Perjalanan terakhir hari ini [1Agustus 2014] adalah
menyempatkan waktu bersantai di Dermaga Cinta. Sebenarnya dermaga ini pernah
aku ulas lebih dahulu waktu sedang menunggu sunset disini. Hanya saja waktu itu
sunset tidak terlihat karena kami keasyikan narsis bareng dibandara. Kalau pagi
ini aku hanya iseng ingin mampir sebentar untuk menikmati suasana pagi.
Bergegas aku mengayuh sepeda dari bandara menuju Dermaga Cinta. Sampai disana ternyata jalannya sudah sedikit tertutup semak, aku
menerobos semak tersebut untuk sampai ke dermaga. Dermaga kecil ini masih
seperti dulu, tidak ada perubahan sama sekali. Jadi aku bisa bersantai seraya
menghirup udara yang masih bersih.
Menyusuri jalan setapak dan tidak terawat |
Duduk santai ditepian dermaga seraya mata memandang jauh ke
depan. Melihat hamparan air ditengah-tengah hutan mangrove. Kemudian masih jauh
disana terlihat sebuah gunung yang menjulang tinggi. Itu adalah gunung
tertinggi di Karimunjawa, mungkin kategori sebenarnya masih bukit. Tapi orang
Karimunjawa lebih sering mengatakan dengan kata “gunung”.
Terlihat gunung tertinggi di Karimunjawa |
Aku mencoba mengabadikan beberapa kali di Dermaga Cinta ini.
mulai dari setiap ujung dermaga yang dikelilingi tanaman bakau, sampai mencoba
mengabadikan hamparan air yang luas didepanku. Ternyata kalau suasana sepi
seperti ini membuat kita nyaman loh. Lumayan untuk melepas lelah sejenak. Pastinya udara masih sangat bersih.
Ini tamanan bakau (hutan mangrove) disekitaran Karimunjawa |
Puas rasanya menikmati sunyinya Dermaga Cinta ini, aku lantas
beranjak kembali menuju rumah. Tapi seperti tradisi sebelumnya, dimanapun
tempat berada selama masih ada hp butut dan lokasi tersebut diperbolehkan untuk
berfoto. Maka sudah wajib rasanya untuk mengabadikan moment tersebut (alias
narsis). Berhubung tidak ada orang dan belum punya tongsis, jadi aku memanfaatkan ranting-ranting yang bercabang untuk dijadikan Tongsis tanpa harus mematahkan rantingnya. Selanjutnya setelan 10
detik menjadi opsi yang terbaik. Dan beberapa kali jepretan pun terabadikan aku
dengan sepeda yang setia menemaniku pagi ini.
Narsis dulu sebelum pulang |
Selesai semua, waktunya berkemas pulang. Ini adalah 2 hari
terakhir sebelum aku kembali ke Jogja untuk melakukan rutinitas seperti biasa.
Jadi sudah selayaknya kalau aku harus menikmati waktu mumpung masih berada di
Karimunjawa.
Baca juga postingan yang lainnya
Karimun jawa salah satu surga di Indonesia yg kurang dilirik pemerintah untuk sarana dan prasarananya. Padahal tempatnya ok banget
BalasHapusItulah masalah klasik yang pemerintah kadang abaikan mas :-(
HapusWaduh indah bener itu tempatnya. apalagi sambil GOWES
BalasHapusIya, masih alami. Seru buat bersepedaan :-D
HapusItu tempatnya kaya di film heart 2 heart mas hehe
BalasHapusIya kah? :-D
HapusTapi emang seru kok tempatnya, sunyi dan tenang :-D
wow .. keren sepeda dan pemandangannya. Aku dan suami juga hobi gowes nih, tiap hari deh rata arata 10 Km an keliling desa dongeng, bahkan Saat kampung sedang bersalju pun kami masih bersepeda :)
BalasHapusWah ini kalau ngomongin salju jadi pengen liat salju :-(
HapusSemoga suatu saat bisa gowes ditempat yang bersalju :-)
uuh keren mas Rullah dermaga cintanya selalu menawan bin heppy ^-^ dahsayat nikmat asik ambil fotonya juga
BalasHapusHeee, enaknya disini masih sepi mas :-D
Hapusdulu saya ke karimunjawa kok gak sampai sini ya?
BalasHapusKalau ikut paketan difokuskan ke 7 pulau saja heee, kalau keliling wisata darat hanya ke hutan mangrove dan sunset ujung gelam, kalau ini belakang bandara. Nggak termasuk tempat tujuan wisata, tapi itu malah seru karena sepi :-)
Hapus