“Jika kita berkunjung untuk kedua kalinya
dalam jangka waktu dekat di suatu
tempat, tempat itu tidak akan banyak berubah. Berbeda jika berkunjung kedua
kalinya dalam waktu yang cukup lama – Nasirullah
Sitam”
Perjalanan menyusuri pantai (4 April 2015) akhirnya sampai
juga di Kapuran, Karimunjawa. Di sini ada satu pantai
yang dari dulu sudah cukup dikenal. Nama pantai tersebut adalah pantai Pancuran, orang-orang setempat lebih mengenal dengan sebutan Pancuran Mburi.
Pancuran Mburi
diambil dari bahasa Jawa yang jika diartikan bisa bermakna Air yang mengalir
dari belakang. Namun sekarang pada plang tulisan hanya bernama “Pancuran Beach”.
Sedikit perjalanan menuju pantai melewati tanah, ada juga bongkahan batu yang membuat sepeda harus aku tuntun (lebih tepatnya aku angkat). Kalau aku pikir rute ini cukup bagus untuk para pecinta downhill, walau tidak tinggi dan panjang; namun cukup menyenangkan. Jarak antara plang dengan pantai sekitar 150 meter. Jalanan bervariasi mulai dari tanah liat merah, bebatuan, tumpukan karung yang berisi pasir, lalu pasir. Cukup bervariasi kan?
Sedikit perjalanan menuju pantai melewati tanah, ada juga bongkahan batu yang membuat sepeda harus aku tuntun (lebih tepatnya aku angkat). Kalau aku pikir rute ini cukup bagus untuk para pecinta downhill, walau tidak tinggi dan panjang; namun cukup menyenangkan. Jarak antara plang dengan pantai sekitar 150 meter. Jalanan bervariasi mulai dari tanah liat merah, bebatuan, tumpukan karung yang berisi pasir, lalu pasir. Cukup bervariasi kan?
Jalanan menuju Pantai Pancuran, Karimunjawa |
Sampai di pantai, pemandangan hampir sama dengan dua pantai
yang sebelumnya aku kunjungi. Oya, hampir terlupakan. Tadi waktu dari pantai Legon Waru menuju pantai Pancuran, aku melihat tanah Jawa jauh di seberang. Walau tidak
dapat aku abadikan dengan kamera, namun aku jelas bisa membedakan mana awan dan
mana daratan serta gunung Muria. Walau agak mendung tapi cukup bagus
pemandangannya.
Pantai Pancuran ini lebih sering dikunjungi warga setempat, karena kapal maupun sampan para nelayan setempat ada di pantai ini. Jadi kalian jika berkunjung dapat melihat beberapa sampan serta kapal kayu. Ternyata pantai ini bersambung dengan pantai Legon Waru tadi disisi kiri. Sedangkan untuk sisi kanan terdapat bebatuan kecil yang berjejer; kemudian tidak jauh dari sana ada sebuah pantai yang ada resortnya. Pemandangan lebih bagus bagian sisi kiri, karena tampak bukit dan lautan seperti saat aku bersepeda awal ke pantai Legon Lele.
Pantai Pancuran ini lebih sering dikunjungi warga setempat, karena kapal maupun sampan para nelayan setempat ada di pantai ini. Jadi kalian jika berkunjung dapat melihat beberapa sampan serta kapal kayu. Ternyata pantai ini bersambung dengan pantai Legon Waru tadi disisi kiri. Sedangkan untuk sisi kanan terdapat bebatuan kecil yang berjejer; kemudian tidak jauh dari sana ada sebuah pantai yang ada resortnya. Pemandangan lebih bagus bagian sisi kiri, karena tampak bukit dan lautan seperti saat aku bersepeda awal ke pantai Legon Lele.
Pasirnya agak agak hitam karena agak berlumpur |
Pantai Pancuran
ini juga menjadi salah satu spot yang cukup bagus untuk melihat sunrise. Aku dulu pernah bermain ke
pantai ini. Lama sebelum pantai ini dikenal oleh wisatawan. Ini adalah kedua
kalinya aku berkunjung, kunjungan pertama ke pantai ini adalah tahun 2001. Saat
itu aku masih kelas 2 SMP dan waktu olahraga jogging ke arah pantai ini sekalian bermain-main bareng guru.
Sejenak aku santai melihat sebuah sampan yang dinaiki dua nelayan ingin
mendarat.
Benar juga, dua nelayan ini habis mengambil jaring ikan yang dipasang semalam. Aku dapat melihat hasil ikan yang terkena jaring. Dapat satu karung ikan berbagai jenis. Tentu tatapanku pada ikan besar dan salah satu ikan yang enak dibakar; Ikan Baronang. Kusapa bapak-bapak tersebut dan kami pun terlibat obrolan ringan. Hemmm, salah satu bapak berkata.
Benar juga, dua nelayan ini habis mengambil jaring ikan yang dipasang semalam. Aku dapat melihat hasil ikan yang terkena jaring. Dapat satu karung ikan berbagai jenis. Tentu tatapanku pada ikan besar dan salah satu ikan yang enak dibakar; Ikan Baronang. Kusapa bapak-bapak tersebut dan kami pun terlibat obrolan ringan. Hemmm, salah satu bapak berkata.
“Kalau mau bawa saja beberapa ikan untuk dibakar, mas?”
Hasil dari jaring semalaman |
Namun aku menolak pemberian bapak tersebut, alasan cukup
simpel. Aku berniat bersepeda sampai siang, takut ikan nanti malah sudah
membusuk karena tidak aku cepat-cepat olah. Cukup seru juga berbincang dengan
bapak-bapak nelayan di pantai Pancuran ini. Serambi melihat
bapak-bapak nelayan sibuk mengurusi jaring, aku sempatkan diri dengan berfoto
ditepian pantai. Tidak lupa juga mengambil ikan dan aku pegang.
Jepretan beberapa kali sudah mengabadikan momen ini. Hal yang harus diperhatikan jika kalian berkunjung ke pantai di Karimunjawa adalah; aku anjurkan untuk menyapa warga setempat dan saling berinteraksi. Karena mereka akan lebih menghargai kita, daripada kita hanya lewat dan diam tanpa ekspresi. Siapa tahu juga nantinya ditawari ikan untuk dibawa secara gratis. Enak kan? Jarang loh ada yang seperti ini.
Jepretan beberapa kali sudah mengabadikan momen ini. Hal yang harus diperhatikan jika kalian berkunjung ke pantai di Karimunjawa adalah; aku anjurkan untuk menyapa warga setempat dan saling berinteraksi. Karena mereka akan lebih menghargai kita, daripada kita hanya lewat dan diam tanpa ekspresi. Siapa tahu juga nantinya ditawari ikan untuk dibawa secara gratis. Enak kan? Jarang loh ada yang seperti ini.
Foto dulu biar sah untuk dokumentasi *alibi |
Ehemmm, mungkin bagi kalian yang membaca masih penasaran
dengan sebutan pantai Pancuran kan? Baiklah, ini alasan
kenapa pantai ini dinamakan pantai Pancuran
atau lebih dikenal dengan sebutan Pancuran Mburi. Sebelum
sampai di pantai, nanti kita dapat menemukan sebuah aliran air semacam Pancuran kecil. Air ini tawar, jadi
tidak asin seperti air laut. Aliran air ini berasal dari atas, dan selalu
mengalir.
Alirannya pun bervariasi, jika musim kemarau maka air mata ini akan mengalir dengan sedikit air. Untung ini masih termasuk musim hujan, jadi alirannya lumayan deras. Terdapat tiga Pancuran kecil terbuat dari batang Bambu, kita dapat memanfaatkan air ini untuk kebutuhan apa saja. Aku pun membersihkan diri dari pasir dan air laut menggunakan air ini. Sudah tidak penasaran dengan penamaan pantai Pancuran kan?
Alirannya pun bervariasi, jika musim kemarau maka air mata ini akan mengalir dengan sedikit air. Untung ini masih termasuk musim hujan, jadi alirannya lumayan deras. Terdapat tiga Pancuran kecil terbuat dari batang Bambu, kita dapat memanfaatkan air ini untuk kebutuhan apa saja. Aku pun membersihkan diri dari pasir dan air laut menggunakan air ini. Sudah tidak penasaran dengan penamaan pantai Pancuran kan?
Mata air yang ada di pantai Pancuran |
Kembali aku lewati jalanan sedikit terjal untuk menuju
destinasi selanjutnya. Masih di wilayah Karimunjawa,
dan masih berhubungan dengan laut. Seperti inilah serunya menikmati seharian
dengan bersepeda keliling Karimunjawa.
Tidak terbatas dengan waktu, kita dapat sesuka hati ini menuju ke pantai atau
tempat manapun tanpa harus takut waktu akan habis dijalan.
Salah satu yang harus kita ingat adalah, setiap berhenti di tempat yang cukup indah, kita cukup berhenti, mengabadikan, dan membuatnya menjadi sebuah tulisan; lalu kita bagikan untuk orang lain. Mungkin kalian minat dengan caraku menikmati suasana di Karimunjawa.
Salah satu yang harus kita ingat adalah, setiap berhenti di tempat yang cukup indah, kita cukup berhenti, mengabadikan, dan membuatnya menjadi sebuah tulisan; lalu kita bagikan untuk orang lain. Mungkin kalian minat dengan caraku menikmati suasana di Karimunjawa.
Baca juga postingan yang lainnya
seru banget mas, saya jadi pengen lagi bermain sepeda..apalagi ke pantai naik sepedanya :D
BalasHapuspake motor pasti enak juga tuh....kayaknya medannya menarik dan penuh tantangan juga hen.
HapusHeeee, naik motor ataupun sepeda sama serunya mas :-)
Hapuswah itu ada ikan macan tutul yah? motifnya sama kayak macan tutul :D
BalasHapuskayaknya itu kerapu karang gan.
HapusBenar kata Mbah Dinan, yang bintik-bintik itu ikan Kerapu :-)
HapusKok saya malah fokus sma batu akiknya :D
BalasHapusMalah jeli mas :-)
HapusBiasa, dari dulu kan akik emang digemari masyarakat Indonesia :-)
wah itu ikannya banyak macamnya mas kereenn euuyy karimun jawa...
BalasHapusItu namanya ikan Kerapu mas :-)
HapusFokus ke jalan yang menuju Pantai Pancuran, kreatif banget yak? Hahahaha. Ikan-ikannya juga lucu-lucu banget :D
BalasHapusHeeee, bantalan dari karung yang berisi pasir penuh :-)
HapusIKANNYAAAAA!
BalasHapusMau? heeeee
HapusAir nya bikin awet muda dan kaya raya ngak mas ??? #laludikeplak
BalasHapusNggak cuma kaya kang, bikin kuat... *kabur........
HapusAku sukak pemandangannyaaa.. Ikan-ikannya jugak keliatan seger banget. Enak tuh kalok digoreng :D
BalasHapusSama haaa. Iya, ikannya sebagian itu malah masih hidup :-D
Hapuswhah mantap ams rullah...
BalasHapusHeee, makasih :-)
Hapusikannya kalau di bakar rame-rame itu pasti enak :D
BalasHapus