Bagi orang yang sering melakukan
perjalanan jauh, terutama menaiki transportasi umum, tentunya pernah merasakan
bosan sepanjang perjalanan. Jika kita berpergian dengan teman, aku rasa
kebosanan tersebut akan sedikit hilang. Tapi jika kita berangkat sendirian,
tentu dalam kurun waktu yang tidak lama, rasa bosan hinggap di otak kita.
Ada –ada saja yang kita lakukan untuk mengusir rasa jenuh sepanjang perjalanan, bisa dengan berbincang dengan teman dekat bangku, bermain gadget, tidur, atau malah membaca buku. Ya, bukan suatu hal yang langka; banyak sebagian dari kita selalu membawa buku dikala sedang melakukan perjalanan jauh. Kita bisa meluangkan waktu untuk membaca pada saat-saat tertentu.
Ada –ada saja yang kita lakukan untuk mengusir rasa jenuh sepanjang perjalanan, bisa dengan berbincang dengan teman dekat bangku, bermain gadget, tidur, atau malah membaca buku. Ya, bukan suatu hal yang langka; banyak sebagian dari kita selalu membawa buku dikala sedang melakukan perjalanan jauh. Kita bisa meluangkan waktu untuk membaca pada saat-saat tertentu.
Buku Dewa Ruci di tepian pantai Pulau Panjang Jepara |
Tanpa kusadari, aku pun melakukan hal
yang sama ketika sedang berpergian. Lebih benarnya lagi tidak hanya ketika
sedang keluar kota, tapi kalau pulang kampung ke Karimunjawa. aku pasti membawa
minimal dua buku untuk kubaca selama di perjalanan atau saat di Karimunjawa.
Dalam dua pekan terakhir, akhir Desember 2015 dan awal Januari 2016; aku
melakukan dua perjalanan yang berbeda. Malang
dan Jepara, dan aku pun menyempatkan
untuk membawa buku.
Tidak tahu kenapa, ketika aku sedang
menaiki kendaraan; seperti yang aku lakukan pada saat naik kereta api dan bis,
kusempatkan waktu untuk membaca buku. Aku merasa, membaca buku ketika dalam
suatu perjalanan adalah hal yang menyenangkan. Terlepas, apakah nanti kita bisa
berinteraksi dengan samping bangku kita atau tidak. Jika sedang berinteraksi, aku
tutup buku dan ngobrol santai. Namun saat samping bangku capek dan tidur, aku
kembali membaca. Buku memang menjadi teman seperjalanan yang baik.
Ditemani Buku Dewey saat perjalanan ke Malang |
Berlalu dari menikmati perjalanan
dengan membaca buku. Coba kita cermati selama menginap di hotel/penginapan,
tapi tidak ada kegiatan. Jika kita sendirian, tentu akan sedikit bosan jika
hanya menonton TV atau menghidupkan laptop dan menikmati fasilitas Wifi. Kadang kita perlu suasana baru,
dengan membawa buku, kita dapat secara tidak langsung menikmati waktu senggang
dengan membaca. Terkadang mood membaca di tempat beda membuat kita semakin
menikmatinya.
Bukan hanya menjadi teman yang baik
dikala sendirian diperjalanan atau di kamar. Buku juga mempunyai fungsi lain
dikala kita sendiri. Seperti yang aku lakukan ketika mengunjungi Pulau Panjang dan Simpang 7 Kudus. Aku jadikan buku yang sedang kubaca sebagai
model/objek jepretanku. Kadang kala ada saja ide yang unik dan lucu kalau kita
menjadikan buku sebagai objek jepretan. Ya, buku memang teman seperjalanan yang
tidak membosankan bukan?
Bersama buku Dewa Ruci saat di Jepara dan Kudus |
Atau seperti akhir pekan lalu. Aku sengaja
membawa sebuah buku saat diajak teman bermain di kawasan Jogja. Tepatnya di Gunung Ireng, Gunungkidul. Sebuah buku
yang bertema tentang sepeda pun tak luput dari tanganku. Semacam sebuah
pencitraan mungkin, tapi mencoba menjadikan sebuah buku sebagai properti ketiga
berfoto bukanlah sesuatu yang salah. Apalagi buku tersebut bukan hanya sebagai
bahan properti aja, tapi juga dibaca pada saat sedang melakukan perjalanan. Mengusir
kebosanan ketika malas memegang gadget.
Berteman buku dan kabut di Gunung Ireng Gunungkidul |
Ya, membawa sebuah buku ketika dalam
suatu perjalanan, membacanya saat berusaha membunuh waktu dan rasa kejenuhan,
dan menjadikannya sebagai objek jepretan hanyalah segelintir dari manfaat buku
itu sendiri bagi kita. Seperti yang aku alami, terkadang dengan membaca suatu
buku; aku mendapatkan ide ataupun inspirasi untuk menulis. Bahkan sekarang, aku
berusaha membeli sebuah buku untuk dibaca ketika ingin berpergian ke luar kota.
Apakah kalian juga mengalaminya?
Baca juga ulasan lainnya
Wah aku belum mengalaminya ew mas,,,, bolak balik ke Jogja Lampung ketika pulang kampung, tapi nggak pernah bawa buku. Kalau bosan sieh iya, lain kali tak coba ah,,,, sip mas Nasir, lanjutkan bacanya ya mas, hehehe
BalasHapusHeee, kalo naik ALS bisa tahan lama bacanya, mas :-D
Hapusngaku juga kalo pencitraan
BalasHapusAku kan nggak mau bohong, kak hahhahahha. Tapi buku itu udah kelar kubaca kok, serius :-D
HapusKalau saya, saat perjalanan naik kereta, nyaman sekali kalau ditemani buku
BalasHapusWah bener sekali mas, kadang kalo lama di kereta jadi bingung mau ngapain :-D
Hapusbaca buku pas naik kendaraan (perjalanan jauh) -belum pernah. Memilih buku sebagai teman untuk membunuh waktu -sudah sering saya lakukan- daripada hanya tidur atau sekadar nonton TV yang programnya itu-itu saja :D
BalasHapusHaaaa, kalo nggak biasa emang seperti itu; minimal dicoba dulu sebentar :-D
Hapuskabut di gunung cukup tebal mas, ga kedinginan tuh
BalasHapusKalo pagi kabutnya memang banyak seperti ini, mbak. Nggaj dingin kok :-D
Hapuscakep baca buku saat perjalanan, aku sih belum pernah
BalasHapusBisa dicoba sesekali, mbak :-D
HapusAku kalau jalan jarang banget di temani buku atau membawa buku kang, lebih enak di temani kamera, jadi seru. ha,, ha,, ha,,
BalasHapusAku jarang main kamera kang, takutnya lowbatt hahahahhaah
Hapusrajinnya sambil liburan masih sempet baca buku :)
BalasHapusBukan rajin, mumpung waktunya senggang :-D
Hapusfoto terakhir beneran baca atau sekedar "pencitraan bro?" wkwkwk
BalasHapuslama tak jumpa.terakhir jumpa di BN 2013. masih di jogja?
Pencitraan, mas hahahhahah.
HapusAlhamdulillah masih di Jogja :-)
Wehehehe
HapusAku juga kembali ke jogja iki.
Wah kembali ke Jogja hehhhe, Asyikkk :-D
Hapusmemanfaatkan waktu sebaik-baiknya nih, bagus :)
BalasHapusKalo nggak seperti ini kadang jarang baca buku :-D
Hapuseh anak karimunjawa ternyata mas...
BalasHapuskenal pak arif dong ya?
gimana kabar karimu, sudah 6 tahun lalu tidak kembba lagi kesana
Heeeee, iya mas. Kalo di Karimunjawa sebagian besar kenal semua :-D
Hapushabit yang bagus sekali...
BalasHapussaya sudah mulai luntur ... di perjalanan sibuk mainin gadget .. maklum anak kekinian :D
Heeee kan bisa dicoba lagi, kang :-D
HapusBaca buku waktu di perjalanan bukan cuman menyenangkan ya ka. tapi juga menambah inspirasi, motivasi, juga waktu yang gak kerasa.. gemanaa kalo orang indonesia semua nya kaya gitu.. pasti pada pinter pinter deh hehehhe
BalasHapusHahahhahaa, kalau aku sih hanya meluangkan sejenak gan. Nggak sering-sering banget kok
HapusKelemahan saya adalah tak bisa membaca dalam kendaraan yang bergerak, karena kepala jadi pusing. Tapi sudah bbrp kali traveling saya selalu membawa satu buku bacaan untuk dibaca ketika sedang leyeh-leyeh di tujuan. Meskipun pada prakteknya malah sering ketiduran, hahaha ;)
BalasHapusBuahahahha, saya malah suka baca sambil naik bus mas
HapusKalau naik kereta api masih menyenangkan membaca bukunya. Tapi kalau naik bis biasanya saya sudah tidak tahan, goyang-goyang bikin pusing :)
BalasHapusSaya seringnya baca pas naik bus buk, sebelum tidur sih hehehehehe
Hapus