“Bertahan satu cinta…
Bertahan satu C.I.N.T.A” sepenggal lirik lagu yang dinyanyikan seorang
pengamen siang ini didepan kamar kos. Tentu bagi kita yang hidup dikota-kota
besar ataupun sudut keramaian kota tidak asing dengan sosok pengamen. Dengan
berbagai gaya, model rambut, peralatan lengkap ataupun hanya modal tepuk tangan
saja mereka bernyanyi. Dan jelas bagi kita yang berada dihadapannya harus
menyediakan koin ataupun uang ribuan. Kalaupun tidak ada, sebelum dia bernyanyi
kita melambaikan isyarat untuk tidak menyanyi.
Ilustrasi: Menjinjing gitar sebelum bernyanyi (sumber: the guardian) |
Tidak berbeda siang ini, aku terbangun dari semedi seharian
dikamar karena ada pengamen yang bernyanyi didepan kamar teman. Lantunan satu
lagu lengkap tanpa terpotong dinyanyikan. Untuk suara dia relatif bagus, menyandang
sebuah gitar yang suaranya sangat bagus dibanding gitar punya teman kosku.
Dengan tetap berdiri, berpenampilan layaknya musisi jalanan.
Memakai jaket kain berwarna agak lusuh, matanya tertutup oleh kacamata hitam
besar. Memetik senar-senar gitar dan bernyanyi. Cukup menghibur dikala siang
yang panas ini. Akupun ikut menikmati lantunan lagu yang terdengar dari
beberapa meter jaraknya.
Selesai bernyanyi pengamen itu menuju kamar yang lain, dan
bernyanyi lagi. Sampai juga akhirnya didepan kamarku. Baru mau memainkan gitar,
aku langsung mengambil recehan yang sudah aku persiapkan sebelumnya dan
memberikan kepadanya sebelum bernyanyi. Dengan halus pengamen tersebut menolak
seraya berkata “Kalau tidak menyanyi, tidak saya terima uangnya mas. Saya nyanyi dulu,
baru kasihkan uangnya.”
Sejenak aku terdiam dan merasa bersalah. Diantara banyak
pengamen yang kadang hanya bernyanyi satu lirik kemudian langsung meminta uang.
Siang ini, aku mendapatkan pengamen yang lainnya. Pengamen yang tidak akan
menerima uang tanpa harus bernyanyi lebih dahulu. Dan akupun mendengarkan satu
lagu darinya.
Ini pengamen yang tau diri namanya, nyanyi dulu, dan kudu utuh lagunya, baru mau menerima uang. Aku juga sering mangkel tuh kalau ada pengamen yang nyanyinya baru seuprit, tapi dah lsg minta duit. Ini mah namanya pengemis yang bertopeng pengamen :)
BalasHapusHeee, kalau semuanya kayak gini lebih seru :-)
Hapusuhhh dalem mas rullah kece amit yax itu penhgamen hehe... mantap mas...salute
BalasHapusBaru kali ini ada yg keren gini mas :-)
Hapuswahm sindiran juga buat tukang parkir sekarang, harusnya bilang "tidak terima upah, sebelum motor pengendara" keluar dari parkiran.
BalasHapusBiasanya juru parkirnya langsung minta uang dimuka :-)
Hapus