Agenda pagi ini (Minggu, 24 Mei 2015) gagal total, awalnya
sudah niat ikut bersepeda bareng dengan teman-teman menemani Daniel Price asal Prancis untuk
bersepeda ke pantai Pandansimo (Pantai Baru). Mungkin memang belum waktunya
bertemu, dinihari sepedaku bannya kempes. Ternyata dob ban (pentil ban) tidak
kencang. Alhasil setelah mengetok rumah bu kos , aku bisa mengisi angin. Fix,
pagi ini acara aku ubah keliling kota.
Gayung pun bersambut, Arzy
mengajak bersepeda ke Warung Ijo,
Pakem. Yah, setelah Warung Ijo
bergeser beberapa ratus meter dari tempat awal, aku belum pernah sekalipun
mengunjungi lagi. Akhirnya kami bersepeda menuju Pakem melalui Jalan Palagan.
Tidak terasa, setelah satu jam lebih sedikit kami sudah sampai lokasi. Warung Ijo tetap ramai seperti
sebelumnya, banyak para pesepeda yang rehat sambil menikmati makanan yang
tersedia.
Warung Ijo saat pagi hari |
Aku bergegas masuk ke warung melalui pintu belakang, langsung
menyambar teh panas yang sudah disediakan. Berlanjut menuju ke bagian depan
untuk memilih makanan yang akan aku santap. Banyak jenis makanan maupun
gorengan yang disediakan. Aku tidak melupakan Pisang rebus yang tersedia. Sudah
dari dulu, Pisang rebus menjadi salah satu makanan yang aku sukai. Tidak lupa
juga beberapa gorengan.
Jika kalian menuju Warung
Ijo, mungkin Pisang rebus adalah salah satu makanan yang pasti kalian
ambil. Makan Pisang rebus bagiku mengingatkan saat kecil di rumah. Dulu sebelum
berangkat sekolah lebih sering sarapan Pisang rebus daripada nasi. Kalau pun
tidak ada Pisang rebus, biasanya ada
singkong rebus sebagai pengganti nasi.
Menu di Warung Ijo |
Makanan dan minuman sudah di tangan. Aku melangkahkan kaki
menuju luar warung. Sejurus kemudian, aku sudah bergabung dengan teman-teman
lain yang ternyata ketemu di tempat ini. ada Azis dan kawannya yang juga
mengagendakan bersepeda menuju Warung Ijo, Pakem. Kami berkumpul seraya berbincang-bincang seputar sepeda.
Arzy dan Azis dari kiri gambar |
Benar-benar menyenangkan. Setelah satu jam lebih sedikit
mengayuh pedal, mandi keringat, akhirnya menikmati segelas teh panas, beberapa
gorengan, dan tidak lupa dua Pisang rebus. Kami menikmati makanan tersebut dan
beristirahat sesaat. Setelah itu, kami langsung pulang ke kos masing-masing.
Kali ini, kami tidak melalui jalan Palagan, tapi menuruni jalanan jalan Kaliurang, dan berpisah di lampu merah Ring road.
Bersepeda itu cukup simpel, jika memang tidak sedang
mengagendakan ke tempat-tempat yang jauh. Kita bisa menikmati pagi dengan
bersepeda ke tempat yang sudah biasa kita datangi, kemudian menikmati kuliner
pagi. Yah, berolahraga dan juga berkuliner. Suatu kombinasi yang cuku bagus.
Pasti para pesepeda juga melakukan hal yang sama.
Baca juga postingan yang lainnya
Pelabuhan Lama
Karimunjawa
Mungkin enta dapet rejeki bersepedanya ama pesepeda yang lebih terkenal lagi. *apa ini maksudnya*
BalasHapusItu pesang rebus biasanya sih nenek yg suka ngerebusin pagi-pagi. Di sini malah nggak ada yg jual, kalo lagi ngidam mau gak mau mesti ngerebus sendiri.
Iya mas,
HapusHaaaa. ini emang seru makan pisang rebus :-D