Banyak orang bilang jika menunggu sunset itu jauh lebih mudah dibanding
berburu sunrise. Ya, bisa jadi
kalimat itu benar. Kita butuh bangun ekstra pagi untuk dapat menikmati sunrise, namun jika ingin menikmati sunset kita dapat dengan mudah selama
hari cerah dan berada di tempat yang lapang. Menatap mentari tanpa ada
penghalang, sehingga dengan mudah kita dapat melihat proses terbit dan
tenggelamnya sang mentari.
Sore ini aku singgah di pelabuhan pantai Hadirin. Mencoba santai
di salah satu kapal kayu milik teman, aku pun menikmati sore ini dengan
nongkrong di pelabuhan. Pelabuhan yang baru direnovasi beberapa bulan lalu
menjadi lebih bagus. Tidak lagi tampak seperti batu-batu tertata semerawut,
melainkan semen dan cor lumayan tinggi. Dari tengan pelabuhan, tampak cahaya
matahari dari sudut barat yang ingin terbenam namun terhalang oleh daratan.
Halo Senja Karimunjawa |
Entah apa yang terpikirkan olehku
sore ini, aku yang tidak sengaja membawa kamera pocket dan tripod kecil pun
mulai mengabadikan. Kupasang tripod kecil pada sebuah tonggak semen di
seberang, lalu aku setel 10 detik untuk mengabadikan diriku dengan latar belakang
sinar mentari yang tenggelam. Tentu tidak jelas wajahku, karena pemandangan
terlihat gelap. Namun di sana letak keindahannya, siluet, ya siluet ini membuat
aku menjadi lebih bergairah untuk berpose layaknya model yang gila.
Bermain dengan cahaya siluet |
Puas dengan hanya berdiri dua kaki,
lalu dengan satu kaki dan tangan terbentang. Aku pun berekspresi dengan pose
lain. Ya, pose yang tidak tahu dapat inspirasi dari mana. Asal berpose dengan
kaki terangkat satu dan sedikit membungkuk. Mungkin aku sedang berimajinasi
terbang, atau sedang latihan yoga sore hari. Teman-teman yang duduk di atas
sadel motor pun tertawa melihat polahku. Biarlah, mereka toh hanya tertawa
saja, paling mentok bilang “edan”.
Ingat ini bukan lagi yoga :-D |
Sore semakin beranjak, sinar mentari
mulai menghilang. Aku pun masih menikmati keindahan siluet sore ini. kutaruh
tripod lebih jauh lagi, dan aku pun mencoba meloncat. Ahhhh, namanya hanya
kamera pocket kecil, jadi tidak bakalan bisa seperti apa yang aku bayangkan
kalau lagi pegang SLR.
Tapi yang penting kan sudah berusaha maksimal. Hasil lompatan dari tonggak cor semen itu pun tidak seratus persen gagal, tapi ya tidak lebih dari dua puluh lima persen berhasil. Tidak masalah, namanya juga berusaha. Berhubung dalam 10 detik menjepret 3x, aku pun berusaha memberdayakan dengan berlari mendekat. Dan hasilnya pun seperti ini. lumayan bagus kan?
Tapi yang penting kan sudah berusaha maksimal. Hasil lompatan dari tonggak cor semen itu pun tidak seratus persen gagal, tapi ya tidak lebih dari dua puluh lima persen berhasil. Tidak masalah, namanya juga berusaha. Berhubung dalam 10 detik menjepret 3x, aku pun berusaha memberdayakan dengan berlari mendekat. Dan hasilnya pun seperti ini. lumayan bagus kan?
Mau loncat lebih tinggi namun gagal |
Ya ya ya, bisa dimaklumi. Ide sedikit
gila itu kadang tersebit dalam pikiran secara cepat. Dan saat kita membidik dan
melihat hasilnya, tentu kita sudah tahu nantinya dalam blog akan ditulis apa.
Entah in benar atau tidak, tapi menurutku bermain dengan cahaya serta siluet
semacam ini membuat kita akan lupa pantainya. Namun memuji keindahan senja yang
tak ditemani oleh mentari yang terbenam. Senja terus merangkak menghilang, aku
dan teman pun mulai bergegas meninggalkan pelabuhan kecil di pantai Hadirin ini. Esok harinya, aku kembali ke Jogja untuk
beraktifitas seperti biasanya.
Baca juga tulisan lainnya
senja yang inda, posenya keren
BalasHapusHeeee, terima kasih mas. Ini cuma iseng aja :-D
Hapusbegitu indahnya ciptaan Allah ya mas, enaknya pemandangan sprti itu ditemani dengan secangkir kopi :D
BalasHapusIde yang bagus itu, mas. Besok-besok bakalan kucoba :-D
Hapuswah karimun jawa kampung halaman yg selalu dikangenin y mas... moga masih bnyk sudut" kerennya mas....
BalasHapusMasiha da banyak sudut yang belum bisa kutulis, mas :-D
Hapushebat bisa liburan ke karimun jawa terus :D
BalasHapusIni mudik hahhahahha
Hapuswaaa kereeennn
BalasHapusDolan-dolan ben rak galau hahahhah
HapusAkkkkkk karimunjawaaaaa :)
BalasHapusAyo main ke Karimunjawa :-D
HapusBener mas, nunggu sunrise lebih susah daripada nunggu sunset, apalagi kalo cuaca gak mendukung lagi banyak awan pasti kecewa udah bangun pagi gak dapet momen sunrise -_-
BalasHapusHaaaa, perjuangannya lebih emang :-D
HapusIni di dermaganya ya mas? Asyiknya ya, kalo saya hobi mancing, bakalan enak di ada di tempat beginian.
BalasHapusIya, di salah satu dermaga Karimunjawa :-D
Hapuskeren foto-foto siluetnya
BalasHapusTerima kasih :-D
Hapusbagus kak pemandangannya, siluet nya juga keren....jepretan yang bagus (y)
BalasHapusAhahahahhaha, terima kasih dek, gimana sekolahnya masih lancar? :-D
HapusWuih keren tuh.. Semoga aja suatu hari bisa ke Karimunjawa.. bagus pemandangannya
BalasHapusAminnn, semoga bisa ke Karimunjawa :-)
HapusMaih karimunjawa. Ah, kerennya bikin belum bisa move on ya!! :D
BalasHapusHeeee, kalo aku sih namanya pulang kampung :-D
Hapuskeren ya foto siluet gitu,gue dulu suka banget berburu foto siluet
BalasHapusHeeee, bener mas. Jadi kalo siluet kan nggak malu berekspresi sesuka hati :-D
Hapuswew..aku sudah lama gak difoto sunset..gelap gelap eksotik gimana gitu ya suasananya, hehehe
BalasHapusHaaaa, bener mbak. Eksotik banget deh :-D
HapusMantaf Mas... foto-foto-nya sangat menginspirasi... :D
BalasHapusTerima kasih, mas :-D
HapusMari terus berkarya :-D
Belom kesampean ke karimun jawa, aku merasa belom hitz seperti kamu mas :(
BalasHapusKamu udah femes kakak hahahha. Udah hebat malahan hahahahha
Hapus