Mungkin ada setengah jam lebih kami berjalan melewati
beberapa jalanan yang agak nanjak, berbatu dan lumayan gelap. Akhirnya sampai
juga kami dipantai untuk melihat Batu
Pengantin. Disekitarnya ada sebuah gubuk untuk melepas lelah. Tapi aku
tidak lelah, jadi lanjut melihat Batu
Pengantinnya.
Di dekat gubuk, ada dua pohon yang berdekatan. Jenisnya
kurang paham aku, tapi memang lucu karena tumbuhnya hampir mirip. Mulai dari
tinggi dan ranting-rantingnya. Ups ternyata ada tulisan sebuah papan yang
mengatakan “Pohon Kembar”. Mungkin
ini karena berdampingan dan tingginya pun hampir sama.
Gubuk posko 3 dan pohon kembar di Ujung Batuwalang |
Sudah mengabadikan pohon tadi, aku beranjak menuju pantai.
Wah diseberang sana terlihat banyak bebatuan yang ada ditengah-tengah laut. Dan
yang disebut batu pengantin adalah dua batu yang terjauh dati pandangan. Aku
kurang tahu sejak kapan nama batu
pengantin ini disematkan ke mereka.
Setelah aku bertanya-tanya, ternyata namanya dulu itu Batu Mandi, batu yang selalu terkena
air seperti sedang mandi haaa. Begitu toh ternyata, oya aku tahu ini dari
kakaknya sepupuku. Beliau yang memberi tahu karena pernah punya rumah disana
(orangtuanya).
Batu Pengantin Ujung Batulawang terlihat yang paling jauh |
Fix, lupakan kenapa dinamakan batu pengantin, mungkin nanti akan aku tulis dalam bentuk cerita
(sebuah novel) amiiiinnn J. Yang pasti pantai ini cukup menyenangkan untuk
bersantai dan nyaman untuk menghilangkan penat. Ah sayangnya aku ke sini saat
sore, coba kalau pagi mungkin aku bisa melihat sunrise disekitar pantai ini. Tapi sore pun tetap indah kok,
Lumayan juga rute tracking
ujung batulawang ini, walau sedikit capek dan haus, tapi aku bisa melihat
keindahan alam yang tidak kalah dibanding pantai-pantai lain di Karimunjawa. Oya dipantai Batu Pengantin ini tidak terdapat
hamparan pasir putih yang luas loh, hanya sedikit pasir putih dan sebagiannya
lagi adalah bongkaha-bongkahan batu. Jadi jangan sampai tidak menggunakan alas
kaki sat ke sini.
Pesisir di pantai Batu Pengantin, Ujung Batulawang, Karimunjawa |
Hemmm, cukup singkat perjalanan sore ini dan aku harus lanjut
kepantai lainnya (nyari yang gratis dan bagus) untuk menunggu sunset. Dan tujuanku adalah sebuah
pelabuhan kecil di dusun Mrican. Untuk ulasannya aku tulis dipostingan
selanjutnya heeee. Asyik sore ini aku bisa menikmati beberapa pantai yang
jarang aku kunjung selama di Karimunjawa.
Baca juga postingan yang lainnya
eh itu baru mau nanya kenapa diberi nama batu pengantin, ternyata mau dibuat posting sendiri ya? hehe
BalasHapusbtw lautnya indah n gak ada sampah :)
Heeee, sebenernya nama batu pengantin itu muncul beberapa tahun terakhir saja. Sebelumnya orang mengatakan batu mandi :-)
HapusIya bersih pantainya :-D
Jalan2 yg seru ya.. Gak cuma sekedar pantai, tapi juga ada batu dan pohon menarik
BalasHapusHeee, pokoknya apapun itu langsung tulis diblog :-)
Hapus