Selepas sholat tarawih, kami
bersantai di kamar Mius. Segala ubo rampe
macam kopi, martabak coklat, pisang goreng, teh, dan lainnya sudah tersedia.
Biasa menjelang akan mudik seperti ini, kantong teman-teman kos lebih tebal.
Ada kiriman tambahan dari orang rumah, kiriman tersebut berupa dana untuk
membeli tiket mudik yang sudah dimanipulasi sehingga bisa sampai dua kali lipat
jumlahnya. *Ingat tulisan ini dibuat saat masih puasa, jadi harap maklum ya :-D
Ilustrasi: Ngobrol bareng teman (sumber: http://azngirllh.deviantart.com/) |
Sariman yang akhir pekan depan mau
mudik pun sudah mempersiapkan barang bawaannya. Tidak lupa dua buah hp yang
menjadi pedoman hidupnya sepanjang di Jogja. Seraya menikmati hidangan, serta
ruangan yang disesaki asap rokok; kami pun berbincang santai.
“Ada empat fenomena yang pasti terjadi saat bulan puasa dan nanti selepas
lebaran,” Ujar
Sariman sambil mengunyah Pisang goreng.
“Informasimu
ini penting atau nggak, Man?” Potong Mius cepat.
“Kamu mau tahu, nggak? Kalau mau tahu berarti penting,”Jawab Sariman.
“Didengarkan aja dulu, boi. Takutnya Sariman ngambek,” Pasaribu meleraikan.
Aku dan teman yang lain kali
mengangguk setuju dengan usulan Pasaribu. Pasti Pasaribu sekarang lebih
berhati-hati, karena beberapa waktu yang lalu sempat terkena serangan mematikan
ala Sariman. Serangan cepat saat sedang ngobrol santai itu sangat telak,
sehingga Sariman merasa di atas angin.
“Pinter kamu, Bang,” Sariman mengacungkan kedua jempolnya untuk Pasaribu. Sebuah apresiasi
yang sangat besar untuk Pasaribu.
“Lanjut lah, Man. Nanti kau lupa mau bilang apa ke kami,” Sahut Ritonga.
“Oh iya, hampir lupa aku,” Jawab Sariman.
“Pertama…”
Ujar Sariman mulai mengubah posisi duduk biar nyaman.
“Sepuluh hari pertama, semua masjid dan musola ramai oleh jemaah yang
ingin sholat tarawih berjamaah. Sepuluh hari kedua yang ramai pindah ke pusat
perbelannjaan, nanti kalau sudah sepuluh hari ketiga yang ramai beda lagi.
Tempat seperti stasiun dan terminal pasti ramai, karena orang-orang pada
mudik,” Paparan dari
analisis Sariman lumayan detail.
“Dari tadi kau cuma mau bilang itu, Man?” Protes Tobing.
“Tepat sekali, bang Tobing.”
“Kau tadi bilang ada empat fenomena, Man. Dari tadi baru tiga yang kau
terangkan, yang satunya apa?” Ternyata Mius masih jadi notulen. Dia menulis semua yang
dijelaskan Sariman.
Sariman tersenyum lebar, senyumannya
benar-benar membuat rasa martabak manis ini menjadi asam.
“Sepuluh hari setelah lebaran, nanti yang ramai itu puskesmas, rumah
sakit, dan penggadaian. Banyak yang sakit ataupun kehabisan dana,” Ucap Sariman selesai.
“Kali ini otakmu jalan, Man,” Canda Pasaribu.
“Tapi, kayaknya salah satu yang akan ke penggadaian setelah lebaran itu
kamu, Man?” Sambung
Pasaribu.
“Lah kok bisa, Bang?” Sariman keheranan.
“Iya, kamu. Nanti selepas lebaran pasti kau gadaikan itu otakmu,” Jawab Pasaribu cepat.
Baca juga cerita yang lainnya
ternyata pegadaian tetap menjadi tempat favorit di akhir ramadhan :D
BalasHapusbetul banget gan.... tempat perbelanjaan dan akhirnya pegadaian masih menjadi tempat favorit saat puasa
BalasHapusHaha.. Betol juga si Sariman, cair kali otaknya kalau Digadai dapat berapa uang tuh
BalasHapusAku juga bingung, bang :-D
Hapushaha, akhirnya otaknya sariman di gadaikan juga :D :D
BalasHapusWkwkw tapi bener loh yang dibilang sariman
BalasHapus10 hari setelah lebaran bakal butuh dana, soalnya sudah saya alami :D
Ternyata Sariman pakai survey juga kayaknya haaa
Hapustepat sekali, seperti kultum yang pernah saya dengar di 10 hari pertama ramadhan 1436 h kemaren, 4 hal yang pasti terjadi selama ramadhan - haha, kug sama ya, apa jangan - jangan pengisi kultum sariman (*lupa ngajak selpie)
BalasHapusDaerah mana kultumnya? jangan-jangan.......
Hapusyang selalu dibully pasti nama SARIMAN deh :D
BalasHapusDia kan aktornya :-D
HapusKalo otak di gadaikan, kira2 laku berapa yaaa ?? hahaha
BalasHapusLumayan bisa satu bulan makan gratis, om haaaa
Hapus