati
senja di salah satu sudut tempat di Jogja, tak perlu melihat sunset, yang penting bisa santai.
Itulah secuil kalimat yang Charis ucapkan. Jadi aku pun mengikutinya menuju
tempat ini menaiki kendaraan bermotor. Semacam kode sekedar nyeruput kopi di sana, lalu ngobrol tak
jeleas. Pastinya obrolan itu di luar topik pekerjaan.
Pemandangan sore ini cukup indah,
guratan cahaya kemerahan terlihat di langit. Gunung Merapi tak terlihat karena
terselimut awan. Sementara itu mentari yang ingin menenggelamkan diri hanya meninggalkan
sinar sedikit kemerahan. Maklum, lokasi Spot Riyadi menghadap ke utara dan timur. Sementara bagian barat tertutup
rerimbunan pohon serta beberapa rumah. Kami di sini menikmati pemandangan senja
bersama beberapa pengunjung lain yang terlihat asyik berfoto.
Menanti senja di Spot Riyadi |
Kami berdua ngobrol santai di bawah
pohon seraya menikmati suasana sore hari. Makin sore, pengunjung terus
bertambah. Kali ini yang datang adalah sejoli muda-mudi. Mereka asyik bersenda
gurau, sesekali mereka foto bareng. Tak lama kemudian mereka meninggalkan
lokasi. Biasa jadi sudah cukup puas dengan yang diabadikan, atau sengaja
mencari tempat lain yang bisa terlihat sunset.
“Tadi ramai mas, rombongan pada ke Ratu Boko. Katanya mau motret sunset” Terang Pak Riyadi seraya
menghidangkan dua kopi panas.
“Iya pak, kayaknya dari sana (Ratu Boko) bakalan dapat sunset. Cerah
banget sekarang,”
Jawabku seraya menyeruput kopi.
Masih setia menantikan senja |
Aku paham rombongan yang dimaksud pak
Riyadi. Rombongan (komunitas) tersebut memang sudah tak asing dengan tempat
ini. Sempat aku mengajak Chari pindah ke Ratu Boko untuk mengabadikan sunset, tapi dia tetap keukeuh di sini saja. Katanya, dia kali
ini tak butuh sunset. Cuma pengen
bersantai di Spot Riyadi saja.
Seraya asyik menikmati segelas kopi, aku masih sempat mengabadikan beberapa
pengunjung yang berlalu-lalang.
Adzan magrib terdengar berkumandang,
aku secara bergantian menunaikan sholat magrib di rumah Pak Riyadi.
Malam mulai merangkak di Spot Riyadi |
“Wudhunya di belakang mas, nanti sholatnya di ruang itu,” Terang pak Riyadi seraya menunjuk
salah satu ruangan yang pintunya terbuka.
Kubuka pintu belakang, di sana ada
kran air yang tersedia. Selesai mengambil wudhu, aku melangkahkan kaki menuju
ruangan yang tadi ditunjuk pak Riyadi. Ruangan ini dikhususkan untuk sholat.
Terdapat arah kiblat dan juga beberapa sarung dan sajadah. Jika kalian ke sini
dan tidak membawa sarung, tak perlu khawatir. Di tempat pak Riyadi disediakan
sarung untuk menunaikan sholat.
Lambat laun cahaya mentari mulai
menghilang, kami masih duduk santai seraya menyeruput kopi panas. Cahaya
gemerlap lampu mulai terlihat layaknya bintang. Hampir semua sudut Jogja yang
terlihat dari atas bergemerlapan. Aku jadi teringat Bukit Bintang, Gunung
Kidul; seperti inilah pemandangan yang dapat aku lihat kala duduk santai di
jembatan. Pemandangan malam ini tak hanya gemerlap lampu saja, tapi dari sini
terlihat megahnya Candi Prambana kala malam hari. Sorotan lampu membuat
bangunan tinggi Candi Prambanan menjadi sosok yang terlihat megah.
“Aku difoto ya. Pokoknya latar belakangnya Candi Prambanan,” Pinta Charis.
Berlatar belakang Candi Prambanan |
Baiklah, berhubung aku lagi baik
hati, jadi aku pun menuruti saja. Toh dia adalah patner mainku selama di Jogja.
Hampir seluruh tempat di Jogja kalau naik motor, aku pasti dompleng dia. Maklum
dia yang punya motor, sementara aku belum punya. Toh kami sudah saling kenal
sejak pertama kuliah. Selain itu juga sering nongkrong bareng.
Tak salah aku menunggu sampai malam.
Dari sini aku dapat menyaksikan Candi Prambanan. Berkali-kali coba membidik
dengan kamera, dan tak pernah puas. Akhirnya aku pun menyerah dengan
mendapatkan gambar yang seperti ini. Aku rasa ini sudah lebih dari cukup. Tak
perlu menyesal, yang penting kan ada dokumentasinya.
“Selamat malam Candi Prambanan dan Candi Sojiwan.”
Sapaan untuk kedua candi tersebut
mengantarkan kami berpisah. Meninggalkan Spot Riyadi menuju lokasi lain, tentunya lokasi yang berkaitan dengan urusan
perut. Perutku sudah mulai keroncongan.
Megahnya Candi Prambanan ketika malam hari |
“Kayaknya ke Angkringan Sendang enak nih!” Celetuk Charis.
Aihhh benar
banget Charis, tahu sekali kalau perutku keroncongan. Kami pun bergegas
meninggalkan Spot Riyadi menuju
Angkringan yang diusulkan Charis. Lokasinya memang searah jalan pulang.
Akan menjadi pemandangan yang menarik
dan indah jika kalian ke sini mengabadikan Candi Prambanan pada malam hari. Kilauan
cahaya dari tiap bangunan menambah keindahan objek yang ingin kalian bidik. Ya,
tak perlu menggunakan kamera yang bagus; kalaupun hasil dari kamera tak
memuaskan, setidaknya kalian sudah menatap keindahan pemandangan dari
ketinggian dengan kedua mata. Spot Riyadi akhir-akhir ini semakin dipenuhi para
pemburu sunrise (dari para potografer
sampai mereka yang hanya iseng-iseng ingin ke lokasi), bahkan ada yang sengaja
kemping di area sini. Semoga semakin banyak yang datang, tetap saja dapat
berinteraksi dengan warga setempat, dan tak membuat kebisingan. *Kunjungan ke Spot Riyadi pada hari Kamis;
18 Februari 2016.
Baca juga tulisan alam lainnya
kalau motret malam di spot slamet riyadi lagi ajak2 aku ya mas, pengen banget. tapi kalau sendirian kok males, hehe
BalasHapusKayake menarik kalo sharing bareng sambil ngopi malam-malam di sini, mas hahhhahaha.
HapusJoss banget mas fotonya!
BalasHapusTerima kasih heheheh, ini mungkin waktunya tepat :-D
Hapuswaah apik mas
BalasHapusMatur nuwun mas Anggoro :-)
HapusWhuaaa keren banget... bisa kayak nyala gitu candi prambanan nya..
BalasHapusjudul aku belum pernah main ke candi jogja malam hari, emang nyala nyala gitu ya mas ?
Ini ada sorot lampu dari arah Ramayana Ballet, bisa jadi aps persiapan mau ramayana ballet outdoor :-D
HapusAyoo main Jogja hahahaahha
Gilaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak :' manis banget fotonya :' indah ya. Paling suka sama pemandangan malam :'
BalasHapusHehehehe, makasih mas Fenri; ini pas banget lagi cerah, jadi keliatan ahhahahha
HapusMas sitam besok nglamar mbaknya di situ aja... haha suasana mendukung bgt :p
BalasHapusHallo mas charis *eh
Heeeem malahan hahahhaha, itu ustad di salah astu ponpes Jogja loh hahahahhaha
HapusWOW luar biasa pemandangannya, itu diambil dari mana pemandangannya mbak?
BalasHapusDiambil dari atas perbukitan mas, namnya Spot Riyadi.
Hapuswah indah banget mas
BalasHapusBenar mbak, memang indah :-D
Hapuswah mantep tuh mas, sya inget pas summit ke semeru ngeliat pemandangan kota malang dari atas, sayangnya kamera saya ga mumpuni untuk ambil gambarnya
BalasHapusTak reabadikan itu gak apa-apa, mas. Yang penting pernah melihat :-D
Hapusduhhh... kok bagus.... *ya iyalah... siapa dulu yang moto* (nanya sendiri jawab sendiri)
BalasHapusHehehhehe, ini juga pas waktunya tepat, mas :-D
Hapusbaru tau prambanan klo malem kayak gitu.. keren gan
BalasHapusBenar gan, memang bagus kalau malam hari.
HapusApikkkkk.... hihii kapan2 pengin nongki disana jg lah :D
BalasHapusSeru kalo di sini, mas. Toh lokasinya nggak jauh dari Jogja :-D
Hapuswuuhh spot ini mulai hits mas hehe
BalasHapusIya mas hehehhe, semoga tetap bersih tempatnya.
HapusWuah, bisa juga ya motret dari spot Riyadi pas malam? :D Prambanannya kayak semacam gedung opera gitu, memancarkan cahaya hehehe.
BalasHapusSemburat langit sunsetnya asyik :)
Aku juga masih penasaran dengan cahaya itu mas, kemungkinan itu sorot cahaya Ramayana Ballet. Pokonya pas banget aku di sana ada sorot lamu dari area sanA. Jadi nunggu pas sorotannya ke bangunan candi :-D
HapusFotonya bagus. Pakai kamera apa?
BalasHapusPakai Mirroless Nikon 1 J3
Hapus