Rencana menyusuri sedikit sudut kota Kudus tak terlaksana. Selesai acara di Kudus, aku ikut keluarga ke Jepara.
Alasannya sangat sederhana, lebih baik mengorbankan kepentingan pribadi demi
berkumpul dengan keluarga, toh jarang-jarang ada waktu bisa berkumpul dengan
keluarga di Jepara (bukan di Karimunjawa). Kuhabiskan akhir pekan ini bermain
di Jepara, bersenda gurau dengan saudara seraya bercerita hal-hal yang lucu.
Menjelang tengah malam, aku pun mempunyai rencana untuk mengabadikan keramaian
pasar saat pagi. Pasar yang tidak jauh dari tempatku menginap.
Menjelang dinihari, alarm hpku
berdering. Bergegas aku bangun dan menunaikan sholat subuh. Pagi ini pun aku
sedikit sibuk membangunkan teman yang sudah janji mengantarku ke pasar.
Tujuanku kali ini adalah mengabadikan keramaian Pasar Apung Pesajen, Jepara.
Sebuah pasar yang terletak di Pesajen. Aku dan Riki (temanku) mengendarai motor
menuju lokasi. Benar saja, saking masih paginya, aku dapat mengabadikan sunrise yang terlihat menyapa di antara
kesibukan orang di pasar.
Sunrise di area Pasar Apung Jepara |
“Selamat pagi Jepara, selamat pagi pasar apung, selamat beraktifitas,” Sepertinya itu kalimat yang aku
tulis di sosmed.
Pasar ini disebut dengan Pasar Apung
karena bangunannya tepat di atas air laut. Aliran air laut dijadikan semacam
kanal untuk lalu-lalang perahu nelayan setempat. Di bawah bangunan pun berjejer
perahu nelayan yang ditambatkan pada seutas tali panjang dan tiang-tiang kecil.
Tepat di atasnya itulah berjejeran bangunan stand lahan yang dipergunakan untuk
pasar. Transaksi pagi hari ini cukup ramai, hilir-mudik orang yang menuju ke
pasar berbaur menjadi satu. sementara itu, aku asyik berdiri di atas jalan
jembatan seraya mengabadikan banguan pasar tersebut. Tiang-tiang cor kokoh
layaknya pondasi yang kuat menahan bangunan di atas air ini agar tidak roboh,
sementara di bawahnya maupun di sekelilingnya banyak terdapat perahu nelayan
yang tertambat.
Kesibukan di Pasar Apung Jepara |
Namanya Pasar Apung yang letaknya di
tepian laut, tentu pemandangan pertama yang dapat terlihat adalah penjual ikan
yang berjejeran. Banyak jenis ikan yang mereka pajang agar setiap calon pembeli
tertarik untuk menawar dan membelinya. Aku memasuki area Tempat Pelelangan Ikan
(TPI) dan melihat bagaimana kesibukan para penjual ikan. Ada banyak jenis ikan
yang dijual, Ikan Tongkol, Ikan Kakap, bahkan Ikan Baronang pun ada di sana.
Hampir semua ikan yang dijual masih segar. Jangan kaget jika menuju pasar ini
nantinya kalian mendapati sebuah becak yang berisi penuh berbagai jenis ikan.
Becak-becak tersebut mengangkut ikan dari nelayan yang ada di pelabuhan, dan
mengirimkan seluruh ikan ke TPI, kemudian dijual pada pembeli. Kalimat-kalimat
yang kudengar adalah,
“Sekilo ini berapa harganya?”
Ikan-ikan segar diperjualbelikan |
Tidak hanya ikan saja yang ada di
Pasar Apung ini. Tepatnya di dekat jejeran kendaraan, terdapat lapak kecil yang
berjualan sayuran. Tidak banyak memang, tapi aku dapat melihat ada yang menjual
daun Bayam, Bawang Merah, Seledri, Kol, Kacang Panjang, dan sayuran lainnya.
Tidak ketinggalan juga ada Pisang dan Nangka yang juga dijual. Terdengar jelas
keriuhan obrolan tawar-menawar antara pembeli dan penjual.
Sedikit penjual sayuran |
Aku pun terlarut dengan suasana
pasar, dengan cepat aku memasuki area dalam Pasar Apung, di sana aku membeli
beberapa makanan pasar dan nasi untuk sarapan. Dari semalam aku sudah merencanakan
untuk membeli sarapan di pasar, dan akhirnya dengan uang tidak banyak, aku
sudah membungkus beberapa jajanan pasar dan empat porsi nasi untuk sarapan.
Jangan kaget kalau aku beli empat porsi, selain aku dan Riki, masih ada dua
temanku yang menginap satu rumah (Antok & Dedi). Jadi karena itulah, aku
membeli nasi empat porsi.
Selamat Pagi Pasar!! |
Usai sudah perjalanan pagi ini menuju
Pasar Apung. Lumayan juga main ke sini, paginya mendapatkan pemandangan indah sunrise, lanjut berbaur dengan penghuni
pasar, melihat banyak hasil tangkapan laut, sampai membeli jajanan pasar dan
sarapan di pasar. Memang benar adanya, pasar selalu menyajikan suasana yang
berbeda. Ada semacam keunikan tersendiri saat menginjakkan kaki di pasar.
Selamat pagi Jepara, waktunya menyantap makanan yang baru aku beli dari pasar. *Catatan perjalanan ke Pasar Apung
Pesajen, Jepara pada tanggal 22 November 2015.
Baca juga perjalanan lainnya
Ngelihat judulnya saya kira pasar apung yg seperti didaerah Kalimantan yg pakai prahu itu mas :D Hahaha
BalasHapusHeee, beda mas. Ini terapung karena beton-beton/cor :-D
Hapuswah di jepara ada pasar apung juga y mas keren dah jepara mantap.....
BalasHapusIya, mas. Pasar apungnya bentuk bangunan :-D
HapusKirain pasarnya yang diatas perahu-perahu gitu :D
BalasHapusSaya kaya'a gak bakal kuat lama disana mas, apalagi banyak yang berjualan ikan -_-
Nggak mas hehhehehe :-D
HapusWah mending bau ikan daaripada bau solar :-D
Mending bau parfum dari pada bau solar dan ikan :D
HapusHaaa kalo itu mah nggak usah dipertanyakan :-D
HapusHobine budhe2ku ni.. Blonjo ng Pasar Apung.. Ihihi
BalasHapusNjuk hobimu opo, mbak? :-D
HapusKepo blogmu Pak hahah
HapusHemmm, matur nuwun loh. Adoh-adoh neng Jerman mung moco blogku :-D
Hapuswah belum pernah ke sana neh thans reviewnya ;)
BalasHapusSama-sama, mbak :-)
HapusIni juga mumpung main ke pasar :-D
kok pasarnya nggak ada perahu2 nya mas ??? hehehe
BalasHapuskirain tadi kayak pasar2 terapung di sungai musi.. hehehe
Itu di bawah bangunannya ada perahu hahahha, terapungnya karen pondasi bukan kayak di Kalimantan :-D
Hapuswih, asiknya pasar apung, kok cuma beli nasi, Rul, kok nggak beli ikan..montok2 tuh ikannya, hihihi
BalasHapusDi rumah udah ada ikan, mbak. Jadi nggak beli ikan :-D
Hapusikan dan sayuran disana segar-segar ya..
BalasHapusIya karena langsung dari nelayan ikannya
Hapus