Masih jatah menulis tentang Karimunjawa. Hemmm, semoga tidak
bosan kalau aku menulis tentang Karimunjawa. Siang menjelang sore ini aku
sengaja bermain ke pantai yang ada tepat di belakang rumah. Jaraknya hanya 200
meter dari rumah, pantai ini dari kecil sering aku kunjungi karena disana ada
sebuah sumur yang sering aku pakai untuk mandi. Sekarangpun airnya masih kami
fungsikan untuk keperluan sehari-hari dengan menggunakan pompa air. Dari dulu
sampai sekarang, pantai ini tidak ada namanya. Hanya biasa bilang pantai
belakang rumah.
Dengan sigap aku mengayuh sepeda menuju pantai belakang
rumah. Karena jalannya hanya setapak dan tidak panas, dengan semangat aku
langsung mengayuhnya. Tetapi saat ditebing agak turun aku menuntun sepeda.
Takut kejadian terjerembab saat ke pantai batu putih terulang lagi. Dengan
hati-hati aku menuntun sepeda agar sampai dibawah. Weh diabadikan dulu sampai
bawah, narsis dulu ya J
Akses jalan menuju pantai belakang rumah |
Selesai menuruni tebing sedikit aku kembali mengayuh pedal
sepeda. Hanya beberapa menit sih sebenarnya dari rumah. Tapi berhubung aku
sering mengabadikan gambar jadi agak lama deh. Sippp suara air ombak beriak
mulai terdengar, ini artinya sudah tinggal beberapa meter lagi dari bibir
pantai. Ahh kembali berfoto. Sesampai disana pemandangan yang dapat aku lihat
lumayan kok. Pantainya sepi banget, lha memang pantai ini bukan tempat tujuan
wisatawan J
Pantai belakang rumah ini adalah tempat dimana bapak
menyandarkan sampan kalau sepulang dari memancing. Dari pantai ini juga dulu
waktu kecil aku mulai bisa berenang. Wah mengenang memori masa kecil kalau ke
pantai ini. Dari pantai ini banyak pulau yang bisa aku lihat. Pasti paling
jelas adalah pulau kecil dan pulau tengah. Terlihat juga sisi lain pantai
Karimunjawa yang didominasi dengan tanaman Bakau [Mangrove]. Selain itu juga
terlihat semacam rumah kecil ditengah laut, rumah kecil itu adalah keramba
tempat orang-orang untuk memelihara tankapan ikannya.
Pemandangan pantai dibelakang rumah, Karimunjawa |
Tanpa menunggu waktu lama, aku kembali mengabadikan sepeda
yang aku naiki. Duduk dibongkahan batang kayu yang telah mati ditepian pantai
seraya memandang lepas pantai. Merasakan desiran angin laut dan suara ombak
beriak dipasir. Hemmm, memang pantai-pantai seperti ini cukup tepat kalau untuk
menyendiri. Jauh dari keramaian wisatawan dan pastinya dapat menghilangkan rasa
jenuh yang berkepanjangan.
Narsis dulu dipantai belakang rumah |
Lebih dari 20 menit bersantai dipantai belakang rumah ini,
kali ini aku sengaja melanjutkan perjalanan menuju pantai sisi lainnya yang
dekat dari pantai ini. Kalau naik sepeda mungkin tidak lebih dari 10 menit
lamanya. Melewati jalan setapak, kiri-kanan ditumbuhi pohon Kelapa dan pohon
Cemara. Yang pasti tidak kepanasan saat bersepeda J
Baca juga postingan yang lainnya
wah seru bgt mas, belakang rumahnya begitu gimana depan nya ya
BalasHapusDepannya jalan mas :-D
HapusLumayan buat nenangin pikiran kalo dekat pantai :-D
enak la mas jdi pgn kesana -_-
HapusBerarti harus menyempatkan waktu untuk ke Karimunjawa mas :-D
HapusItu memang warna air lautnya coklat keruh gitu ya?
BalasHapusKemarin waktu angin timur mas, jadi kalau timuran pasti air keruh dan sedikit banyak sampah laut. Tapi kalau waktu baratan malah jernih, pantai bagian barat yang banyak ombak dan airnya keruh,
Hapuskeren bang
BalasHapusmakasih ya :-)
Hapus