Menjelang subuh, aku sudah siap
bergegas keluar dari kamar kos seraya menyandarkan satu ransel berukuran
38liter di dinding. Pagi ini aku sudah mandi lebih awal. Tidak seperti libur
biasanya langsung mengayuh pedal sepeda, kali ini sepeda kesayanganku sedang
terparkir manis di dalam kamar. Akhir pekan ini aku diberi kesempatan untuk
bermain ke Jawa Timur, tepatnya kota Malang.
Bergegas aku berjalan menuju shelter
Transjogja, kemudian menaiki bus Transjogja nomor 1A arah kota, melewati jalan
Urip – Sudirman – Tugu – dan turun di KR 3 yang dekat dengan Stasiun Tugu. Dari
kejauhan, Stasiun Tugu sudah ramai mobil keluar masuk mengantarkan orang yang
akan meninggalkan kota Jogja menaiki Kereta Api. Aku sendiri duduk manis di
dekat pintu masuk seraya menunggu rombonganku yang belum datang.
Depan Stasiun Tugu Yogyakarta |
Tepat pukul 07.00 wib, aku masuk ke
dalam Stasiun, kupersiapkan tiket dan KTP untuk dicek petugas. Antrian sedikit
mengular karena banyaknya orang yang ingin menaiki kereta api.
“Maaf pak, ini tiket yang dari Malang ke Jogja. Mohon tiket Jogja –
Malang yang dikeluarkan, pak.” Kata perempuan yang bertugas menscann barcode tiket.
Bapak yang ada di depanku pun
bergegas membongkar isi tasnya, ditemukan lembaran tiket yang satu, kemudian
diserahkan kembali ke petugas. Berlanjut giliranku, dan terus sampai belakang.
Ruang tunggu kereta api penuh, aku
berdiri seraya menurunkan ransel. Tidak banyak pakaian yang aku bawa, namun
tetap saja terasa capek kalau kelamaan membawa ransel. Terdengar lantang suara
pengumuman Kereta Api Malioboro Ekspres akan berangkat. Jam di stasiun
menunjukkan pukul 07.18 wib. Aku menyusuri jalan menuju gerbong eksekutif 3,
lalu mencari kursi 15D.
Calon penumpang Kereta Api di Stasiun Tugu Yogyakarta |
Perjalanan panjang selama enam jam
aku kulalui di dalam kereta. Sebenarnya waktu perjalanannya pun sama dengan
perjalanan naik kapal ekonomi Jepara-Karimunjawa. Sama-sama enam jam, yang
membedakan hanya transportasinya saja. Disepanjang perjalanan tidak terhitung
berapa ratusan hektar sawah yang kulihat, atau suara pengumunan mengenai perhentian
kereta api. Bahkan aku juga lupa berapa kali petugas muda-mudi menawarkan kopi
dan nasi goreng selama perjalanan. Aku membuang waktu bosan ini dengan membaca
buku yang tadi malam kubeli dari Gramedia. Buku Dewey yang mengisahkan seekor
Kucing di perpustakaan membuat perjalananku tidak monoton. Baca buku, tidur,
baca buku, kembali tidur; itulah yang kulakukan selama perjalanan. Kereta pun
sempat molor agak lama di Blitar karena gangguan rel.
Koleksi buku teman perjalanan |
Molor 1.5 jam dari jadwal sebenarnya,
aku sampai di Malang, tepatnya di Stasiun Kotabaru. Bergegas aku turun dan
mencari musholla terdekat. Hilir-mudik orang berjalan membuatku sedikit bingung
arah. Maklum, ini kali pertama aku menginjakkan kaki di Malang.
“Musholla dimana ya, pak?” Tanyaku pada petugas yang duduk diposko.
Beliau mengarahkanku menuju ujung
stasion. Di sana sebuah musholla tidak ramai orang di dalamnya. Secepatnya aku
menunaikan sholat. Selesai sholat, aku kembali ke rombongan dan menuju ke dua
mobil yang sudah menunggu kami dari sore tadi.
“Selamat sore Malang!!” Sapaku sendiri.
Malang; Stasiun Kota Baru |
Mobil yang menjemput menyibak
keramaian kota Malang menuju Batu. Pemandangan taman di jalan menjadi sesuatu
yang biasa di sini. Padahal tidak banyak kota yang mempunyai taman bagus
disepanjang jalan. Aku terkesima dengan tatanan kota Malang. Sebuah perpustkaan
umum yang berwarna cerah, di depannya taman sebegitu panjangnya tertata rapi.
Benar saja, aku iri dengan taman-taman di kota Malang ini. perjalanan sedikit
tersendat ketika hampir sampai di hotel, macetnya kendaraan tepat di depan
Museum Angkot. Sampai akhirnya sampailah aku di depan hotel tujuan. Hotel
Kusuma Agrowisata Batu, Malang hampir pukul 19.00wib. *Perjalanan ini pada hari Sabtu, 26 Desember 2015.
Baca juga perjalanan lainnya
malang, khususnya batu malang...kota yg ingin sekali sy kunjungi..tapi, lagi2 belum sempat....
BalasHapusSempatkan untuk ke sana, mas :-)
Hapusbelom ke malang lagi setelah seeeekiiiiaaaaan lamaaaa
BalasHapus*kode buat kesana, mbak hahhahah
Hapusbelom ke malang lagi setelah seeeekiiiiaaaaan lamaaaa
BalasHapusAnti mainstream nih, yang lain biasa'a kalo perjalanan mainin gadget bukan baca buku :D
BalasHapusHeeeee, sesekali baca buku; kalau nggak pas keluar seperti ini agak susah baca bukunya :-D
Hapussebutin dund siapa aja calon penumpangnya yang difoto itu?
BalasHapusWah ini hahahhah, nggak tahu siapa-siapa di sini :-D
HapusPerjalan seru ke malang dengan kereta api untuk kali ini sahabatmu ga ikut kang ? Karena tidak terlihat sepedanya. he,, he,, he,,
BalasHapusSepedanya dikamar terparkir dan diam, kang :-D
Hapuswooo rombongan to, mas ? lha ko seperti anak ilang :D - di tunggu ni postnya - ngapain aja di malang
BalasHapusBareng rombongan keluarga hahhahaha, di Malang cuma numpang tidur doang :-D
Hapuswuiii, aku dah lama gak ke Blog ini, orangnya dah sampe kemana-mana e. Ditunggu lanjutaneeee
BalasHapusTapi aku belum ke Jerman kok mbak hahahahhahah
HapusPengembaraaa :)) hihihi 26 Desember? waktu longweekend tuh ._. pantes ramenya :D
BalasHapusKe Malang ngapain ajaa nih :D
Mumpung ada yang ngajaikn :-D :-D
HapusDulu jaman kecil tiap liburan sering banget ke malang ampe muntah2 bosen, sekarang malang dah berubah lebih kece dan aku blm kesana lagi hehehe
BalasHapusHemmmm, siap memantau siapa tahu diajak ke sana hahahahhaha
Hapus