Joomla diPHP-in Jadinya Jomblo

Seminggu terakhir ini teman-teman kosku sedang menggandrungi dunia blogger. Weh ngeri banget toh, walau mereka semua bukan ahli IT, namun karena terinspirasi kegiatanku yang suka nulis. Mereka jadi semangat untuk menulis. Kabar baik bagi aku yang bisa ngajari mereka nulis secara gratis, eh tidak gratis deh. Kan tiap mereka minta diajari haru menyediakan ubo rampe semacam kopi, gorengan, atau malah nasi goreng. Penak banget deh, makan gratis.

Ilustrasi: Pokokmen aku rak dong, dab (sumber: www.dreamstime.com)

Ternyata kegiatan baru teman-teman yang ingin membuat blog juga menjadi bisnis tersendiri bagi Sariman. Loh kok bisa? Apa jangan-jangan mereka juga mau menulis tema tentang Sariman? Hemmm, bakalan dapat saingat dong aku. Sariman ketibanan rizki karena dia satu-satunya teman kos yang kuliahnya ngambil TI. Ya minimal dia tahu apa itu CMS, dan serumpunnya.

“Mau pakai CMS apa, bang?” Sariman bertanya pada Pasaribu.

“Apa itu CMS, Man? Tahuku hanya PMS,” Pasaribu mulai ngoceh tanpa jelas.

“Piye noh wong iki,” Gerutu Sariman.

Berkali-kali Sariman menerangkan apa itu CMS. Sampai di kertas kosongnya ditulis dengan jelas tulisan “Content Management System (CMS)”. “Baca ini, bang!” Ucap Sariman dengan tegas. Tangannya menunjukkan ke sebuah kerta A4S yang sudah ditulisnya. Peserta lain yang ikut kuliahnya Sariman pun mangut-mangut tanpa makna.

“Apa aja lah, Man. Kalo bisa yang simpel,” Jawab Pasaribu menyerah.

Gimana mau buat blog kalau yang diajar macam ini. Pasaribu kuliah ambil jurusan Jinayah Siyasah di kampus UIN. Dia yang harusnya mengurusi topik hukum pidana dan tata Negara Islam, Pengadilan Agama dll. Malah sekarang pengen nulis blog.

“Kalo begitu Wordpress aja ya bang. Takutnya kalo Joomla abang malah tambah edan,” Sariman memutuskan sendiri.

“Kalo aku sih manut,” Pasaribu masih bergurau.

Topik selanjutnya mereka membahas tentang Php Mysql. Tentu sudah jelas menu makanan model seperti itu nggak bakal diketahui Tobing, Mius, Pasaribu, dan lainnya. Raut wajah teman-teman pun mendadak berubah, layaknya wajah orang sedang menahan mual diperut. Aku pastikan, apa yang dibicarakan Sariman tidak bakalan mereka pahami. Sariman pun aneh-aneh, cukup lah mereka dibuatkan blog personal, setelah itu biar mereka yang berkreasi. Tapi kayaknya Sariman memang punya niat tersendiri. Teman-teman kos diceramahi hal-hal yang tidak mereka pahami sedikitpun. Hebat Sariman, biar diakui sebagai mahasiswa IT mungkin.

“Otakku gak sampai, Man. Bahasa simpelnya saja. Kau buatkan aku blog, nanti aku tinggal nulis dan posting. Gampang kan?” Keluh Mius.

“Iya, Man. Otakku juga nggak tahu apa itu Php Mysql, Joomla, Wordpress, dan lainnya. Suntuk kali pun awak dengarnya,” Tambah Tambor.

Sariman tak bergeming. Dia tetap melakukan yang terbaik untuk teman-teman, dia masih menjelaskan apa yang dikeluhkan teman-teman. Emang jos kok Sariman. Walau belum lulus kuliah, dan tidak tahu kapan lulusnya. Dia semangat berbagi ilmu tentang dunia IT semampunya.

“Joomla kalo diPhp-in itu jadinya JOMBLO! KAYAK KALIAN SEMUA!!” Teriak Sariman kencang.

Gubrak!!! Haaaaa, baru kali ini aku lihat Sariman memarahi teman-teman kos. Kalau aku pikir-pikir ternyata Sariman nggak pantes jadi dosen. Pantesnya jadi pelawak. *Damai toh, Man?

Baca juga cerita yang lainnya 

Obrolan Sepakbola Bareng Sariman

Sariman Main Sepak Takraw

Kiriman Foto KTP Sariman

Hukuman untuk Pengedar Beras Plastik ala Sariman

Teori Sariman tentang Anjing dan Pemiliknya