Pada edisi bersepeda kali ini (Sabtu, 31 Jan 2015) sebenarnya
tujuan pertama adalah Jembatan Srandakan
ini. Namun seperti apa yang aku bicarakan sebelumnya kalau rencana itu berubah
saat kami sudah berada di daerah Srandakan. Dari Bendungan Sapon, kami menuju jalan raya yang tinggal beberapa ratus
meter saja. Kemudian sampailah pada Jembatan
Srandakan, kami melintasi jembatan tersebut dari arah Kulon Progo menuju
Bantul. Sebelumnya kami sudah menyeberang terlebih dahulu dari Bantul ke Kulon
Progo menggunakan sesek di desa Ngentakmangir. Aku dan Ardian menyusuri jembatan
panjang ini dengan bersepeda.
Menuju Jembatan Srandakan, Bantul |
Pagi ini jalanan jembatan yang lebar tidak terlalu ramai,
padahal ini adalah jalur yang paling gampang dilewati saat kita menuju Kulon
Progo maupun Purworejo kalau dari arah Bantul. Saingan kami hanyalah bis-bis
kecil dan beberapa kendaraan roda empat, ingat jalanan tidak seramai
diruas-ruas jalan kota. Aku mengabadikan jembatan
Srandakan yang baru dari kejauhan. Lalu mengayuh pedal menuju jembatan Srandakan yang lama. Jembatan
ini bersampingan saja, namun jembatan
Srandakan yang lama sudah tidak diperbolehkan dilalui kendaraan roda empat
karena bagian tengah agak roboh, dan seperti cekungan.
Ruas jalan di Jembatan Srandakan, Bantul |
Jembatan Srandakan yang lama bagian ujung masuk diberi
plang batas kendaraan, plang dibuat agar kendaraan roda empat tidak dapat
masuk. Yang diperbolehkan melintasi jembatan
Srandakan lama ini hanyalah kendaraan roda dua. Itu pun sebagian besar yang
melintasi jembatan Srandakan lama
ini adalah orang-orang sekitar sini saja. Kalau pagi jembatan Srandakan lama ini dimanfaatkan oleh warga untuk jogging, bersepeda, bahkan beberapa
pemuda malah membawa senapan angin. Entah mereka menembak ikan atau burung ya?
Tepat ditengah-tengahnya salah satu ruas jembatan ini tiang penyanggah
jembatannya bergeser lebih dalam akhirnya terbentuk cekungan. Aku dan temanku
mengabadikan foto bersama dijembatan lama ini, ini adalah foto bersama kami
pertama kami (pagi ini). biasanya kami saling bergantian saat mengabadikan
moment.
Jembatan Srandakan yang lama |
Puas bersantai kedua jembatan
Srandakan, kami melanjutkan perjalanan menuju pantai. hemmm, pantai terdekat dari jembatan
Srandakan ini adalah pantai Baru
dan pantai Kuwaru. Kami pun bergegas
mengayuh pedal sepeda memutari perempatan setelah jembatan Srandakan, lalu mengambil jalan yang menuju pantai.
untungnya pagi ini masih mendung, jadi tetap sejuk dan tidak kepanasan.
Baca juga postingan yang lainnya
Lama nggak ngikutin perjalanannya, udah sampai manaaa inih. O_o bagian tengah jembatannya serem, keliat kayak ambruk gitu.
BalasHapusMasih disekitaran Jogja mas heeee, iya cekungan itu ada dijembatan lama. Jadi kendaraan roda empat tidak diperbolehkan lewat
Hapuswah.... di kota saya jembatannya cekung ke atas, disini cekung kebawah... hehehe
BalasHapusCekungan ini karena beton penyanggahnya agak tergeser. Jadi kendaraan roda 4 tidak diperbolehkan lewat. Hanya boleh lewat di jembatan yang baru.
Hapuspemandangannya bikin adem ^^
BalasHapusItu serunya bisa bersepeda di pagi hari mbak :-D
Hapuskalau tidak salah, saya pernah sekali melintasi jembatan ini
BalasHapusHeee, kalau ke arah Pantai Baru atau mau ke Kulonprogo lewat srandakan pasti lewat sini mas :-)
Hapuspantenya eyub...adem...banyyyak pohon cemara aaaaaa....lebaran maren uda k pante baru n kuwaru...ketagihan pngen ke sana lagi
HapusWaaa di papan pertama ada kampungku, kebumennnn
BalasHapusKembumen? Pikiranku langsung ke pantai-pantai di sana :-D
Hapuskok keren banget disekitar jembatan pemandangannya .. mungkin kalo saya kesana kebanyakan selfienya kaya mas sitam haha
BalasHapusHaaaaa,,, setiap tempat harus diabadikan dengan orangnya *alibi biar nggak bilang narsis :-D
Hapusnuansanya masih alami ya mas.keren deh pokoknya.hehe
BalasHapusBener mas, nggak sia-sia main ke sini :-)
Hapusnamun kayanya tak lama pasti deh beberapa tahun kedepan nuansa alami hilang dan jadi bangunan megah orang kaya..
HapusSemoga masih tetap indah seperti ini mas :-)
Hapuscape tuh pasti ya...
BalasHapusgile, makin sehat aja lu bro. sepedaan terus...
Haaa, sama aja bro. kadang sepedanya yg sakit :-D
Hapuswah josh mas rullah mantap...
BalasHapusKayaknya beberapa ahri lalu udah posting bendungan Sapon, mas :-D
Hapusth 77-80 tiap pagi n siang aku pasti lewat jmbatan ini tuk pergi n berangkat school di sMp N Brosot. Masih terngiang ngiang di kuping saya perseteruan antara sopir dokar dg kusir Colt, saat olahraga mulut di atas jembatan rebutan menang2an duluan msuk jmbatan. Ujung2nya sopir dokar dikasih duit oleh kusir colt. Kuda dilepas dari tali kekang, dokar dibalikkananin, kuda dipasang lagi....Huff, sinetron usai!
BalasHapusBenar-benar kenangan yang mengena heee. Silakan pak, semoga kenangan semakin membuat njenengan ingat waktu masa dulu :-D
HapusYa, Bos ijin sedot foto tuk pertajam memori msa silam....makasih!
BalasHapus