Perjalanan yang sempat terhenti di Agrowisata Kebuh Teh Tambi kembali kami lanjutkan. Cukup memakan waktu yang
lumayan akhirnya sampai juga di Kawasan Dieng. Pastinya, tujuan pertama yang
kami kunjungi adalah Telaga Warna. Benar saja, setelah memarkirkan motor,
akhirnya kami berpose didepan pintu masuk Telaga Warga. Siapkan kamera dengan setting-an 10 detik, dan beginilah kami
berpose lagi. Mungkin bagi yang ini tahu lebih detail tentang Telaga Warna Dieng
dapat membacanya di “Telaga Warna Dieng – Wikipedia”.
Pintu masuk ke Telaga Warna Dieng |
Begitu sampai pintu masuk, seksi
keuangan mulai merogoh saku untuk membayar. Aku lupa perorang kena berapa waktu
itu. Karena aku bukan seksi keuangannya heeee. Kami lanjut menuju Telaga Warna
yang merupakan salah satu tempat wajib dikunjungi saat ke Dieng. Seperti biasa,
kami pasti mengabadikan beberapa moment saat disana. Dan pilihan favorit adalah
berfoto dibongkahan batang kayu yang roboh menjulur kearah telaga. Aku yakin
hampir semua diantara kalian kalau ke Telaga Warna, pasti berpose disana.
Berfoto di Telaga Warna Dieng |
Pokoknya berpose diatas titian
bongkahan kayu yang roboh kearah telaga memang menarik banyak minat untuk
difoto. Kami layaknya orang yang antri membeli tiket disebuah stadion. Jadi
satu-satu mulai berfoto dibongkahan batang kayu tersebut. Selesai sesi foto
satu-satu, akhirnya foto berkelompok juga kami lakukan. Setiap kenangan ini
tentu tidak akan mudah dilupakan dalam waktu yang lama.
Mengelilingi Telaga Warna Dieng |
Pada akhirnya, kami mengikuti jalanan
yang sudah bagus untuk sekedar ingin mengitari Telaga Warna. Beberapa kali kami
berhendi untuk sekedar berfoto bersama atau sendirian. Berbagai gaya dan
ekspresi kami keluarkan semua saat kamera butut
[baca: kamera hape-ku] sibuk mengabadikan setiap moment dari teman-teman,
termasuk juga dari gayaku deh.
Beberapa gaya temanku saat di Telaga Warna Dieng |
Capek mengitari Telaga Warna Dieng,
kami melanjutkan perjalanan menuju spot lain
yang masih berada dikawasan Dieng. Tapi kok perut ini sudah mulai agak berdemo
ya? Sepertinya sebelum melanjutkan perjalanan ditempat lain (masih dikawasan Dieng),
kami harus mengisi perut dulu. Dan kami tahu kemana kami harus mengganjal perut
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar