“Kalau biasanya kita bermain ayunan di bawah pohon besar, kali ini tuas
tali hanya diikatkan pada batang-batang kayu kecil yang tertancap di pantai.
tak di tepian pantai, tapi di laut dangkal. Kedalaman air tak lebih dari
pinggang. Rasakan kenikmatan kala duduk di sebuah papan ayunan pantai, dan
abadikan.”
Ayunan di pantai Annora Karimunjawa |
Terlepas dari derasnya guyuran hujan
semalam, pagi ini aku sudah mempersiapkan kamera dan tas kecil untuk kubawa
nanti saat mengunjungi beberapa destinasi yang ada di Karimunjawa. Salah satu
tempat yang kuincar adalah Pantai Annora di Kemloko/ Legon Cikmas. Pantai yang
terletak sekitar tujuh kilometer dari pelabuhan Karimunjawa.
Kalau dari tempatku jaraknya hampir sama. Pantai ini sebenarnya baru bersolek tahun 2015, dan sayangnya aku belum sempat menjelajahi kala bersepeda tahun lalu. Hari ini akan kutuntaskan menuju Pantai Annora. Tak menaiki sepeda, tapi menggunakan motor bareng Dedi (Sepupu yang menjemputku di bandara kemarin siang).
Kalau dari tempatku jaraknya hampir sama. Pantai ini sebenarnya baru bersolek tahun 2015, dan sayangnya aku belum sempat menjelajahi kala bersepeda tahun lalu. Hari ini akan kutuntaskan menuju Pantai Annora. Tak menaiki sepeda, tapi menggunakan motor bareng Dedi (Sepupu yang menjemputku di bandara kemarin siang).
Dari rumahku (Kemujan), rute yang
kulewati adalah menuju Karimunjawa; tepat setelah Trekking Mangrove Kemujan lurus mentok sampai pertigaan di area persawahan Karimunjawa. Pertigaan
tersebut aku ambil kiri (satu arah dengan pantai Kemloko); nanti ada plang petunjuk arah, jika pantai Kemloko itu lurus, pantai Annora belok kanan ke arah SD dan
belok kiri.
Ikuti jalan tersebut. Jalannya berbatu dan sedikit terjal. Nanti sampailah di pintu gerbang pantai Annora yang suda bagus. Di sini ada lebih dari tiga kios, seluruh penjual masyarakat setempat. Berhubung aku kenal dengan orang-orang yang berjualan, dan aku juga warga pribumi; jadi aku tak membayar tiket masuk. Untuk wisatawan dikenai tiket masuk sebesar Rp. 5.000/perorang.
Ikuti jalan tersebut. Jalannya berbatu dan sedikit terjal. Nanti sampailah di pintu gerbang pantai Annora yang suda bagus. Di sini ada lebih dari tiga kios, seluruh penjual masyarakat setempat. Berhubung aku kenal dengan orang-orang yang berjualan, dan aku juga warga pribumi; jadi aku tak membayar tiket masuk. Untuk wisatawan dikenai tiket masuk sebesar Rp. 5.000/perorang.
“Bayar 10.000!! Bayar Rp.10.000!!” Teriak anak-anak SD yang olahraga di area pantai mengira
kami adalah wisatawan dari luar Karimunjawa.
Aku hanya tertawa seraya menyapa
mereka. Dan kusapa juga penjual warung yang duduk santai di depan warungnya.
Rerimbunan pohon membuat pantai ini menjadi lebih teduh, dan ada juga semacam
tatanan karang di pantai. Pantai sedang surut, sehingga di tepi pantai ada
Gosong kecil. Aku mengabadikan seraya mencari penjaga pantai.
Suasana pagi di Pantai Annora Karimunjawa |
Pantai Annora dijaga oleh bapak
Manding. Waktu aku ke sini, beliau sedang membersihan rumput-rumput di ujung.
Aku menghampiri beliau seraya menyalami dan meminta ijin untuk mengabadikan
gambar. Beliau sangat terbuka, terlebih beliau akrab dengan kakakku yang
bertama (Kak Ibnu Sabil) yang mempunyai toko dekat kampungnya. Usai mendapatkan
ijin, aku bergegas mengabadikan lebih banyak lagi pemandangan yang terlihat
dari pantai Annora.
Pantai Annora mempunyai lahan yang
luas. Lebih luas daripada pantai Ujung Gelam. Pemandangan di sini lebih indah
kala pagi, kita bisa melihat sunrise
jika cuaca sedang cerah. Tak hanya itu, di pantai Annora terdapat banyak ayunan
yang terbuat dari kayu. Sepertinya ayunan macam ini sedang ngehits-ngehitsnya di setiap pantai yang ombaknya cenderung kecil.
Kulihat ada sekitar tujuh ayunan di lepas pantai dan satu ayunan di bawah pohon rindang (dipesisir pantai). Selain ayunan, juga ada gazebo kecil yang dibuat di tengah pantai. Tempat yang asyik untuk bersantai sambil menikmati hembusan angin laut.
Kulihat ada sekitar tujuh ayunan di lepas pantai dan satu ayunan di bawah pohon rindang (dipesisir pantai). Selain ayunan, juga ada gazebo kecil yang dibuat di tengah pantai. Tempat yang asyik untuk bersantai sambil menikmati hembusan angin laut.
Ayunan, Gubuk Kecil, dan kapal di pantai Annora |
“Itu Gosong kah? Kok ramai kapal bersandar di sana?” Tanyaku ke Dedi.
“Iya kak, itu Gosong.”
Tak jauh dari sini memang terlihat
Gosong yang disinggahi banyak kapal. Para wisatawan yang mengikuti paket wisata
pasti diarahkan ke sana. Dituturkan pak Manding, kadang kapal-kapal itu nanti
bersandar di pantai Annora. Cukup banyak juga pengunjung yang bersandar di
Gosong. Jika setiap kapal minimal ada 10 penumpang, sudah pasti lebih 70
wisatawan yang bersandar di Gosong.
Jauh di sana kapal-kapal tersandar di Gosong Karimunjawa |
Ayunan kayu di Pantai Annora sudah
terkenal di Karimunjawa. Tak sedikit orang yang datang ke sini hanya untuk
berfoto di ayunan tersebut. Bagaimana tidak, tempat ini cukup instagramable dikalangan pecinta foto
dan Instagram. Sebuah konsep yang menarik dilakukan pengelola pantai Annora.
Mereka tak hanya mengkonsep tempat bagus untuk melihat lansekap pantai, tapi
juga menjadikan titik-titik tertentu sebagai tempat yang asyik untuk berfoto.
Aku tak ketinggalan mengabadikan
diri. Kali ini Tripodku tak capek memangku kamera Mirroless Nikon 1 J 3. Dedi
siap menjadi potograferku seharian. Sesekali jadi model boleh toh? Namanya juga
mengabadikan diri di suatu tempat. Kudekati sebuah ayunan yang tak jauh dari
gosong pantai. Lantas Dedi mulai mengabadikan. Cukup bagus bukan? Siapa tahu
ada yang tertarik berfoto di sini, atau mencari tempat yang ada ayunannya
seperti pantai Annora.
Main ayunan di pantai Annora Karimunjawa |
“Ded, nanti di ayunan bawah pohon juga ya?” Pintaku sedikit teriak.
Dia hanya mengacungkan jempolnya.
Bisa jadi dia mendengar teriakanku, atau asal dengar saja. Kami berjalan
kembali ke bibir pantai dan menyusuri hamparan pasir. Aku tak lupa mengabadikan
diri di bawah pohon besar yang rindang. Tak ketinggalan juga sebuah buku yang
menemaniku setiap pergi jauh; buku ini juga bisa menjadi properti saat berfoto.
Multifungsi sekali kegunaan buku ini, tak hanya sebagai teman seperjalanan tapi
juga jadi properti waktu sedang berfoto.
Ini hanya pencitraan saja |
“Kalau mau foto bagus lagi dari atas bukit itu, mas,” Kata Pak Manding sambil menunjuk
salah satu bukit kecil di ujung pantai Annora.
Jarak dari pantai naik ke bukit kecil
itu hanya 250 meter saja. Tapi siang ini sangat terik. Walau hanya jarak dekat dan
masih cukup pagi tetap saja membuatku harus mandi keringat. Jalan yang kulalui
setapak saja, tak bisa motor ke atas karena ada sebagian yang bebatuan dan tak
bisa dilewati kendaraan. Di sini juga ada beberapa tempat gubuk kecil untuk
istirahat, ditambah dengan tulisan “Sebentar lagi sampai lokasi”.
Jarang memang pantai di Karimunjawa
yang menyuguhkan panorama indah dari atas tebing/bukit kecil. Setahuku, kita
bisa melihat lansekap seperti ini ketika berada di Legon Lele (jalannya) dan di sini. Selebihnya belum ada tempat
lagi. Dari atas tebing ini aku bisa melihat Pantai Annora dari ketinggian.
Pantai yang membentuk lekukan mengikuti ujung daratan Karimunjawa. Sementara di belakang pantai tampak gagah bukit hijau nan rimbun. Legon Cikmas, Nyamplungan, dan Alang-alang; adalah wilayah Karimunjawa yang didominasi dengan perbukitan.
Pantai yang membentuk lekukan mengikuti ujung daratan Karimunjawa. Sementara di belakang pantai tampak gagah bukit hijau nan rimbun. Legon Cikmas, Nyamplungan, dan Alang-alang; adalah wilayah Karimunjawa yang didominasi dengan perbukitan.
Pantai Annora dilihat dari Bukit |
Di sudut seberang lainnya, hamparan
laut luas membuatku ingin berlama-lama memandangnya. Air laut yang jernih terlihat dari sini. Jika diruntut jalan kaki
atau naik sampan, pemandangan indah ini adalah laut yang menuju daratan Pantai Kemloko, Trekking Mangrove Kemujan, dan
pantai lainnya yang ada di desa Kemujan. Pantai yang sebagian besar ditumbuhi
pohon Bakau. Terlihat juga keramba-keramba nelayan setempat dari atas. Sangat
indah!!
Jernih sekali kan air lautnya |
Aku baru sadar, beberapa foto pantai
yang tersebar dilinimasaku yang dipotret oleh teman-teman Karimunjawa adalah
tempat ini. Aku pernah bertanya di mana lokasi tebing yang dapat melihat
langsung laut, mereka hanya menjawab di Karimunjawa dan aksesnya susah.
Beruntunglah hari ini aku bisa ke sini dan mengabadikannya.
Kembali Dedi harus disibukkan melayani permintaanku. Hpnya di masukkan saku, sesekali dia memang membuka hp hanya untuk main COC. Aku bergegas menuju dekat tebing dan berfoto di salah satu bebatuan yang agak menjorok ke laut.
Kembali Dedi harus disibukkan melayani permintaanku. Hpnya di masukkan saku, sesekali dia memang membuka hp hanya untuk main COC. Aku bergegas menuju dekat tebing dan berfoto di salah satu bebatuan yang agak menjorok ke laut.
Oya, ini tempat sangat bagus
dikunjungi. Aku jadi teringat pantai-pantai di Gunung Kidul yang hampir
sebagian besar terdapat tebing-tebing menjulang tinggi. Di pantai Annora bukit
ini tak terlalu tinggi, tapi jika ingin mengabadikan diri pun harus
berhati-hati. Selain duduk di atas bebatuan, aku juga meminta Dedi
mengabadikanku sedang berdiri di salah satu puncaknya.
Di belakangku sebatang kayu yang telah mengering disertai sebuah galah bambu yang di atasnya berkibar sang Merah Putih. Hamparan laut lepas pun membiru disisi kananku, terlihat juga remang-remang Pulau Genting. Pulau yang dihuni puluhan keluarga dan masih ikut desa Karimunjawa.
Di belakangku sebatang kayu yang telah mengering disertai sebuah galah bambu yang di atasnya berkibar sang Merah Putih. Hamparan laut lepas pun membiru disisi kananku, terlihat juga remang-remang Pulau Genting. Pulau yang dihuni puluhan keluarga dan masih ikut desa Karimunjawa.
Memandang lepas pantai |
Puas rasanya menikmati pemandangan
dari atas bukit. Aku kembali menuruni bukit tersebut melalui jalan yang sama.
Di tepian pantai, aku istirahat di bawah pohon rindang yang sudah dibuatkan
dipan untuk sekedar duduk santai dan tiduran. Di sini aku melihat hasil gambar
yang diabadikan Dedi. Sementara Dedi melanjutkan permainan COC di hp yang
sempat tertunda.
Mumpung di sini terjangkau salah satu provider. Jadi dia pun asyik bermain. Aku sendiri mengabadikan sudut lain yang menurutku sayang untuk dilewatkan. Sudut pantai Annora yang tak kalah indah, tak hanya tentang pantai dan bukit, tapi konsep dalam mengatur lahannya.
Sebuah jalan setapak yang berpasir di setiap sisinya dibatasi oleh bebatuan menuju pintu gerbang kecil terbuat dari batang kayu kering seakan-akan kita berada di taman dekat pantai; taman yang dipenuhi pohon Kelapa Jambu Mete, dan pepohonan lainnya yang teduh. Dan tentunya tak ketinggalan tempat-tempat seperti dipan yang tersedia dibanyak sudut.
Mumpung di sini terjangkau salah satu provider. Jadi dia pun asyik bermain. Aku sendiri mengabadikan sudut lain yang menurutku sayang untuk dilewatkan. Sudut pantai Annora yang tak kalah indah, tak hanya tentang pantai dan bukit, tapi konsep dalam mengatur lahannya.
Sebuah jalan setapak yang berpasir di setiap sisinya dibatasi oleh bebatuan menuju pintu gerbang kecil terbuat dari batang kayu kering seakan-akan kita berada di taman dekat pantai; taman yang dipenuhi pohon Kelapa Jambu Mete, dan pepohonan lainnya yang teduh. Dan tentunya tak ketinggalan tempat-tempat seperti dipan yang tersedia dibanyak sudut.
Masih di pantai Annora Karimunjawa |
Pantai Annora memang salah satu
pantai yang baru di Karimunjawa, pantai yang bersolek dengan cepat dan berhasil
memikat para wisatawan berduyun-duyun ke sini. Pantai yang bisa kita kunjungi
tanpa harus menyeberangi laut saat di Karimunjawa.
Pantai yang cukup tenang, banyak tempat teduhnya, serta pantai yang sudah dilengkapi dengan tempat sampah, warung, dan toilet. Hal yang terpenting di sini adalah, bagaimana kita menikmati suasana pantai dengan tetap ikut menjaga kebersihannya. *Kunjungan ke Pantai Annora Karimunjawa pada hari Sabtu; 26 Maret 2016.
Pantai yang cukup tenang, banyak tempat teduhnya, serta pantai yang sudah dilengkapi dengan tempat sampah, warung, dan toilet. Hal yang terpenting di sini adalah, bagaimana kita menikmati suasana pantai dengan tetap ikut menjaga kebersihannya. *Kunjungan ke Pantai Annora Karimunjawa pada hari Sabtu; 26 Maret 2016.
Baca juga tulisan
bertema pantai lainnya
Waw pemandangannya keren banget tuh kang, bener2 keren :) Kang tapi pantainya ko sepi ya kang orang2 pada kmn ya kang ?
BalasHapusIni pantai sebenarnya bagusnya saat sunrise, pengunjungnya biasanya siang datang atao menjelang sore.
HapusCoba dipercantik dikit pasti jadi pusat perhatian ya ayunannya.
BalasHapusMakasih masukannya mas, saya coba sampaikan nanti pada pak manding yang mengelola.
Hapussetuju sama mas farchan, diperbaiki dikit pasti hits kaya yg di gili trawangan :3
BalasHapusSekarang banyak pantai yang ada ayunannya mas hehehhee, di Karimunjawa ada beberapa spot yang seperti ini.
HapusDuh udah lama ga ke Karimun Jawa, dulu pun lbh ke island hopping, ga explore pantai2 yg ada ...
BalasHapusAjak akooh ke sini Mz Sitaaammmmm :3
Ayoo ke sana aja, nanti nginap di rumah :-D
HapusKok gak ada ala ala cewenya yg di ayunan sama cowonya dari belakang gitu yah.. Haha #KebanyakanNontonIndia anyway, lautnya adem
BalasHapusHahahahha, cukup dengan ayunan sederhana saja :-D
HapusPantainya bagus, jadi inget kampung halaman :D
BalasHapusKode untuk balik kampung, mas..
Hapuswuhh bakal hits nih mas hehe atau malah sudah hits keren mas rullah....
BalasHapusBaru mulai menggeliat, mas :-D
HapusTerimakasih bro sudah explor tempat kami.
BalasHapusSemoga Karimunjawa tambah rame dikunjungi wisatawan dan semoga saja transportasi menuju ke Karimunjawa semakin mudah.
Amin...
Sama-sama, semoga fasilitas di sana pun jauh lebih baik.
Hapus