Perjalanan kembali aku
lanjutkan menuju Stadion Gelora Bumi
Kartini Jepara yang jaraknya hanya beberapa ratus meter saja dari pusat
kota Jepara. Masih tetap jalan kaki, tapi tidak begitu capek sih, karena sudah
menghabiskan dua buah mangkuk (1 mangkuk
Adon-adon Coro & 1 mangkuk Es Gempol Pleret). Seraya menikmati keramaian pasar Jepara, akaki ini melangkah pasti
menuju arah Stadion.
Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara |
Hanya beberapa menit saja
aku sudah sampai di Stadion, kemudian aku mengelilingi stadion dan mengabadikan
beberapa foto diluar stadion. Setelah puas kemudian aku menuju pulang ke tempat
saudara yang ada didekat stadion. Sambil jalan aku sengaja ingin melihat
kapal-kapal yang sedang berlabuh dibeberapa tempat. Melihat puluhan kapal itu
lebih mudah jika kita berada di atas jembatan. Yakin didekat stadion ada
jembatan?
Jembatan Cinta Ujungbatu, Jepara |
Jembatan Cinta? Iya itulah nama yang terkenal dan sering disebutkan oleh
para anak-anak muda yang berada di Jepara untuk sebutan jembatan yang terletak
di desa Ujungbatu, Jepara ini. Aku jadi ingat nama sebutan Jembatan Cinta belakang Bandara Karimunjawa yang pernah aku posting
beberapa bulan silam. Sama nggak ya Jembatan Cinta Karimunjawa dengan Jembatan Cinta Ujungbatu?
Aku tidak tahu
asal-muasal Jembatan Ujungbatu ini
dinamakan dengan sebutan Jembatan Cinta.
Tapi yang aku tahu, jembatan dekat stadion ini mempunya pemandangan yang cukup
menarik. Percaya atau tidak, dari atas jembatan ini aku bisa melihat puluhan
kapal kayu yang tersandar rapi disetiap sisinya. Saking banyaknya, jadi tidak
bisa aku hitung ada berapa jumlahnya. Selain itu kalau aku lihat dari sisi
lainnya, maka pemandangan lepas pantai begitu jelas terlihat dari sini.
Pemandangan dijembatan Cinta, Ujungbatu Jepara |
Laut lepas terlihat
jelas, diselingi sebuah pulau yang terpampang jelas didepan sana. Pulau
Panjang, iya itu adalah nama pulau yang terlihat dari atas jembatan. Disetiap
sisi aliran air laut dan tempat bersandarnya kapal-kapal saat sedang tidak
beraktifitas melaut, aku dapat lihat dari kejauhan beberapa orang sibuk dengan
alat pancingnya disisi aliran air laut. Sepertinya itu adalah tempat alternatif
untuk menyalurkan hobi memancing. Kegiatan yang dulu selalu akau lakukan semasa
kecil di Karimunjawa.
Berjejeran orang sedang memancing disekitar Jembatan Cinta, Jepara |
Jika di Jembatan Cinta Karimunjawa kita
disuguhi ketenangan air dihutan Mangrove
serta berharap melihat sunset dengan segala keindahannya. Sedangkan di Jembatan Cinta Ujungbatu, Jepara ini kita bisa melihat kumpulan
kapal nelayan yang warnanya dominan biru dengan setiap tiang kapal terdapat bendera Sang Saka Merah Putih. Selain
itu kita juga bisa melihat aktifitas masyarakat setempat.
Ya inilah sepenggal
tulisan tentang Jembatan Cinta Jepara,
mungkin tempat ini memang tidaklah salah satu tempat yang cukup bagus untuk
berlibur, tapi setidaknya dari sini kita dapat melihat aktifitas sehari-hari
para nelayan di Jepara. Semoga tempat ini tetap bersih dan masyarakatnya tidak
membuang sampah sembarangan agar laut dan pantainya tidak tercemari oleh
sampah-sampah.
Baca juga postingan lainnya
Jangan-jangan diberi nama jembatan cinta karena di sana banyak pasangan yang memadu kasih di waktu malam? :D
BalasHapusKayaknya ntar kalo pulang Jepara harus observasi mas :-)
Hapusmau komen gini keduluan mas wijna
HapusHaaa, padahal ini jalan selalu ramai :-)
HapusBerarti benar-benar santai kalau pacaran disini heee
Gambar perahu-perahunya bagus mas, apakah airnya selalu keruh begitu ya?
BalasHapusIni pas musim baratan, jadi sangat keruh. Biasanya tidak sekeruh ini mas, masih terlihat agak jernih.
Hapuspengen nyobain kesana tuh
BalasHapusSekitar 1.5 km dari pusat kota :-) 200 meteran dari stadion Gelora Bumi Kartini :-)
Hapus