Melepas Lelah di Pantai Nyampungan, Karimunjawa

Pantai di Nyamplungan? Sebenarnya pantai ini tidak masuk dalam daftar pantai yang aku susuri (04 April 2015). Hampir di seluruh pantai Nyamplungan dipenuhi tumbuhan Bakau. Namun ada salah satu pantai yang berpasir putih, setidaknya dekat dengan jalan. Jadi aku belokkan sepedaku menuju pantai tersebut.

Dari pantai BatuTopeng, aku mengarahkan sepeda ke arah Kemujan. Melewati jalan rata dengan sisi kiri pantai yang banyak tergalang kapal warga setempat, selanjutnya mulai menikmati tanjakan. Ada dua tanjakan lumayan tinggi dan terdapat dua turunan yang lumayan curam. Tentu bagi warga setempat, turunan/tanjakan Kasno (nama tanjakan setempat) adalah yang paling curam selain di dekat SD 04 Alang-alang maupun tanjakan yang ada di Jati Kerep (dekat SD 03 Karimunjawa). Namun tanjakan semua itu masih kalah dengan yang ada di jalan menuju Legon Lele. Tidak jauh dari tanjakan tersebut, sampai lah aku di Nyampulngan. Jalan sedikit menurun dan rusak, lihat di sisi kiri jalan nanti ada sebuah plang bertuliskan pantai. Belok kiri jalannya sudah di paving.

Jalanan menuju pantai Nyamplungan

Tidak lama aku menyusuri jalanan Paving, sampai akhirnya mentok sampai di bibir pantai. Jarak antara jalan raya dengan pantai ini tidak lebih dari 100 meter. Pasir pantai di sini tidak seluas pantai lainnya yang sudah aku kunjungi. Namun pantai ini cukup sejuk untuk rehat seraya melepas rasa capek. Di bibir pantai terdapat beberapa pohon yang rindang, dan juga jejeran pohon Kelapa yang menjulang tinggi. Cukup nikmat rasanya menikmati hempasan angin laut yang sepoi di bawah pohon Kelapa seraya melepas lelah. Rasa capek sepanjang perjalanan sedikit menghilang.

Tahun 2001, aku pernah menginjakkan kaki di pantai ini. Walau tidak persis tempatnya, namun tahun itu (saat aku masih SMP) sekolahku pernah mengadakan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) di pantai ini. dulu, tidak jauh dari pantai ini terdapat sebuah pohon Kelapa yang tingginya melebihi rata-rata pohon Kelapa lainnya. Tingginya dua kali lipat dari pohon Kelapa lainnya. Aku masih ingat itu, bahkan salah satu temanku dulu bilang kalau pohon Kelapa itu (dulu) menjadi titik target mereka bersandar saat sedang melayar. Layaknya sebuah Mercusuar, menjulang tinggi dan dijadikan sebuah tanda patokan bagi nelayan setempat.

Pemandangan di pantai Nyamplungan, Karimunjawa

Di pantai ini, aku bertemu dengan beberapa warga yang sedang memperbaiki mesin kapalnya. Aku berbaur dengan mereka berbincang santai. Aku kenal dengan salah satunya, namun beliau tidak paham denganku. Cukup lama kami ngobrol, aku pun keceplosan pakai bahasa Bugis. Bapak tersebut kaget. Akhirnya aku mengaku, dan malah dapat jeweran dari beliau. Nasib bener kan haaaa. Selesai berbincang lama, aku pun ijin melanjutkan perjalanan ke pantai selanjutnya. Namun sebelumnya, aku akan berhenti di rumah kakakku untuk makan siang, mandi, dan sholat dhuhur.

Baca juga postingan yang lainnya 

Menenangkan Diri di Pantai Batu Topeng, Karimunjawa

Pasir Putih di Pantai Ujung Gelam, Karimunjawa

Wisata Alternatif di Bukit Love Karimunjawa

Pelabuhan Lama Karimunjawa

Alun-alun Karimunjawa di Pagi Hari