Kadang jika kita kehilangan benda yang kita miliki agak susah
bagi kita untuk melupakan. Seperti halnya sebuah sepeda. Kita sudah terbiasa
menaiki dan mengayuh pedal, dan kemudian hari sepeda tersebut dipinjam orang
lain tanpa ijin dan lupa untuk mengembalikan (raib) tentu meninggalkan rasa
yang menyesak. Sudah beberapa tahu sepeda itu bersama diri kita, dan sudah
setia menemani kita untuk mengelilingi jalanan kota Jogja. Kehilangan sepeda
itu tetap menyakitkan. Bukan masalah harga, tapi kebutuhan sebagai alat
transportasi itulah yang satu-satunya yang kumiliki (saat itu).
Menyesali kehilangannya memang boleh, tapi tidak seharusnya
kita harus terus-terusan menyesal. Siapa tahu ada sisi baiknya, setidaknya kita
bisa menggantinya dengan yang baru (suatu saat). Pada akhirnya ada masanya
untuk mendapakan gantinya. Walau tidak sama bentuknya, harganya, serta
kenangannya tetaplah kita harus bersyukur. Kita bisa kembali mengelilingi
rapatnya kota Jogja dengan mengayuh pedal sepeda. Kembali bisa berbincang
seraya mata tetap fokus melihat kejalanan yang ada didepan kita.
Si Biru Odessy |
Sepeda lipat ini tidak bisa mengganti kenangan yang telah
kamu lakukan bareng sepeda yang dulu. Tapi sepeda ini muncul sebagai teman baru
kamu yang setia bersamamu kemanapun kakimu mengayuh pedalnya. Sepeda ini juga
yang tahu bagaimana suasana hati kamu saat mengayuh, merasakan setiap jengkal
jalanan yang mulus atau rusak, merasakan kekuatan kakimu saat menginjak pedal
serta mengayuh. Menikmati gengaman tanganmu yang menghangatkan stang sepeda
disertai belaian kecil saat kamu menekan bel sepeda sehingga dengan nyaringnya
bel tersebut akan berdentang sesuai keinginan jemarimu menekankan.
Kembali berjejeran Monarch 1 & Sepeda Lipat Odssy |
Buatlah kenangan baru dengan sepeda ini, dan biarkan sepeda
ini sebagai hadiah saat kamu kehilangan sepeda kesayangmu dua hari sebelum hari
ulang tahunmu. Sepeda ini datang tepat satu hari sebelum kamu ulang tahun, dan
sepeda ini adalah hadiah dari keinginanmu untuk mempunyai sebuah sepeda lipat
yang nanti bisa kamu pakai saat pulang kerumah. Kali ini hanya sepeda yang bisa
aku berikan, dan tunggulah jika waktunya sudah tepat tidak hanya sepeda yang
aku berikan. Tapi diriku yang benar-benar aku berikan untuk hidup bersamamu.
Baca juga postingan yang lainnya
jadi inget dulu pernah kehilangan jam tangan kesayangan, gara2 ketinggalan di pinggir wastafel toilet mal. baru 5 menit ditinggal, langsung raib... padahal itu jam tangan pertama yg saya beli dg uang sendiri. Yg bikin sedih kehilangan kenangannya ya... Alhamdulillah setelah itu dapat ganti yang lebih bagus, hehehe
BalasHapusBenar :-D itu juga sepeda hasil gajian pertama yg hilang, dan Alhamdulillah dapat juga penggantinya yang lebih baik :-D
Hapusnice blog, hallo salam kenal
BalasHapuskebetulan lagi blogwalking...
regards
http://travellingaddict.blogspot.com
makasih untuk segalanya :)
BalasHapus:-) :-)
Hapus