Ketika perut sudah kembali kenyang, kami melanjutkan
perjalanan jalan kaki menuju Kawah Sikidang. Pusat Kawah ini katanya air dan
lumpur panasnya hampir 100 derajat celcius. Jadi kami harus lebih berwaspada
saat mendekati pusat kawah Sikidang ini. Bau belerang cukup menyengat hidung.
Pokoknya wajib pakai masker deh kalau kesini. Kalau enggak ada masker ya, syal
atau apalah untuk menutupi hidung kalian.
Sambil berjalan menuju pusat kolam Kawah Sikidang, kami
sesekali berhenti karena melihat sesuatu yang menarik mata. Misalnya melihat
sebuah liang kecil kayak rumah semut yang dari dalam keluar asap. Atau melihat
liang kecil yang berisi air mendidih. Pokoknya sesuatu yang kelihatannya biasa
disana menjadi luar biasa bagi kami yang baru melihatnya. Aku yakin, kalian
pasti akan melakukan hal yang sama kalau seperti itu.
Berjalan menuju kawah Sikidang |
Kawah Sikidang ini berada didataran tahan yang tandus, tapi
perlu diingat kalau melalui jalanan ini kita mesti berhati-hati. Jangan sampai
menginjak tanah yang ada kubangan dan berisi air mendidih, nanti sesuatu yang
tidak kalian inginkan terjadi. Pokoknya ekstra waspada deh. Tapi ya tetap saja
kita masih bisa menikmati pemandangan yang tidak bisa kita lihat disetiap
tempat seperti ini.
Berfoto diantara asap dan bau belerang |
Tepat ditengah-tengah kawah, disana kita dapat berfoto ria.
Atau hanya sekedar ingin menyaksikan letupan-letupan kecil dari tengah kawah
yang kadang agak menjulang ke atas. Oya, tepat ditengah-tengah kawah ini
dibatasi pagar. Jangan sampai kalian melakukan hal-hal dibatas kewajaran dengan
mengambil gambar seraya menerobos pagar yang dibuat. Ingat berbahaya.
Narsis bareng dulu didekat kawah Sikidang |
Diantara asap dan sengatan bau belerang yang cukup
menyesakkan, gerombolan kami tetaplah bisa menikmati indahnya kawah tersebut.
Ya dalam kondisi apapun kami pasti bisa berfoto. Dan kali ini kami berfotonya
lebih banyak bersama-sama. Biar lebih seru saja sih, kalau sendiri-sendiri
nanti banyak yang mesti kami pilah-pilah untuk koleksi.
Tetap saja narsis walau banyak asap |
Kami tidak kuat berlama-lama di Kawah Sikidang, selain
sengatan belerang begitu menyesakkan. Asapnya pun tidak kalah menyesakkan
pernafasan. Setelah agak puas melihat kawah, kami kembali melanjutkan
perjalanan untuk mengunjungi satu spot lagi
sebelum beranjak pulang ke Jogja.
Baca juga postingan yang lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar