Sesuai dengan rencanaku, sehabis dari pantai Nyamplungan, aku singgah di rumah kakakku. Di sana aku mandi, makan siang, dan istirahat sejenak. Selain itu juga sempat bertanya lokasi pantai Kemloko. Di Legon Cikmas ada beberapa pantai, jadi aku ingin memastikan.
“Pokoknya nanti sampai pertigaan, ambil lurus terus om. Sampai mentok,” Seperti itulah penjelasan dari keponakanku.
Alang-alang – Nyamplungan – dan sebagian Cikmas jalannya cukup menyenangkan. Ada beberapa tanjakan yang membuat aku tidak bosan. Pemandangan pun hampir semua sama, kalau tidak rumah warga, pantai, ya pepohonan yang rimbun.
Panas siang ini cukup menyengat, namun tidak apa-apa. Sudah ditekadkan selama masih di Jogja. Kuikuti jalanan menuju ke Kemujan, sampai akhirnya sampai di pertigaan. Aku ambil lurus (jalan paving), kalau belok kiri itu arah ke Kemujan.
Jalanan yang nantinya aku lalui kalau pulang ke rumah. Di pertigaan ada plang kayu kecil yang menunjukkan arah Pantai Kemloko dengan anak panah warna hitam dan kecil.
Papan penunjuk jalan yang kecil |
Pantai Kemloko atau pantai Cikmas? Kemloko dan Cikmas itu satu lokasi. Jadi kalau kita bilang Kemloko, nanti arahnya yang jalan paving. Tapi kalau kita bilang Cikmas, lebih yang jalan aspal. Ingat itu hanya satu tempat. Jadi tidak perlu kalian permasalahkan jika bingung mengunjungi pantainya.
Sepeda melaju lumayan cepat karena jalan sedikit turun, mengikuti arah paving sampai mentok. Nanti akan melewat bekas lapangan Voli, lalu dekat arak ke SD Karimunjawa 06. Lurus lagi melewati kebun dan ada tempat membuat kapal (tidak terabadikan).
Lurus lagi sampai akhirnya sampai bibir pantai. Cepat kan? Lah jalannya emang hanya satu itu saja, jadi dengan mudahnya aku menemukan pantai Kemloko tersebut. Sesuai dengan penjelasan keponankan.
Sampai juga di pantai Kemloko |
Pemandangan yang indah tersaji di pantai ini. Jika di pantai lainnya terlihat pulau-pulau yang lumayan jauh di seberang, pantai Kemloko ini bisa melihat semacam gugusan bukit (daratan Kemujan). Pemandangan ini lebih mirip saat berada di pantai Legon Lele, namun nilai plus pantai ini adalah gugusan bukit daratan itu sangat hijau dan rumbun.
Selaras dengan air laut yang jernih, juga cuaca yang mendukung. Pasir pantai ini agak mengandung lumpur, selain itu daratannya sebagian adalah tumbuhan Mangrove. Jadi di salah satu sisi kiri, aku dapat melihat bongkahan kayu-kayu Mangrove yang sudah mati dan juga yang masih hidup. Pantai ini digunakan warga setempat untuk menggalang kapal, serta menyandarkan kapal selepas melaut.
Pemandangan di pantai Kemloko |
Pemandangan unik lainnya adalah Rumput Laut. Di bibir pantai, terdapat tempat semacam jaring-jaring halus yang dibuat sebagai tempat penjemuran Rumput Laut. Di sana ada sedikit Rumput Laut yang dijemur. Jangan kaget, Karimunjawa dulu sangat terkenal dengan Rumput Lautnya.
Pun beberapa tahun kemarin juga sempat kembali geliat Rumput Laut tumbuh, namun ternyata akhir-akhir ini tidak lagi bagus karena banyak kendala seperti penyakit dan lainnya. Semoga ke depannya pemerintah lebih peka bahwa Karimunjawa masih mempunyai potensi hebat untuk budidaya Rumput Laut.
Kupandang laut lepas, di sana, terlihat banyak pelampung yang bertebaran. Itu artinya titik-titik tersebut adalah tempat Budidaya Rumput Laut.Tanpa bantuan pemerintah, aku rasa sangat sulit bagi warga setempat untuk berkembang.
Rumput laut yang dijemur |
Kuabadikan diri bersama sepeda di pantai. Lihatlah, kombinasi warna biru (lautan dan air) bergabug dengan hijau bukit (daratan) dan sedikit awan yang membentuk seperti huruf U. Indah bukan? Jarang ada pemandangan pantai yang melihatkan gugusan bukit Karimunjawa dari spot lain. Jika ada, pastinya saat kita menyeberangi pulau dan melihat ke arah Karimunjawa.
Nampang dulu biar eksis |
Puas menikmati pemandangan ini, aku lanjutkan perjalanan ke arah pertigaan tadi dan belok kanan kalau dari pantai ini. aku akan mengunjungi tempat yang mungkin tidak pernah kalian bayangkan ada di Karimunjawa.
Sebenarnya pemandangan ini sudah terbiasa kita lihat di tempat lain, tapi tidak di Karimunjawa yang kenyataannya sebuah pulau kecil di tengah-tengah laut Jawa. Semoga kalian penasaran. *Pantai Kemloko, 04 April 2015
Pantainya seperti tak terurus, Sayang sekali pemerintah tidak turut andil dalam pembudidayaan rumput laut. seandainya ada inverstor. pasti budidaya rumput laut menjadi no 1 lagi...
BalasHapusIni pantai hanya digunakan warga untuk melaut, memang tidak digunakan untuk berwisata. Tapi aku rasa pemandangannya nggak kalah keren :-)
HapusSayang sekali ya mas, Pantainya kurang terawat padahal itu tempat yang bisa dijadikan untuk mencari inspirasi.
HapusIya heeee, tapi cukup asyik kok untuk sekedar bersantai menjernihkan pikiran :-D
HapusPanas terik di daerah pantai sepertinya bukan hal yang aneh lagi yah mas :D
BalasHapusSayang pantainya tidak terurus, coba kalo bibir pantai'a bersih, pasti lebih nyaman lgi tempatnnya
Di pantainya panas, tapi di tepianya banyak pohon rindang :-)
HapusIni memang pantai yang dipenuhi mangrove, jadi wisatawan biasanya nggak tertarik ke sini
pantainya berantakan ya mas.. itu rumput lautnya lagi di jemur ya mas :)
BalasHapusYa, Rumput lautnya saingan dengan wisatawan yang suka berjemur :-D
HapusKayanya kapan-kapan saya bisa nginap di kampungnya kang Nasurllah nih, biar bisa kenal lebih jauh daerah dan potensi serta kearifn lokal masyarakat di Pulau Karimun. he,, he, he,,
BalasHapusHeee, bisa kang :-D
Hapuskayaknya bisa mampir untuk beberapa hari kayaknya mas...dan bisa membangun keakraban sambil menikmati keindahan pulau karimun
HapusMonggo, jangan sungkan-sungkan singgah di rumahku :-)
HapusSelain pemerintah, masyarakat juga harus turut adil dalam membersihkan pantainya :)
BalasHapusSegitu sih banyak mas bukan sedikit :D
BalasHapuspantainya gak indah :(
BalasHapusCoba kalau pantainya bersih, pasti enak di pandang sama enak untuk dijadikan tempat liburan :)
BalasHapusSebenarnya sampah ini hanya bongkahan magrove yang mati, dan pasirnya memang berwarna agak hitam karena sedikit lumpur :-D
Hapussedikit kotor ya mas.
BalasHapussemoga pemerintah setempat melihat keadaan di pantai kemloko cikmas
Ini kotornya karena kayu-kayu mangrove yang terbengkalai (mati). Kalo jenis pasirnya emang agak hitam
HapusAncur begitu, ya? Parah-parah.
BalasHapusSeperti inilah :-(
Hapusserunya menikmati pemandangan di pantai Kemloko
BalasHapusmuantab tuh kalau di buat tempat mancing dan camping....sekalian beramah tamah dengan warga akan menambah keasikan suasananya...iya gak gan?
BalasHapusIya mas, tempat ini memang cukup bagus untuk ngecamp :-)
Hapusaku kira cikeas hahaha ternyata Cikmas, pantai2nya memang bagu2nya, dan belom terekspose hihihi, tapi jangan sampai terekspose deh nanti rusak
BalasHapusHaaaa, terekspos gak apa-apa kang, selama wisatawannya bisa sadar untuk tidak membuang sampah, merusak dll :-D
Hapus