Masih belum bosan mengulas tentang Karimunjawa kan? Perjalanan dengan sepeda kali ini (04 April 2015)
mengantarku untuk pulang ke Kemujan.
Dari pantai Kemloko, tujuanku adalah
pertigaan Cikmas yang jalan aspal, kemudian mengambil rute belok kanan. Ini
adalah jalan yang pagi tadi kulewati saat menuju Karimunjawa. Tidak jauh dari pertigaan Cikmas, aku berhenti di
pinggir jalan. Menyandarkan sepeda, dan duduk santai di tepi jalan. Kali ini
aku bukan berhenti karena kelelahan, namun aku sedang memandang ke depan.
Melihat objek yang sengaja ingin aku tulis di blog.
Tentu pembaca masih ingat alenia terakhir dalam tulisanku di pantai Kemloko, aku ingin menunjukkan
sesuatu yang mungkin kalian kira tidak ada di Karimunjawa yang pada dasarnya adalah pulau. Pulau yang tidak besar
dan hanya satu kecamatan, dan terdiri dari empat desa (Karimunjawa, Kemujan, Parang, dan Nyamuk). Aku berhenti di tepi jalan, dekat pematang sawah. Sawah?
Iya hamparan sawah, walau Karimunjawa
itu pulau kecil, namun punya sedikit hamparan sawah.
Jalan lurus di tepian terlihat hamparan sawah |
Sawah, pemandangan yang sangat umum jika kita menyusuri
jalanan di Bantul, atau pun bagi kita yang melewati Jepara – Dema – Purwodadi.
Beribu-ribu hektar hamparan sawah menghiasi jalanan. Padi yang menguning dan
siap panen pun terlihat menunduk malu tersipu karena bangga banyak gabah yang
bergantungan. Di Karimunjawa,
khususnya Cikmas juga ada hamparan sawah yang ditanami Padi. Hamparan ini di
bawah bukit (orang Karimunjawa
menyebutnya dengan Gunung Gendero). Walau tidak mencukupi untuk pasokan seluruh
masyarakat Karimunjawa, namun dengan
adanya Padi ini membuktikan tanah Karimunjawa
sangat subur. Pulau itu tidak hanya identik dengan pantai saja, di sini ada
bukit, bahkan ada sawah yang bisa ditanami Padi.
Padi mulai menguning |
Di sudut lain, tepat di tepian jalanan. Terdapat terpal yang
digunakan untuk menjemur gabah-gabah hasil panen petani setempat. Unik kan, di Karimunjawa ada pemandangan seperti
ini. Kalau biasanya, disaat musim tertentu (misal musim ikan Teri); kita akan
melihat pemandangan yang hampir setiap lapangan bola atau halaman rumah penuh
dengan jemuran Ikan Teri. Walau tidak banyak, namun Gabah-gabah ini menjadi
bukti kalau di Karimunjawa juga ada
sawah.
Menjemur Gabah hasil panen |
Akhirnya aku pun mengabadikan diri di dekat hamparan sawah.
Lucunya, saat aku posting di sosmed; banyak yang mengira kalau ini adalah
fotoku di salah satu sudut Bantul atau Sleman. Tidak banyak yang tahu kalau
sebenarnya aku ini di Karimunjawa,
hanya teman-teman kampung setempat (Karimunjawa)
yang langsung paham kalau foto ini di Karimunjawa.
“Jalan yang lurus,
terlihat seperti akan menembus bukit di depan. Dan lihatlah, setiap sisi jalan
terdapat hamparan sawah. Ini adalah salah satu sudut Karimunjawa,” Tulisku
dalam sebuah postingan di sosmed.
Berfoto di tepi jalan |
Ahaaaa, sudah hampir sampai di rumah. Hamparan sawah ini
menandakan aku akan sampai di desa Kemujan.
Karena setelah sawah ini adalah jalanan yang penuh Mangrove. Orang setempat
menyebutnya dengan Terusan. Ini bukan
Terusan Suez ya, Terusan ini mungkin
adalah istilah penghubung antara Karimunjawa
dan Kemujan yang dulunya terpisah
oleh hutan Mangrove. Aku akan mengunjungi satu tempat yang letaknya di Kemujan, hanya sekitar 1 km dari
hamparan sawah ini. sebuah tempat yang sebenarnya wajib kalian kunjungi ketika
sedang singgah di Karimunjawa.
Penasaran? Semoga sabar untuk postingan selanjutnya, masih dengan edisi
bersepeda di Karimunjawa.
Baca juga tulisan yang lainnya
ok di tunggu postingan selanjutnya hehe
BalasHapusPemandangannya bagus juga :) rasanya ingin pergi ke tempat itu untuk melepaskan penat :D
BalasHapusSepedanya setia banget sampe nganter mas kemanapun berjalan :)
BalasHapusItu mencuri sepeda di rumah *eh haaa
Hapusserba ada yah mas di karimunjawa, mulai dari sawah, pantai, sampai gunungnya juga ada :)
BalasHapushmm... masih di karimun jawa aja ni....
BalasHapusRencananya setiap jum'at edisi Karimunjawa kalo ada stok :-D
HapusAku lihat sawah2 di karimun dengan mobil bak terbuka trus foto2 sunset dan abis itukeujanan
BalasHapusBerarti menyenangkan om, sekarang kalo paketan nggak ada acara tur darat haaaa
Hapuswahh asri banget liat yang ijo-ijo :D
BalasHapusVONNYDU
Menyenangkan jika masih banyak hamparan sawah seperti ini :-D
Hapusbenar-benar indah pemandangannya, hamparan sawah dekat gunung
BalasHapusSeru banget, mas :-D
Hapusyang aneh itu pulau kecil tapi lengkap...ada sawah, gunung dan pantai....lengkap Tuhan memberikan pada karimunjawa....ada nasirullah sitam juga di sana heheheeee
HapusTuhan memang maha kuasa :-D
Hapustentram banget rasanya kalau bisa menikmati pemandangan kayak gitu :)
BalasHapusIya, mbak. Jadi masih bisa menikmati suasana kampung :-D
HapusPulau sekecil itu punya sawah yang luas juga ya..ih keren tuh Mas Rullah.
BalasHapusHeeee, lumayan. Jadi waktu jaman kecil masih bisa lihat sawah secara langsung di pulau Karimunjawa
Hapusitu pemandangannya bagus juga...jadi ingat masa kecil dulu sering bermain di kubangan sawah mas...bahagia bersama kawan-kawan.
BalasHapusngomong-ngomong ada juga ya desa nyamuk, apa di sana banyak nyamuk atau begaimana mas bisa sampai di namai desa nyamuk....???
Aku juga nggak tahu, mas heee. Namanya Nyamuk,Parang, Genting, Gundul, Bengkoang, dll. Heeee
Hapuswah,,sawah itu menyejukkan sekali ya..ijo royo-royo...aku sudah lama gak liat sawah.:)
BalasHapusWah, ayo ke Karimunjawa haaaaaa
Hapustulisan yg kereeen...
BalasHapusBtw Kemujannya mana? Aku dulu kkn di Jelamun, tinggal dirumahnya pak Sakim. Dan tinggal di sana plus jalan2 ke semua penjuru desa Kemujan adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. Lihat gambarmu tentang sawah di Kemujan jadi pengeeen bgt main ke sana lagi. Pokoknya kalo udah nyampe sawah, brarti udah mau nyampe Kemujan. Salam kenal....:)
Haaaa, makasih mbak.
HapusSaya orang Jelamun *bangga kakakkakak
Rumah saya depannya pak Carik/ sekdes kemujan, yakin pasti pernah singgah deh haaaa.
KKN angkatan berapa?
Salam kenal mbak :-D
Paling suka kalau lagi main ke daerah saya juga seang menyusuri kawasan hamparan sawah, apalagi kalau dari pagi kita datangi. Banyak hal yang bisa kita dapatkan dengan situasi yang berbeda di setiap lokasinya, apalgi dengan pemandangan yang indah dan udara yang segar.
BalasHapusSelalu ada ide nulis kalo liat hamparan sawah, kang :-D
Hapus