Akhir pekan kemarin (26-27 September
2015) aku mengikuti acara yang diselenggarakan oleh Greenpeace Indonesia. Acaranya
adalah camping bareng, sekalian mengikuti workshop di lokasi yang sama, juga
mengenalkan tentang perubahan iklim. Ya, masih jelas di dalam kiriman email
yang dikirimkan bertuliskan “Terima kasih
telah bergabung memeriahkan Buru Baru Festival. Dengan mengikuti acara ini kamu
turut bergerak bersama jutaan orang di seluruh dunia - lebih dari 30 negara
pada hari yang sama (Global Day of Action) untuk menyuarakan penggunaan energi
terbarukan lebih banyak lagi untuk mengurangi laju perubahan iklim yang semakin
lama semakin berdampak buruk terhadap manusia.”
#ActionForClimate Greenpeace Indonesia (Aku yang pegang huruf "M") Sumber: Fanpage Greenpeace Indonesia |
Bergegas, aku dan temanku (Arzy)
mengikuti acara ini. Kami pun mengayuh pedal sepeda untuk sampai di Pantai
Baru. Pantai ini sebenarnya sudah pernah aku ulas saat menyusuri sepanjang
pantai di Bantul (Silakan baca di sini). Sesampai di lokasi, kami pun
mendirikan tenda. Walaupun kami berdua orang yang masih awam dengan peralatan outdoor, dengan segala usaha akhirnya
tenda kami berdiri. Fix, ini kali pertama aku mendirikan tenda, biasanya hanya
membantu saja. Ketahuan banget kalau orangnya awam dengan peralatan seperti
ini. Ada ratusan tenda yang terpasang, dan menyebar di sepanjang pantai Baru. Aku
pun menyempatkan untuk mengabadikan sedikit saja. Termasuk mengabadikan
siluetnya pantai dengan sepeda. Nanti aku tulis tentang keindahan pantai saat
siluet, sunset, ataupun saat sunrise.
Deretan tenda para peserta camping bareng Greenpeace Indonesia |
Siluet sepeda dan tenda, indah bukan? |
Kunikmati suasana tenang ditambah
dengan terpaan angin laut yang kencang. Tanpa terasa terpaan deburan ombak pun
sampai di tendaku. Alhasil, sepeda kami berdua pun mulai terkena imbasnya. Sedikit
karatan, namun kami tetap keukeuh
tidak memindahkan sepeda ke tempat yang lebih aman. Dasar, emang lagi senang
lihat sepeda terkena terpaan air laut yang melayang seperti hujan halus ataupun
menetes perlahan layaknya embun. Apalah itu, namun akhirnya penyesalan pun
terjadi ketika melihat sepeda teman yang 100% besi mulai berkarat.
Serambi sedikit santai bergulingan
dimatras punya tetangga, aku pun mulai meilhat sekelilingku. Tidak lama kemudian,
datang tetangga baru berjumlah 3 orang. semuanya cewek, dengan kesulitan mereka
mendirikan tenda. Namun, kami para lelaki yang bertopeng layaknya pahlawan pun
beraksi. Tanpa menunggu waktu yang lama, tenda pun berdiri kokoh berkat bantuan
kami. Ya, trio srikandi ini adalah mahasiswi STIE-YKPN. Selang setengah jam,
kembali ada tetangga baru, lagi-lagi cewek. Kami pun melanjutkan misi sebagai
pahlawan, mendirikan tenda untuk mereka. Kali ini keempat cewek tersebut dari
UPN Jurusan HI, salah satunya yang berjilbab adalah cewek dari Australia. Akhirnya,
sampai esok pagi pun kami berkumpul dengan cewek-cewek ini. Teman-teman baru
yang menyenangkan, dan mereka semua menjadi korban rampokan makanan yang kami
lakukan.
Gambar atas Mahasiswi Stie YKPN, gambar bawah Mahasiswi YKPN |
Siang mulai terik, pepohonan Cemara
menjadi tameng agar sinar mentari tidak langsung terkena kami. Aku melangkah
mencari stand yang ingin aku ikuti dalam workshop. Adapun workshopnya antara
lain: Workshop Artrashtic (mengubah barang bekas menjadi barang layak pakai),
workshop Cukil Kayu, workshop Solar Power
Bank, workshop Batik Alam, workshop Layangan, dan workshop Smartphone Photography. Aku pun
mengikuti workshop Artrashtic, membuat patung tak bernama dari bubur kertas. Bubur
kertas ini dibuat dari kertas-kertas bekas yang direndam dengan air, lalu
ditiriskan, lanjut diaduk dengan lem kayu. Jadi lumayan cukup padat layaknya
tanah liat.
Mari beraksi membuat patung dari bubur kertas |
Ini hasil karyaku, jangan tanya ini patung apa ya. Aku saja bingung :-D |
Tuntas sudah membuat hasil karyaku,
aku pun mengabadikan beberapa hasil yang dijadikan sampel. Sebuah sandal jepit
yang sudah diwarnai, dari sini aku pun mengabadikan lalu mempostingnya di Instagramku
dengan caption seperti ini.
“Jika tanpa
ada warna, kamu hanyalah benda usang yang tergelantung dan tidak akan menarik
perhatian. Tidak akan diabadikan banyak orang yang melewatimu, bahkan mungkin
ada sebagian yang membuang muka saat melihatmu.
Berterimakasihlah
pada orang-orang yang membuatmu menjadi lebih berwarna, lebih indah untuk
dipandang, dan tentunya untuk diabadikan. #Art #Artashtic”
Tentang warna, menjadi lebih indah |
Ahh, sudahlah; daripada mengigau
tanpa makna, lebih baik aku melangkahkan kaki menuju stand lainnya. Aku pun
menuju stand Cukil Kayu, di sana ada Arzy dan tiga teman yang dari YKPN sedang
asyik mencukil hasil gambarnya. Aku hanya menunggu mereka mencukil, sesekali
ikut nimbrung mengomentari setiap kesalahan yang mereka buat. Seperti inilah
enaknya jadi komentator, asal ngoceh saja. Padahal kalau disuruh membuat, aku
pasti kelabakan tidak bisa.
Kreasi teman-teman di workshop Cukil Kayu |
Kulewati malam dengan berkumpul dengan teman-teman baru, namun aku menolak saat diajak untuk ikut menikmati
sajian musik dipanggung. Aku lebih memilih menikmati deburan ombak di pantai.
Keesokan harinya, agenda pun berlanjut. Kali ini seluruh peserta membersihkan
pantai dari sampah-sampah plastik. Di sini yang paling banyak berserakan adalah
sedotan, mungkin efek dari banyaknya yang menjual Es Kelapa Muda. selain itu
tentu sampah-sampah makanan ringan pun juga tidak kalah banyaknya. Kami pun
saling membahu untuk membersihkan, sesekali tentunya mengabadikan diri.
Beraksi membersihkan pantai dari sampah |
Dari sekian banyak kegiatan, tentu
yang paling indah adalah kita mempunyai teman baru. Kita mulai bertingkah
layaknya anak kecil. Jangan tanyakan bagaimana tingkahku saat bareng
teman-teman cowok yang baru. Kami bermain boneka, mengenakan topeng, dan
pastinya cekikikan tanpa beban. Arrgghh
saking akrabnya, sampai-sampai aku puba siapa nama temanku yang bawa boneka
ini. Namun dia adalah sosok yang dikenal orang banyak (panitia Greenpeace
Indonesia). Sedangkan teman yang satu namanya Fazrol dari UNY.
Dari Kiri: Inisial Lalu Hijau, Arzy, dan aku. Berdiri: Fazrol |
Sampai selesai acara, kami terus
bersama. Tidak banyak acara yang aku ikuti, namun ada kesenangan saat kumpul
bersama. Satu kutipan dari Ketua Greenpeace Indonesia Longgena Ginting yang
membuatku sangat menohok adalah “Kita tidak hanya mencegah kerusakan yang
sudah terjadi saat ini, namun kerusakan-kerusakan yang tidak kita tahu
dampaknya di tahun-tahun ke depan,” *Kutipan ini tidak sama persis dengan
yang diucapkan oleh beliau, namun sedikit kutipan ini yang aku ingat. Terima kasih
untuk Greenpeace Indonesia yang sudah memberikanku sedikit pemahaman tentang
menjaga alam, menghargai dunia, dan menjadi seseorang yang bijak dengan alam. Mungkin
rutinitasku bersepeda sedikit berarti untuk ikut berpartisipasi menjaga alam
agar lebih baik.
Baca juga tulisan lainnya
keren foto siluet tenda dan sepedanya..
BalasHapusseru banget acara ngecampnya mas, apalagi bareng greenpeace
Siap-siap hari senin tambah mupeng liat siluetnya sepeda dan tenda :-D
Hapuskreatif ya bikin patung dari bubur kertas
BalasHapusSeru mainan bubur kertanya :-D
Hapuscamping di pantai seru yah, belum pernah camping di pinggir pantai :(
BalasHapusSesekali harus nyoba :-)
Hapuswah acaranya menarik banget..
BalasHapusaku malah ga tau ada acara seperti ini kemarin :(
Wah, padahal seru banget loh :-) :-D
Hapuswoalah :D seruu kayaknya :D
BalasHapusTapi terlalu ramai, mas. Bising banget jadinya :-(
HapusAih..keren tempatnya, Rul....pengen euy kemping di dekat pantai....boneka bikinin lo juga lucu, hihihi
BalasHapusSampai sekarang aku masih bingung itu boneka terinspirasi dari hewan apa, *duh
Hapusseru, keren dah :)
BalasHapusSangat seru heee
Hapusseru banget tuh camping
BalasHapusSeru banget deh pokoknya :-D
Hapusihiiy, asiknya camping ramai-ramai :D udah lama banget nggak kemping nih! Perlengkapan camping ada di kampung halaman semua soalnya :D
BalasHapusKalo singgah ke Jogja, ayo kita ngecamp mas heeee
Hapusseru ya mas, acara nya...
BalasHapusAyoo sesekali ikut, mbak
Hapuswih seru banget acaranya
BalasHapusIya, seru :-D
Hapussumpah ..keren binggo kak
BalasHapusAhh, terima kasih haaaa
HapusLengkap sekali... Ulasannya... Berasa ikutan disana.. Siluetnya juga bagus..
BalasHapusMakasih, mas. Ini juga masih kurnag banyak ngeliput acaranya :-)
HapusAku penasaran banegt ama kincir2 angin ini, kmrn kata hanif di barru yaaa
BalasHapusOh jadi ini cerita yg berisik tetangga sebelah hahaha
Iya benar, di sini om kincirnya. Wah kalo tetangga berisiknya nggak aku abadikan, om. Mending mengabadikan yang baik-baik haaaa
Hapuswah bagus nih acara greenpeace nya gan :) jadi pingin ikutan ih :( itu diadain tiap brp bulan gan? hehe... jarang2 nih ane ikut camping macam gni..hmm oya gan ane ada artikel juga nih anatomi tubuh saat bersepeda sapa tau bisa nambah wawasannya gan..
BalasHapusNggak tiap bulan, gan. Hanya saat tertentu saja
Hapusmeskipun saya tidak terlalu suka camping ...
BalasHapustapi di kelilingi para wece wece begini .... saya mau dong ..... rezeki nomplok .... :D
Haaaa, yang penting sebenarnya suasananya, mas :-D
Hapusngumpul bareng memang bikin seneng,,, kebersamaan mempererat tali persahabatan,,, jadi pengen
BalasHapusBenar, memang perlu kumpul seperti ini :-D
Hapuswahs eru y ams banyak teman dan kenalan mantap.....
BalasHapusHarusnya mas Angkis ikut hahahhah, biar lebih seru :-D
Hapus