“Siapapun tak akan mau melepaskan kesempatan untuk melihat fenomena alam
(Gerhana Matahari) tahun ini. Sebagian besar dari mereka telah melewatkan momen
tersebut pada tahun 1983, dan kita akan menyaksikan momen yang sama lebih dari
30 tahun mendatang.”
Mulai Gerhana Matahari terlihat dari Tugu Jogja |
Dunia mencatat sejarah hari ini; Rabu,
09 Maret 2016 fenomena alam Gerhana Matahari dapat disaksikan jutaan pasang
mata. Indonesia sendiri menjadi tempat yang paling strategis untuk menyaksikan
Gerhana Matahari. Berbondong-bondonglah para ilmuan berkunjung ke Indonesia, mereka tersebar di beberapa tempat
yang paling berpotensi melihat Gerhana Matahari Total. Dari ujung Sumatera
sampai ujung Timur Indonesia, para pengunjung berlomba-lomba ingin mengabadikan
fenomena tersebut. Bahkan di Ternate menjadi tepat paling lama untuk melihat
Gerhana Matahari Total yang berdurasi sekitar 3 menit 17 detik.
Gegap-gembita Gerhana Matahari juga
disambut oleh seluruh masyarakat di Indonesia, termasuk salah satunya di Jogja.
Walau Gerhana Matahari sekitar 80an%, namun animo masyarakat ingin menyaksikan
sangat besar. Di semua titik yang strategis pun dipenuhi para pengunjung. Aku sendiri
tak ketinggalan, kukayuh pedal sepeda menuju Tugu Jogja, berbaur dengan ribuan
orang yang tujuannya sama. Sama-sama ingin melihat secara langsung Gerhana
Matahari. Sang mentari mulai merangkak naik, cahaya kuning keemasan menjadi
objek bidikan para fotografer yang sedari subuh sudah menancapkan Tripod dan
memasang kameranya masing-masing. Berbagai komunitas tumpah-ruah membuat Tugu
Jogja dibanjiri para pengunjung. Aku mengabadikan momen ini dengan kameraku.
Pagi hari di Tugu Jogja |
Salah satu potografer mempersiapkan kameranya |
“Gerhana Mataharinya sudah mulai,” Teriak salah seorang pemandu menggunakan pengeras suara.
Suara riuh-rendah terdengar menggema
tatkala sang raja siang ini mulai gelap bagian atas. Sang mentari mulai terkikis
sedikit demi sedikit, bentuknya melengkung bagian atas menjadi objek bidikan
para potografer. Aku menyaksikan fenomena alam ini tak kuasa menahan rasa
takjub. Dari berbagai ujung ungkapan kekaguman atas fenomena ini terdengar
lirih namun jelas. Beberapa kali aku coba mengabadikannya. Walau harus
berdesakan dengan pengunjung lain, aku harus bisa bersabar untuk mendapatkan
momen yang tepat.
Mulai terlihat gerhana mataharinya |
Sejenak kualihkan pemandanganku. Sengaja
aku menatap para pengunjung yang sibuk mengabadikan momen ini. Ratusan kamera
DSLR, bahkan Kamera HP mulai membidik. Ada
juga yang tak berminat mengabadikan, mereka sangat puas menikmati Gerhana
Matahari itu dengan memandanginya menggunakan alat yang sudah dibawa. Bahkan ada
juga komunitas di sini yang rela berjalan dan menghampiri pengunjung yang
penasaran ingin melihat fenomena tersebut tapi mereka tak membawa alat. Perempuan-perempuan
berseragam hitam dengan sigap menghampiri lalu menawarkan melihat dengan metode
lain, memanfaatkan kardus.
“Lewat lubang yang ini bu, tapi tidak bisa diabadikan dengan kamera,” Terang perempuan tersebut
menerangkan pada seorang ibu.
“Mohon pada pengunjung untuk tidak melihat langsung tanpa menggunakan
alat,” Himbauan dari
atas panggung pun tak kalah lantang.
Pengunjung menyaksikan Gerhana Matahari |
Semua pengunjung terpukau oleh
fenomena alam di sini. Sepasang turis manca pun tak mau ketinggalan. Mereka berkomunikasi
dengan orang di sampingnya agar bisa meminjam filter untuk Handycam-nya. Cukup dengan
bahasa isyarat saja, pengunjung domestik di samping langsung paham dan
meminjamkan ke turis. Sementara itu tepat di belakangku, sekeluarga kecil sudah
mempersiapkan diri dari awal untuk menyambut Gerhana Matahari. Tiga buah Tripod
dilengkapi dengan kamera mirroless yang ujung lensanya sudah dilengkapi filter
siap membidik. Anaknya sangat antusias, dan sesekali meminta bantuan ke ayahnya
agar mengatur posisi yang pas untuk melihat Gerhana Matahari.
Masih fokus melihat Gerhana Matahari |
Di Tugu Jogja, Gerhana Matahari tak
hanya disambut dengan ungkapan rasa takjub, jepretan kamera, atau sebuah Drone
yang mendengung dan berputar di atas saja. Di ruas jalan yang hanya berjarak 5
meter dari Tugu Jogja sudah disediakan tempat untuk melaksanakan sholat Gerhana
Matahari.
“Bagi yang ingin menunaikan sholat Gerhana Matahari, silakan berwudhu di
jalan Mangkubumi. Panitia sudah menyediakan tempat untuk mengambil air wudhu,” Terang panitia pelaksanaan Sholat Gerhana
Matahari.
Sholat Gerhana di kawasan Tugu Jogja |
Drone yang mengabadikan dari atas Tugu Jogja |
Ya, ini adalah kesempatan baik bagi
para masyarakat yang beragama muslim untuk menunaikan Sholat Gerhana Matahari. Hari
yang benar-benar spesial, sebagian besar masyarakat muslim menyambut Gerhana
Matahari ini dengan sholat Gerhana; dan saudara-saudara kita yang beragama
Hindu pun dihari yang sama sedang merayakan Hari Nyepi.
Aku masih setia menunggu proses
sampai Gerhana Matahari itu mencapai titik maksimal. Berkali-kali pula
kuabadaikan melalui kamera mirroless Nikon 1 J3. Hasilnya sangat memuaskan, aku
mendapatkan banyak dokumentasi tentang Gerhana Matahari hari ini. Semakin lama,
sang mentari tertutup seperti Bulan Sabit. Titik maksimal di Jogja pada pukul 07:23:31,7
WIB. Teriakan lantang menghitung mundur terdengar disertai sorakan yang
berbarengan dengan suara jepretan kamera. Setelah itu, matahari mulai sedikit
membesar.
Dokumentasi selama Gerhana Matahari berlangsung |
Sebuah fenomena alam yang
menakjubkan. Segala ungkapan dan decak kagum atas ciptaan Yang Maha Kuasa
terdengar dari setiap lisan para pengunjung. Aku sendiri masih berdiri di
tengah jalan. Melihat kerumunan pengunjung di Tugu mulai memudar. Mereka meninggalkan
Tugu Jogja dengan perasaan puas. Mungkin tak hanya di Jogja, di setiap tempat
di Indonesia, keberkahan atas adanya Gerhana Matahari begitu terasa. Di setiap
sudut destinasi wisata Indonesia dipenuhi para wisatawan yang menyaksikan. Ya,
hari ini kita sudah menyaksikan Gerhana Matahari, dan akan menyaksikan kembali
sekitar 30 tahun mendatang. Saat 30 tahun mendatang kala Gerhana Matahari
terlihat, kita akan ingat hari ini. Ingat di mana kita berpijak pada tahun
2016. *Mengabadikan Fenomena Alam Gerhana
Matahari pada hari Rabu, 09 Maret 2016 di area Tugu Jogja.
Sadiiiissssss
BalasHapusAmpun kakak hahahhah
HapusKereen de...
BalasHapusSelamat ya bisa menikmati bareng d tugu...
Benar, sesuatu momen yang langka :-D
HapusDimana-mana menyaksikan fenomena alam yang sangat langka aku sih cuma bisa liat di tv daerah ku nggak di lewatin gerhana mas :(
BalasHapusGak apa-apa, kan yang penting udah lihat :-D
HapusLangsung publish :p aku tak cukup membaca tulisanmu sajalah mas wkwk
BalasHapusWaktunya tepat kok hahahha. *wong selo iki :-D
Hapuswites....tentu mantap kalau akang yang satu ini bikin reportase, foto-foto gerhana dan suasananya komplit, jadi yang tadi gak melihat sudah terwakilkan dengan gambar gambar di artikel ini.... dan lsg ditulis hari ini pula....keren dah..
BalasHapusHeeee ini juga dadakan nulisnya mbak :-D
Hapuskeren kak.....
BalasHapusTerima kasih kakak :-D
HapusDimana-mana orang menyambut gerhana dengan gempita. Betapa tidak fenomena alam seperti ini datangnya jarang-jarang ya Mas. Duh foto-fotonya keren :)
BalasHapusAnimo masyarakat memang sangat antusias :-)
HapusBeruntunglah Indonesia dapat melihat dengan bagus :-)
Mantaaap mas Sitam.. Meriah sekali ya Tugu Jogja,,
BalasHapusAku nikmati Gerhana Matahari Sebagian di depan rumah aja.. :D
Top...
Heeee, kemarin pengennya mengabadikan di tempat lain, mas. Tapi nggak punya kacamatanya, jadi ke tugu :-D
HapusLg solat jd gabisa liat sedih T_T, eh tp katanya wempet ada penampakan bentuk awan kyk orang lagi rukuk gitu? bener ga sih? apa cuma hoax
BalasHapusKamu malah lebih beruntung bisa sholat Gerhana :-)
HapusSaya kurnang tahu kaklo info itu, yang pasti beberapamloksi memang kena mendung.
belum pernah liat gerhana langsung sama sekali, semoga next time bisa liat walau cuma sekali..btw,itu ambil angel untuk fotonya bagus-bagus bgt ih, makin sukses ya kak :)
HapusSemoga Gerhana matahari yang akan datang bisa menyaksikan, mas :-)
HapusIya hahahhaha seru banget :-D
BalasHapuswah wah wah sangat luar biasa sekali bisa menyaksikan gerhana matahari total
BalasHapusKalo di Jogja parsial, mas. Tidak total :-)
HapusSubhanallah banget ya mas. Fotonya keren.
BalasHapusKemarin rencana mau ke Tugu Jogja, tapi ga jadi :(
Haaaaa kalo ke tugu Jogja siapa tahu bisa ketemu hahahahahha
HapusSayang banget aku ga lihat gerhana matahari secara langsung, hanya lihat di tv aja :(
BalasHapusGak apa-apa, kan ikut bersemangat menyambut ramainya Gerhana Matahari :-D
Hapuswihhh rame bener ... paket komplit pula .. hebat ada yang ngadain sholat gerhana disini ..
BalasHapuskeren deh photo2 gerhana-nya
Kegiatannya bergama di sini, kang. Jadi kita bisa memilih ikut menyaksikan atau ikut sholat Gerhana :-)
Hapusberutung yg bisa lihat langsung
BalasHapusBeruntung Indonesia bisa melihat dengan total, dan beberapa kota lain bisa melihat parsial, mbak :-)
HapusHasil foto gerhananya jernih. Apa di Jogja juga alami perubahan cuaca terang ke gelap mas?
BalasHapusTidak mas, karena di Jogja sangat cerah dan juga hanya 80% persen.
HapusSayank sekali gk bisa lihat Bang
BalasHapusPi baca blognya jadi serasa lihat
Semangat mas, gpp heee. Ayoo semangat nulis ya :-)
HapusSayank sekali gk bisa lihat Bang
BalasHapusPi baca blognya jadi serasa lihat
omg, saya melewatkan fenomena langka ini
BalasHapusgak lihat
Pasti kamu molor hahahhaha :-D
HapusTsah~
BalasHapusAyoo balik Jogja ahahahhahah
Hapusdi Jogja bisa ngelihat ya. di Lamongan kayak nggak ada gerhana ya kemaren itu. masih terang. beda banget sama yang d foto itu. :(
BalasHapusIya mas, di Jogja hanya 80an% jadi terlihat parsial kayak bulan sabit.
Hapuswah mantap mas update dan hits dah blog satu ini hehe...
BalasHapusMakasih mas, hehehhehe. Mumpung pas libur jadi bisa sekalian nulis :-)
HapusSedaaap foto-fotonyaaa! Wah ada yang pakai Fuji XT1 juga :D
BalasHapusItu sekeluarga pakai Fuji semua, mas :-D :-D *Langsung pengen beli.
Hapus