Perjalanan kali ini (Minggu 7 Desember 2014) aku lanjutkan
menuju perempatan Terong. Tidak
butuh waktu lama, akhirnya sampai juga diperempatan ini. Aku diam sejenak,
bingung memilih jalan kemana. Pulang atau lanjut nyari tempat lainnya dengan
bersepeda. Oke, aku putuskan untuk kembali mutar-mutar di Dlingo. Akhirnya perempatan Terong ini aku ambil jalan
yang belok kanan. Aku ingat tulisan mas
Wijna kalau ada Curug dikawasan
Pokoh. Tapi baru sampai beberapa jalan, aku ingat lagi katanya di Sri Tanjung ada air terjun yang akan
dipergunakan syuting Film Holywood Beyond Skyline. Akhirnya
aku putuskan mencari daerah tersebut, walau benar-benar buta jalan. Tapi tetap
saja keukeuh ingin mencari, mumpung
sudah sampai Dlingo.
Plang petunjuk jalan sepanjang perjalanan di Dlingo, Bantul |
Beberapa kali tanya warga tentang daerah Sri Tanjung, aku diarahkan pertigaan untuk belok kiri. Tulisannya
menuju Playen. Tapi karena memang
aku tidak tahu rute, okelah aku paksa saja belok kiri. Awalnya jalanannya enak
turun terus, eh nggak tahunya itu hanya kenikmatan sesaat. Tiba waktunya nanjak
tajam, wealah sudah hampir jam 10 dan nanjak seperti ini. ilmu menuntun kembali
aku lakukan, haaaa. Sudah selesai menanjak, aku tanya warga lagi tentang Sri Tanjung, lha kok jawabnya pada tahu
“Air Terjun Sri Gethuk” ya? Aku
makin sangsi. Tapi karena sudah kepalang basah. Aku ikuti arah warga untuk
menuju daerah Sri Tanjung.
Si Monarchku sedang berpose dijalanan |
Aku mengikuti arahan warga ketika ada makam harus belok
kanan, benar-benar semakin sangsi, karena tulisan plang itu Air Terjun Sri Gethuk. Tapi benar juga,
katanya disanalah daerah Sri Tanjung.
Jalan aspal berubah berlubang, kemudian menjadi dua tapak cor semen. Aku mengikuti
arah jalan tersebut menyibak semacam hutan jati. Kembali aku tanya warga, benar
jawabannya kalau arahku menuju air terjun. Makin senang aku lanjutkan
perjalanan sampai parkiran. Aku memarkir sepeda dan mengikuti jalan yang baru
dibuat.
Tanpa sengaja aku barengan dengan lima pemuda dari Piyungan yang mempunyai tujuan sama, mencari Air Terjun Sri Tanjung, Dlingo. Mereka
juga penasaran. Kami berenam menapaki jalanan terbuat dari semen anak tangga
yang baru dibuat. Jaraknya lumayan ada sekitar 300 meteran. Tapi, karena
penasaran kami lupakan saja semuanya dan tetap berjalan sambil menyempatkan
diri untuk berfoto. Kembali lagi aku mendapatkan banyak teman baru tanpa
mengenal namanya, pokoknya kalau foto abreng pakai DSRL aku selalu ikut, enak
kan jadi aku?
Sampai jalan mentok, kami menuruni bebatuan menuju sumber
suara air terjun. Kelihatan ada beberapa air terjun dari atas. Kami bergembira
akhirnya sampai juga Sri Tanjung.
Tapi kegembiraanku hanya sebentar. Begitu kami sampai sungai dan melihat
ke depan, kok banyak orang? Loh kok ini ternyata Air Terjun Sri Gethuk Playen, aku pernah kesini beberapa tahun yang
lalu? Aku dan rombongan langsung bingung? Apa jangan-jangan kami salah jalan?
Aku ingat-ingat lagi, jalanan tangga memang arahnya kesini, dan tidak ada jalan
lainnya. Ternyata bukan hanya rombongan kami, rombongan depanku juga sama,
mereka mencari Air Terjun Sri Tanjung
tapi dapatnya malah Air Terjun Sri Gethuk.
Aku coba mengingat-ingat foto yang beberapa hari lalu
disebarkan lewat sosmed oleh beberapa
akun. Benar saja, aku melihat ada beberapa air terjun yang terlihat, aku
langsung sadar kalau air terjun tersebut adalah Air Terjun Sri Gethuk yang mempunyai beberapa air Terjun. Namun
hanya yang laing deras itu satu, sedangkan yang lainnya tidak terlalu besar
alirannya. Ini adalah pendapatku, aku berencana nanti tanya ke atas lagi apakah
aku salah atau benar dengan pendapatku. Aku mengabadikan satu air terjun di Sri Gethuk yang lain ujung dan kecil,
sementara yang lainnya tidak aku abadikan karena hpku mati.
Sebelumnya aku berpose dulu dibebatuan, kali ini aku meminta
tolong mbak-mbak yang juga mencari Air Terjun
Sri Tanjung. Haaaa, kami tenyata banyak yang tertipu dengan informasi yang
beredar. Sudah lah, mumpung sampai sini aku cukup mengabadikan beberapa kali,
walau agak mangkel tapi lucu juga karena sangat banyak yang mengira kalau Sri Tanjung Dlingo itu punya air terjun
sendiri, nasib toh? Tapi nggak kebayang juga aku bersepeda sampai disini. Ini
adalah sebuah prestasi sendiri bagiku.
Benar saja ternyata Sri
Tanjung itu tidak mempunyai Air Terjun. Air terjunnya itu ya Sri Gethuk. Begini ceritanya, ada dua
jalan menuju Air Terjun Sri Gethuk. Kalau
kita lewat Patuk kemudian menuju Playen, maka kita bisa menaiki rakit buatan
ataupun lewat pematang sawah menuju air terjunnya. Kalau kita lewat Sri Tanjung, Dlingo. Kita hanya samai seberangnya. Dan
harus menyeberang kalau ingin sampai Air terjunnya. Jadi Air Terjun yang
katanya ada di Sri Tanjung (tersebar disosmed) itu sebenarnya adalah adalah AirTerjun Sri Gethuk. Akhirnya rasa penasaranku sudah terjawab. Lebih simpelnya
itu adalah, Air Terjunnya adalah Sri Gethuk, dan Bukit diseberangnya adalah Sri
Tanjung.
Akhirnya aku putuskan untuk pulang, ingin ke tempat lain tapi
hpku sudah mati. Akhirnya aku kembali menuju perempatan Terong, oalah tanjakannya banyak banget. Sebelum sampai perempatan Terong, aku bertemu teman-teman dari Piyungan tadi.
Pengennya dia, aku ingin didorong, tapi aku tolak. Kemudian bertemu juga dengan
Prima (teman Bike to UGM) yang naik
mobil kerumah neneknya. Sampai perempatan
Terong, aku ambil belok kanan arah Patuk.
Melewati Pandeyan, kemudian melewati
Watu Amben, sampai akhirnya sampai dipertigaan Radia GCD FM. Aku mengambil
kiri menuju Piyungan dan pulang ke kos. Perjalanan kali ini cukup melelahkan,
pukul 12:38 wib, aku sudah sampai kos dan istirahat. Minggu depan mau kemana
lagi? Belum ada rencana sepertinya. Walau postingan ini harusnya langsung aku
posting dari dulu, tapi enggak apa-apa deh, yang penting informasinya sudah
tersebar heeee. *Salam Gowes
Baca juga postingan yang lainnya
Baca juga postingan yang lainnya
saya belum pernah ke sini nih.
BalasHapuskunjungi balik mas
www.ilmudes.com
Ayoo ke sini, siapp meluncur ke TKP :-)
Hapuskemarin pada bahas sama teman-teman, tp jadinya ke goa pindul mas.
Hapusoya, sudah masuk di buku tamu saya mas. Ditunggu saja kunjungan-kunjungan ilmudes berikutnya.hehe
Terima kasih mas :-)
HapusSelain goa pindul ada juga Kalisuci yang nggak kalah bagusnya :-)
Ahahaha, aku pernah ke sini dua tahun yang lalu. Enak, asyik buat mandi-mandi..
BalasHapusEnaknya itu banyak pilihan mau air terjun yang ramai atau yang sepi kalau disini mbak :-D
Hapustulisan nya bisa jadi referensi air terjun sri gethuk nie mas, bening banget air nya
BalasHapusMakasih mas, iya emang bening airnya :-)
HapusMas Nasir..ini jalur alternatif ya? Terima kasih sudah berbagi, saya terbantu dengan post mas untuk ke sana.
BalasHapusIya mas, ini tepat diseberang air terjunnya. Kalau mau ke air terjunnya, kita nyeberang sungai lewat bebatuan :-)
HapusEdyan. Nang playen seko dlingo medan e uwou lho mas.. Hahaha.. Hebuat!
BalasHapusIki yo aku lagi rak sadar paling mas, ndadak tekan kono barang :-D
HapusNyahahaha...
HapusPernah ke Sri Gethuk tahun 2011. Waktu itu masih sepi bangeeeet. Belum sebagus dan serame sekarang :)
BalasHapusSekarang udah agak susah nyari lokasi yang masih sepi di Jogja :-)
HapusDulu pas KKN (di dodogan dlingo) kalau lagi bosen n nggak ada proker sering banget maen ke sri gethuk lewat puncak sri panjung
BalasHapusTapi ya harus berani nyebrang sungai
hehe
Hahaahhah. Seru kalau KKN di sana ya. Daerah Dilingo mah enaknya masih sejuk :-)
Hapusnek sepedaan aku wis ga kuat mas, hehehe..padahal nanjak sindoro oke, lawu siap, merbabu pancal, tapi nek kon nyepeda hadewh nyerah....saya kemarin juga dari sri gethuk mas, sudah tak coret" di blog saya. rencana selanjutnya mau ke curug bayat mas :D
BalasHapusHahahaha, aku kalau sepedaan nggak target kok mas. Kalau lelah berhenti, kalau nggak kuat nanjak dituntun. Penting hepi..
Hapus