Menjelang akhir pekan kemarin, aku tertarik beberapa foto yang terunggah di grup sepeda mengenai tempat baru untuk memandang Waduk Sermo. Lokasinya pun lebih tinggi dari Kalibiru (yang sudah dikenal). Akhirnya aku putuskan sendiri untuk menyinggahi tempat tersebut.
Nama tempatnya adalah Canting Mas Puncak Dipowono. Lokasi tempat ini ada di antara Dusun Girinyono, Sendangsari, Pengasih dengan Dusun Clapar, Hargowilis, Kokap. Kulon Progo (data aku dapatkan dari tulisan informasi di area tempat wisata).
Sepeda aku kayuh dari Jogja menuju Sentolo – Clereng – menyusuri jalanan menanjak di Sendangsari, Pengasih. Sampai akhirnya aku menemukan pertigaan yang belok kiri ke Kalibiru, dan lurus (nanjak) ke Canting Mas Puncak Dipowono.
Selama ini jalanan cukup bagus dan kuat aku lewati, sampai akhirnya masuk jalanan setapak yang masih dari tanah. Aku menuntun sepeda, hanya sesekali menaiki sepeda. Sampai akhirnya, aku sampai juga di Canting Mas Puncak Dipowono. Perjalanan dari Jogja sampai lokasi memakan waktu 3 jam, hanya berhenti sesekali untuk mengisi perut di tepian jalan.
Jalan menanjak ke Canting Mas, Puncak Dipowono, Kulon Progo |
Di Canting Mas Puncak Dipowono, aku bertemu dengan warga yang sedang kerja bakti membersihkan jalan dan akses untuk ke puncak ini. Kami pun berbicang lama, dan dari sini; aku dapat mengorek informasi lebih dalam mengenai lokasi Canting Mas Puncak Dipowono.
Gardu pandang ini baru diresmikan oleh Bupati Kulon Progo setelah lebaran tahun ini, kemudian sekarang sedang dalam proses pembangunan. Selain itu, yang perlu diketahui adalah, tempat ini lebih tinggi daripada Kalibiru.
“Isi buku tamu dulu, mas,” Pinta salah satu bapak seraya menyodorkan buku tamu.
Aku pun bergegas mengisi buku tamu. Di sini telah dibangun semacam tempat duduk dari bambu yang menghadap ke bawah. Jauh di sana, terlihat bukit Kalibiru dan juga hamparan air dari Waduk Sermo. Aku pun menikmati pemandangan ini dengan sesekali mengabadikan gambar.
“Lokasi ini lebih luas daripada Kalibiru, mas. Kami sedang merencanakan beberapa bangunan baru lagi di kawasan ini,” Ujar bapak yang lain.
“Boleh bawa sepeda ke Puncak Dipowono, pak?” Pintaku.
“Isi buku tamu dulu, mas,” Pinta salah satu bapak seraya menyodorkan buku tamu.
Aku pun bergegas mengisi buku tamu. Di sini telah dibangun semacam tempat duduk dari bambu yang menghadap ke bawah. Jauh di sana, terlihat bukit Kalibiru dan juga hamparan air dari Waduk Sermo. Aku pun menikmati pemandangan ini dengan sesekali mengabadikan gambar.
“Lokasi ini lebih luas daripada Kalibiru, mas. Kami sedang merencanakan beberapa bangunan baru lagi di kawasan ini,” Ujar bapak yang lain.
“Boleh bawa sepeda ke Puncak Dipowono, pak?” Pintaku.
Pemandangan dari Canting Mas Puncak Dipowono, Kulon Progo |
Beliau pun mengizinkanku untuk membawa sepeda menuju Puncak Dipowono yang tidak jauh dari tempat duduk. Kami berjalan sedikit naik, dan kemudian kembali duduk santai seraya berbicang. Dari informasi bapak-bapak, sebenarnya kalau sore hari adalah saat yang tepat untuk melihat sunset dari sini.
Sayangnya aku ke sini naik sepeda, dan hanya ada waktu pagi sampai sore hari. Aku berharap suatu saat bisa ke sini dan menyaksikan sunset dari gardu pandang ataupun dari puncak. Kulihat sekeliling Canting Mas Puncak Dipowono, ada tiga warung yang sudah dipergunakan untuk berjualan.
Sedangkan beberapa lainnya juga sedang berbenah untuk dibangun. Bukan hanya itu, fasilitas seperti tempat sampah juga sedang dalam proses untuk dipasang. Aku melirik di beberapa pohon, ada dua tempat gardu pandang. Satu belum jadi, dan satunya sudah jadi.
Rata-rata gardu pandang itu memiliki anak tangga sejumlah dua belas. Ketinggiannya mungkin sekitar 7 – 10 meter. Tentu gardu pandang ini akan menjadi salah satu spot yang paling digandrungi para wisawatan yang ingin menyaksikan senja dari atas.
Gardu Pandang yang disediakan di Canting Mas Puncak Dipowono |
“Akhir pekan ramai, mas. Biasanya hari minggu lebih dari 300 orang yang ke sini. Ini sih belum banyak dikenal oleh orang luar,” Terang bapaknya.
Aku pun mengutarakan, tujuanku ke sini adalah untuk menulis dan membagikan informasi mengenai tempat wisata Canting Mas Puncak Dipowono. Harapanku, pada nantinya lokasi ini bisa lebih dikenal. Seperti apa yang aku tulis pada salah satu tembat di Bantul (Puncak Becici).
Aku pun menekankan pada bapak-bapak agar tempat sampah, tolilet, dan akses jalan lebih ditambah dan diperbaiki. Sehingga nantinya wisatawan tidak hanya mengenal Kalibiru, namun juga mengenal dan menyinggahi Canting Mas Puncak Dipowono.
Hal yang paling berkesan dari penduduk setempat ini adalah, beliau rela meluangkan waktu untuk membantuku dalam mengabadikan diri. Aku sangat berterima kasih pada warga setempat yang sudah membantuku mengabadikan diri dengan sepeda; khususnya di tempat duduk memandang Waduk Sermo dan juga saat menaiki gardu pandang.
Hal yang paling berkesan dari penduduk setempat ini adalah, beliau rela meluangkan waktu untuk membantuku dalam mengabadikan diri. Aku sangat berterima kasih pada warga setempat yang sudah membantuku mengabadikan diri dengan sepeda; khususnya di tempat duduk memandang Waduk Sermo dan juga saat menaiki gardu pandang.
Di bawah tangga gardu pandang terdapat sebuah kotak dari kardus, di sana kita dipersilahkan untuk mengisi kas seikhlasnya. Hanya ada uang receh di dalamnya, aku pun mengambil uangku dan menyumbangkan untuk perbaikan tempat ini.
Berfoto di Canting Mas Puncak Dipowono |
Lama aku duduk santai seraya menikmati Dawet yang dijual di sini dan juga ngobrol dengan warga setempat. Kemudian aku meminta rute pada beliau untuk turun ke Kalibiru dan Waduk Sermo. Dari sini, aku baru paham; ada dua jalan yang dapat diakses untuk menuju Canting Mas Puncak Dipowono.
Jalan pertama dari Sendangsari, Pengasih yang aku lewati tadi, dan jalan kedua dari arah Kalibiru naik melalui Clapar. Patokannya adalah plang petunjuk arah yang ada di tikungan SD Clapar, Hargowilis. Jalanan pun sama, berbatu dan tanah, sehingga harus ektra hati-hati.
Waktu yang aku rekomendasikan jika kalian ke sini adalah akhir pekan ataupun tidak, kalau bisa saat sore hari atau malah pagi-pagi. Tempat ini tidak kalah indahnya dengan Kalibiru, dan juga fasilitas gardu pandang pun ada. Saat ini, untuk menaiki gardu pandang, kita tidak perlu antri.
Waktu yang aku rekomendasikan jika kalian ke sini adalah akhir pekan ataupun tidak, kalau bisa saat sore hari atau malah pagi-pagi. Tempat ini tidak kalah indahnya dengan Kalibiru, dan juga fasilitas gardu pandang pun ada. Saat ini, untuk menaiki gardu pandang, kita tidak perlu antri.
Jadikan Canting Mas Puncak Dipowono sebagai opsi di saat kalian mengunjungi Waduk Sermo maupun Kalibiru. Tentunya, tetap jaga kebersihan lokasi wisata, di manapun tempatnya. *Sabtu; 05 September 2015.
Misi Membawa Sepeda ke Puncak Widosari, Samigaluh
Menyambangi Gunung Ireng Patuk Naik Sepeda
Pemandangan Karimunjawa dari Atas Pesawat Susi Air
Wisata Alternatif di Tracking Mangrove Karimunjawa
Baca juga tulisan yang lainnya
Menyeruak di Rerimbunan Kebun Teh Nglinggo, SamigaluhMisi Membawa Sepeda ke Puncak Widosari, Samigaluh
Menyambangi Gunung Ireng Patuk Naik Sepeda
Pemandangan Karimunjawa dari Atas Pesawat Susi Air
Wisata Alternatif di Tracking Mangrove Karimunjawa
wah wah wah
BalasHapussepedanya ikut naik juga :D
subhanallah, pemandangannya bener2 indah banget yaaa :)
BalasHapusMemang banyak temapt yang masih indah, mbak :-D
HapusWah..wah... ini pemandangan natural sekali... dua jempol untuk tulisan mas nasir yang satu ini...
BalasHapusyang pali saya demen, sepeda yang ikut di bawa selfie di atas pohon... wkwkwk
Heee, terima kasih mas atas kunjungannya, ini juga karena bantuan warga bisa difoto :-D
Hapuspemadanganya indah banget
BalasHapusbener sekali indah banget. bakal jadi wisata yang baik nih
HapusSemoga bisa mencajdi ramai dan tetap terjaga kebersihannya..
Hapusitu sepeda sampe dibawa naik ... mantap bener
BalasHapusIya mas, biar tampak lebih keren *eh :-D
HapusFotonya bagus bagus
BalasHapusTerima kasih, sebenarnya lebih bagus pemandangan aslinya :-D
Hapusmas braninya bawa sepeda ke atas pohon. ga ngeri kah mas
BalasHapusItu respon cepat saat warga bilang boleh bawa sepeda selama kuat gendong ke atas. Ternyata kuat :-D
Hapuslangsung di expresikan dengan membawa sepeda ke atas pohon kaya gitu. hebatlah
HapusSebenarnya ada foto yang ngangkat sepeda di sini, mas. Tapi nggak aku upload :-D
HapusKayanya sejuk banget nih
BalasHapusBenar, mas. Di sini sangat sepi dan masih sejuk :-)
Hapusitu sepeda bisa sampe atas gitu, et niat amat bro :)
BalasHapusHalo brooo, kamu abis menyepi berapa lama? Jarang nongol. Ini namanya khilaf bisa sejauh ini :-D
Hapusmas, ini jalan kesana bisa dilewati mobil? idul adha aku mw ke solo, mampir bntrlah ke tempat ini...ga gitu jauh jg.. tp kalo disuruh naik sepeda bisa lepas kakiku hihihi ;p
BalasHapusbtw, tp waduknya ga bgitu jls yaa.... kalo dr tempat yg udh mainstream itukan lbh kliatan bgt tuh.. ato krn angel fotomu aja?
Bisa banget, tapi jalanannya nanjak :-)
HapusEmang lebih jauh, dan kameraku juga kurang mumpuni.
*Aku diajak nggak, mbak? haaaa
boleh ini besok pas ke jogja lagi :D
BalasHapusHallo mas Alan,
HapusWah keren kemarin abis nyusurin Banyuwangi :-D
Kalo ke Jogja, kabar-kabar, mas :-D
Eh busyet ... itu sepeda dinakikan ke atas #Gila
BalasHapusHeee, namanya juga sama soulmate, om. Biar lebih berkesan :-D
HapusMantap Bro!!! Kayaknya ada FB-nya tuh: https://www.facebook.com/profile.php?id=100009983378757
BalasHapusDari foto2nya perlu dilacak nih tempat... Kereeennnnn!!!
Makasih bro, ayoo ke sana heeee
Hapus