Berlanjut dari pantai Hadirin [1Agustus 2014], aku masih
mengayuh pedal sepeda melalui jalanan kampungku. Dibeberapa rumah, warga
setempat yang pastinya aku kenal saling menyapa dan mengajakku untuk singgah
serta minum teh. Tapi dengan sopan aku menolaknya, karena aku sengaja ingin
bersepeda dipagi hari.
Lepas dari pantai Hadirin aku arahkan sepeda menuju pantai
Ujung Tong. Pantai ini lebih dikenal dengan sebutan pantai Lomban. Kata pantai
Lomban disematkan karena saat tradisi kupatan (H+7) lebaran, kampung Jelamun
selalu mengadakan acara sedekah laut dipantai ini. Pantai ini juga disebut
dengan nama pantai Ujung Tong karena ceritanya dahulu ada semacam bom yang
sebesar tong dipantai ini. Hanya saja sekarang sudah tidak terlihat bangkai
besinya karena digergaji oleh para pencari rongsok.
Papan nama pantai Ujung Tong atau Pantai Lomban, Jelamun, Kemujan |
Aku sengaja berhenti ditepian pantai. Pantai ini agak curam
sedikit karena ada timbunan tanah hasil kerukan tanah dari bandara yang
ditimbun disekitaran pantai ini. Aku memarkirkan sepedaku dan kemudian
mengabadikannya beberapa kali. Lumayan lah, walau orangnya tidak ikut narsis
tapi tungganganku sudah narsis dari tadi pagi.
Sepedanya narsis dibeberapa sudut pantai |
Pantai ini tidak panjang, hanya ada hamparan pasir beberapa
puluh meter saja. Disetiap ujung terdapat tumpukan batu laut yang berwarna
merah. Hampir disetiap pantai disepanjang Karimunjawa, batu laut berwarna merah
ini selalu gampang kita dapatkan dipantai. Lumayan loh kembali bersantai seraya
melepas lelah dipantai ini saat pagi hari.
Panorama pantai Ujung Tong/Pantai Lomban pagi hari |
Dari kejauhan terlihat keramba (tempat penampung ikan) yang
berbentuk seperti gubuk ditengah lautan. Selain itu juga dapat kulihat sebuah
kapal Tongkang berada ditengah laut. Dari pantai ini kita juga bisa melihatLegon Bajak dari kejauhan. Pokoknya nggak kalah bagusnya melihat pemandangan
dari pantai ini.
Keramba dan kapal Tongkang ditengah laut |
Aku pun menikmati pagi ini kembali dengan duduk dipesisir
pantai. Merasakan hembusan angin disertai gemericik suara ombak laut. Pokoknya
kalau sedang berada dipantai itu bawaannya pengen berlama-lama. Hemmm, kayaknya
beban itu seakan-akan bisa hilang dalam kurun waktu yang cepat.
Narsis dulu dipantai Ujung Tong atau pantai Lomban Kemujan, Karimunjawa |
Tanpa harus berlama-lama, aku kembali melanjutkan perjalanan
bersepeda pagi ini berkeliling kampung untuk menuju tempat lain. Sebenarnya
banyak banget pantai dikampungku, tapi kali ini cukuplah dua pantai. Oke fix,
perjalanan aku kembali lanjutkan dengan tungganganku sepeda.
Baca juga postingan yang lainnya
Indahnya, lebih indah kalo berdua sama pasangan yah...
BalasHapusSalam kenal dari Pulau Dollar
Kalo pengen melepaskan beban enak sendirian heee
HapusMaaf mau tanya, ujung Tong daerah wilayah mana yah?
BalasHapusIni di Dusun Jelamun, Kemujan, Karimunjawa. Warga kampung pasti tahu mas. Kalo kesana tanya saja :-)
Hapusbanyak banget yaa Pantainya...Karimun Jawa bener2 daerah dengan ribuan pantai indah ya mas?
BalasHapusIya mbak, sepanjang Karimunjawa banyak pantai yang belum dikelola :-)
Hapusajib pantainya...
BalasHapusspededa kita samaan tapi punya gw udah ada sedikit modifikasi. Bro coba ganti velgnya pake punya extrada.5 (warna putih), jadi lebih masuk sama warna body.
Ini standart abis mas haaaa, Kalo di Jogja malah pakainya Monarch 1.0 :-)
HapusPantai Karimunjawa ini sudah banyak ditulis keindahannya dari berbagai sudut pandang. Mba Una Jakarta juga pernah menulis tentang keindahan pantai Karimunjawa inil. Duh duh kapan ya Kalbar punya pantai sebagus ini. Mimpi kali yeeee
BalasHapusPeluang nulis itu pak :-)
HapusWah mas, pantainya bersih meskipun sempit. apakah sudah ada pengelolanya?
BalasHapusSebagian besar sudah ada pengelolanya pak, tapi yang sering aku ekspos itu yg belum dikelola :-)
Hapusluar biasa keindahan pantai karimun jawa, kapan ya bisa kesana..hmmm
BalasHapusAyoo agendakan mas :-) Nanti mampir dirumah saya :-)
Hapusasik banget kalau tempatnya masih sepi begini, Mas. Saya suka rada males kalau pergi ke tempat wisata yang terlalu ramai
BalasHapus:-)
HapusAda waktunya ke tempat yang lebih ramai, tapi lebih seru di tempat yang masih sepi :-)