Mengenal Lebih Dekat Dunia Vektor & Reservoir Penyakit (Duver) - Nasirullah Sitam

Mengenal Lebih Dekat Dunia Vektor & Reservoir Penyakit (Duver)

Share This
Menjelang siang, aku dan mahasiswa S2 mengunjungi tempat terakhir selama di Salatiga. Tujuan kali ini adalah masuk ke Dunia Vektor, ini bukan sebuah wahana yang penuh dengan fasilitas permainan ya, namun di sini kita semacam masuk ke dalam sebuah museum, iya seperti museum khusus untuk untuk Nyamuk dan Tikus. Aku pun langsung melangkahkan kaki masuk mengikuti rombongan.
Waktu pagi di depan Dunia Vektor & Reservoir
Waktu pagi di depan Dunia Vektor & Reservoir
Masuk pertama, di depanku sudah terjejer rapi lukisan mozaik  yang terbuat dari Nyamuk, Lalat, maupun Kecoa. Ada banyak mozaik yang dibuat, dan mataku tertuju pada peta Indonesia yang terbuat dari kumpulan  Nyamuk. Bukan hanya itu, aku juga tertarik pada mozaiknya Mantan Presiden SBY.
“Kenapa ada mozaiknya pak SBY, pak?” Tanyaku ingin tahu.

“Waktu ini dibuat, beliau masih menjadi Presidennya,” Jawab petugas yang mendampingi.
Mozaik dipajangan pintu utama
Mozaik dipajangan pintu utama
Mozaik dipajangan pintu utama
Sementara itu, di tembok terpajang banyak figura. Ada empat sertifikat dari Muri, di sana bertuliskan “Piagam Penghargaan Rekor Dunia Indonesia – Pemrakarsa Pembuatan Lukisan Mozaik dari Serangga Vektor Penyakit” Ada juga yang bertuliskan “Rekor MURI – Penyelenggara Wahana Informasi & Dokumentasi Vektor dan Reservoir Penyakit.” Tampak juga berjejeran poster yang berisi tentang karya ilmiah para peneliti di B2V2PRP Salatiga. Hasil-hasil penelitian ini dipajang dan dapat dibaca para pengunjung.
Piagam dari MURI
Piagam dari MURI
Poster penelitian yang dipajang
Poster penelitian yang dipajang
Memutari tempat lebih dalam, aku dapat melihat berbagai macam serangga yang diawetkan. Tidak lupa juga kumpulan jenis Nyamuk lengkap dengan keterangannya, dan juga preparat. Selain itu juga banyak jenis Tikus yang sudah diawetkan terpajang di sana. Hemm, tentu bagi orang awam seperti aku, ini semacam mengunjungi tempat yang rada horror. Namun bagi para mahasiswa, tempat ini merupakan gudang ilmu yang kayak dikunjungi dan wajib dilihat semua yang terpajang untuk dibaca keterangannya lebih detail.
Nyamuk dan Tikus yang sudah diawetkan
Nyamuk dan Tikus yang sudah diawetkan
Nyamuk dan Tikus yang sudah diawetkan
Bukan hanya berisi Tikus dan Nyamuk yang diawetkan, aku juga melihat banyak jenis Kelelawar yang diawetkan. Ada juga Landak, dan yang membuatku terkaget adalah spesies semacam Kera Hitam (Macaca) yang ada di Sulawesi. Awalnya aku kira yang dipajang adalah Tikus, tapi kok besar banget. Waktu kudekati dan membaca keterangannya di bawah adalah “Macaca”, dan saat aku lihat seksama, memang ternyata itu adalah Kera Hitam dari Sulawesi. Ahhh, ternyata kalau hewan semacam Kelelawar, Macaca, diawetkan mirip Tikus. Badannya menyusut kecil.
Hewan-hewan lainnya yang diawetkan
Hewan-hewan lainnya yang diawetkan
Hewan-hewan lainnya yang diawetkan
Pada dinding juga ada poster/gambar yang membuatku tertarik untuk mengabadikannya. Di sana diterangkan dengan jelas bagaimana proses  Siklus Hidup Nyamuk. Dimulai dari Nyamuk dewasa yang bertelur, lalu telur tersebuh menjadi Jentik, berubah lagi menjadi Pupa, kemudian menjadi Nyamuk dewasa. Seperti itulah Siklus Hidup Nyamuk, mereka berkembangbiak dengan cepat, lalu menyebar di lingkungan masyarakat.
Siklus Hidup Nyamuk
Siklus Hidup Nyamuk
Seperti yang aku bilang pada awal tadi, saat aku masuk terdapat berjejeran gambar/lukisan mozaik yang terbuat dari Serangga. Hampir ada 15 lukisan mozaik yang dihasilkan, dan seperti inilah jika kita masuk dari pintu utama. Di sini setiap lukisan mozaik secara berurutan mempunyai makna/cerita. Seperti sedang menceritakan apa itu B2P2VRP, berlanjut dengan Mikroskop itu adalah simbol penelitian, lalu simbol tanda tanya mengartikan apa yang diteliti sampai berurutan. Dua sosok mozaik wajah adalah orang yang berpengaruh dalam segi kesehatan (yang aku tahu salah satu mozaiknya adalah Menkes), Peta Indonesia adalah lokasi penelitian, lalu gambar Serangga di bawah adalah hasil identifikasi penelitian/hewan-hewan yang diteliti.
Berdiri di antara mozaik
Berdiri di antara mozaik
Dari sini, aku dapat banyak informasi seputar Nyamuk, Serangga dan lainnya. Layaknya memasuki museum, di sini aku bisa melihat-lihat banyak hal baru. Dunia Vektor tentu sangat menarik dikunjungi saat studi tour para mahasiswa ataupun malah para siswa yang konsentrasinya pada jurusan IPA. *Liputan ini bertempat di B2P2VRP Salatiga tanggal 27-29 Juli 2015 bersama dengan mahasiswa S2 Ilmu Kedokteran Tropis FK-UGM.
Baca juga tulisan lainnya 

49 komentar:

  1. merinding mas ngeliatnya juga..
    waaw keren, lukisannya terbuat dari nyamuk.. bener bener langka nih tempatnya...
    tapi yang jadi pertanyaan aku, nyamuk nyamuk didapatnya dari mana ? *mikir keras*

    BalasHapus
    Balasan
    1. kerenan yang nulisnya mba jahaha :D

      Hapus
    2. B2P2VRP adalah tempat untuk penilitian nyamuk, tikus dll, mbak. Jadi sangat mudah mengumpulkannya :-D

      Hapus
  2. wah keceh ya mas.... banyak koleksinya....

    BalasHapus
  3. pengalaman yang sangat luar binasa eh biasa maksudnya :D... kalau saya sih belum pernah ke tempat yang kayak gituan,...

    BalasHapus
  4. Agak ngeri-ngeri sih ngeliatnya... tapi keren ya :D

    BalasHapus
  5. Baru tau nih saya ada tempat beginian, pengen cobain langsung kesana :D

    BalasHapus
  6. mantap sekali mas banyak banget tu serangga. bisaan nangkapinya

    BalasHapus
  7. jadi kepikiran pengen ngawetin nyamuk yang selalu mengelilingi saya tiap malam. kalo dikumpulin kayanya sudah jadi peta dunia nih

    BalasHapus
  8. Hahaha iya bener bener. Nggak terlalu ngeri. IHeihiehiehiee

    BalasHapus
  9. Wah keren mas, jadi penasaran pengen kesana langsung.. Hehehe

    BalasHapus
  10. harus nyiapin jadwal buat dateng kesana nih mas,. :D keren

    BalasHapus
  11. agak ekstrim ya binatang2 yang di pajang di sini btw mozaiknya keren2 tuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru kayaknya kalo wajah kita yang dibuat mozaik :-D

      Hapus
  12. Kayak musium ya, Mas? Lahh, ya emang museum, hehehhe
    Itu dikasih formalin yaa hewan2nya :((

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap, memang dikasih banhan pengawet. Ini tempat memang untuk penelitian kok :-)

      Hapus
  13. keren nih lukisannya terbuat dari nyamuk.. sangat sangat langka :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saking langkanya jadi diberi penghargaan Rekor Muri :-D

      Hapus
  14. Keren, itu beneran dari nyamuk bikin peta Indonesia'a ?

    BalasHapus
  15. mas itu yang peta indonesia dibuatnya dari nyamuk atau lalat? berasa ngeri ngeri gimana gitu aku pas ngeliatnya haha tapi kalau ditawain ke situ, aku mau deh soalnya penasaran juga pengen liat langsung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaaa, dari Nyamuk. Kalo dari Lalat nanti garisnya terlihat lebih teal dan besar :-D

      Hapus
  16. Terbayang jika aku dan suami di sana, bakalan betah di dalam

    BalasHapus
  17. Ih keren....ada lukisan mozaik yg terbuat dari nyamuk, lalat, maupun kecoa. Kreatif ya...jadi pengen ke tempat ini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heeee, kalo yang anti Tikus bisa kaget liat banyak Tikus diawetkan :-D

      Hapus
  18. mengenal lebih dekat kayanya seru tuh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heee, iya gan. Tapi kudu berani liat Tikus-tikusnya :-D

      Hapus
  19. Yang lukisan Mozaik pake nyamuk paling kerenn Mas. . . yang paling ngeri untuk dilihat langsung kelelawar dan tikusnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak yang nggak nyangka kalo mozaiknya terbuat dari nyamuk :-D

      Hapus
  20. banayak kelelawar yang diawetkan ya

    BalasHapus

Pages