Sempat aku tulis diperjalanan menuju pantai Ujung Gelam (04
April 2015) kalau ada plang petunjuk arah belok kanan menuju pantai Batu Topeng. Sepulang dari menikmati keindahan pantai Ujung Gelam, aku langsung mengarahkan sepedaku menyusuri
jalanan setapak untuk menuju pantai tersebut. Kalau dari arah pantai Ujung Gelam, aku harus belok kiri.
Jalanan sedikit menanjak dan licin. Kurang dari 150 meter sampai lah aku pada tempat parkir. Tempat parkir pantai ini tidak luas, hanya semacam lahan yang dibabat dan cukup sekitar 20 motor saja. Kalau ada mobil yang masuk, tentu akan lebih sempit lagi. Selain itu, jalanan licin juga menjadi faktor lain yang membuat aku harus berhati-hati. Maklum, pagi tadi Karimunjawa sempat diguyur hujan.
Jalanan sedikit menanjak dan licin. Kurang dari 150 meter sampai lah aku pada tempat parkir. Tempat parkir pantai ini tidak luas, hanya semacam lahan yang dibabat dan cukup sekitar 20 motor saja. Kalau ada mobil yang masuk, tentu akan lebih sempit lagi. Selain itu, jalanan licin juga menjadi faktor lain yang membuat aku harus berhati-hati. Maklum, pagi tadi Karimunjawa sempat diguyur hujan.
Jalur menuju pantai Watu Topeng |
Kembali di parkiran aku bertemu dengan bapak-bapak yang
mengantarkan istrinya berjualan Es Kelapa Muda di pantai Ujung Gelam. Ternyata beliau berbagi tugas, istrinya jualan
di pantai Ujung Gelam, sementara
beliau jualan dan membersihkan pantai di pantai
Batu Topeng. Aku bertanya apakah
sepedaku boleh dibawa ke pantai. Beliau memperbolehkan, selama kuat mengangkat
sepeda ke bawah. Ini disebabkan untuk menuju pantai Batu Topeng, kita
harus menuruni jalanan yang lumayan licin. Bapak-bapak lain yang di pantai
tertawa melihat polahku yang menggendong sepeda, kata beliau niat banget bawa
sepeda sampai ke pantai.
Perjuangan menggendong sepeda sebenarnya tidak sulit bagiku.
Di Jogja aku sudah pernah melakukan hal yang lebih sulit daripada ini. Sampai
akhirnya aku sampai di pantai. Dan seperti inilah pemandangan yang aku
dapatkan. Sepertinya pemandangan pantai Batu
Topeng ini cukup mirip dengan pantai Ujung Gelam. Hamparan pasir putih,
air jernih, dan tenang pada saat-saat tertentu. Hampir sama dengan semua pantai
yang ada di Karimunjawa. Cukup menyenangkan
bukan melihat pantai indah seperti ini?
Pemandangan di pantai Watu Topeng |
Tidak aku sia-siakan. Kuambil kamera dan mengabadikan dari
beberapa sudut. Tentu selain hamparan pasir, aku juga mengabadikan sebuah gubuk
kecil yang dibangun di atas bebatuan laut. Gubuk ini lebih mirip ikon pantai Batu Topeng. Pantai Batu Topeng ini pun kalau sore
hari ramai, namun tidak seramai seperti pantai Ujung Gelam. Dari sini kita dapat melihat sunset jika datang sore dan cuaca mendukung. Jadi aku anjurkan
menuju pantai ini saat sore hari.
Tentu kalian agak penasaran, kenapa setiap pantai yang aku
datangi sepi pengunjung. Oke, simpel jawabannya. Aku datang saat pagi dan
siang, ini artinya para wisataan sedang difokuskan menuju pulau-pulau untuk
menikmati waktu pagi sampai siang. Sorenya baru ke pantai-pantai ini. Menurut
informasi dari bapak-bapak yang ngobrol denganku, pantai ini lebih banyak
dikunjungi bule. Mereka menyendiri di sudut-sudut tertentu untuk menikmati
pantai. yah, rata-rata bule suka pantai yang sepi dan tiduran, pakai bikini seraya
membaca buku siang hari.
Pantainya teduh, senak buat duduk santai |
Lama aku ngobrol dengan penduduk setempat, mereka terlihat
kaget saat aku bilang kalau aku aslinya orang Karimunjawa (Kemujan).
Beberapa orang malah sudah kenal orangtuaku. Mereka awalnya mengira kalau aku
adalah wisatawan yang sengaja bersepeda dan menyusuri pantai-pantai di Karimunjawa. Kuletakkan kamera dan
Tripod kecil, lalu aku setting untuk
membidikku saat beraksi. Layaknya seorang model atlet sepeda, aku bisa
melakukan beberapa sesi foto dengan menaiki sepeda ataupun berdiri di samping
sepeda.
Jadi model sejenak di pantai |
Semakin lama aku berbincang dengan penduduk setempat yang
bertugas membersihkan pantai dan berjualan di pantai ini, aku pun meminta ijin
untuk melanjutkan perjalanan menuju pantai lannya yang ada di dekat sini. Ya,
tujuanku selanjutnya masih ada beberapa pantai yang menarik untuk aku kunjungi.
Kulirik jam tangan sudah menunjukkan pukul 10:15 wib.
Sepertinya target ini sampai sebelum dhuhur bakalan molor, karena hampir di setiap pantai aku sengaja berbincang-bincang dulu dengan penduduk setempat. Biarlah, mumpung di rumah. Jadi tidak ada salahnya untuk melakukan interaksi dengan sesama penduduk Karimunjawa.
Sepertinya target ini sampai sebelum dhuhur bakalan molor, karena hampir di setiap pantai aku sengaja berbincang-bincang dulu dengan penduduk setempat. Biarlah, mumpung di rumah. Jadi tidak ada salahnya untuk melakukan interaksi dengan sesama penduduk Karimunjawa.
Baca juga postingan yang lainnya
Beneran masih banyak pantai begini di Karimunjawa xD Gelak...indah banget O_o
BalasHapusHaaa, masih buanyak loh haaaa..
HapusWuih indah banget mas pantainya, tapi ga ada wisatawannya yah ??
BalasHapusWisatawan ke sini kalo sore hari
Hapuspantainya bagus banget tuh mas, tapi kok sepi gak ada pengunjung nya ?
BalasHapusSore hari mbak, heeee
HapusKeren pantainya, memang cocok untuk menenangkan diri
BalasHapusKalo sore hari rame banget, mas :-D
Hapusjadi kalau mau kunjung ke sana mesti sore ya biar ada pengunjung dan bisa lihat bule :D
BalasHapuswih keren. anak pantai yg bersosialisasi sama penduduk setempat.
BalasHapusSiapa tahu bapaknya punya anak cewek cantik *eh :-D
HapusAku sangat ngiri pengen kesini loh, pantainya indah2 bingits hahaha, next time harus ke karimun jawa
BalasHapusKalo ke Karimunjawa hubungi saya mas, walau saya di Jogja nanti masalah nginap bisa di rumah saya :-D
Hapus