Pagi
ini aku sengaja mencari rute untuk gowes sendirian. Setelah googling akhirnya
aku putuskan untuk menuju ke area rumah Dome, daerah kalasan. Aku coba
coret-coret rute yang harus aku tempuh dikertas. Perjalanan aku mulai menyusuri
jalan solo – RS Panti Rini (perempatan belok kanan) jalan arternatif menuju
Pleret. Terus menyusuri sampai ada perempatan (pasar) belok kanan, dan ikuti
terus jalan sampai ketemu SD Degelan 1. Dari sana aku belok kiri, langsung
menuju rumah Dome.
Rute dari kos ke Rumah Dome |
Rumah
Dome ini bentuknya unik, hampir seperti rumah kartun Teletubbies (jadi ingat Tinky Winky, Dipsy, Laalaa, dan Po). Dan benar saja, sampai disana aku melihat
susunan rumah teratur beberapa komplek yang berwarna putih yang unik. Aku mencoba
mengelilingi kompleks perumahan tersebut sendirian. Ternyata banyak banget yang
gowes kelokasi ini, selain aku ada beberapa orang yang gowes juga menuju
kesini.
Menurut berbagai informasi, konsep rumah ini dibuat karena adanya
campur tangan beberapa orang dari Jepang. Dengan rumah model seperti ini
diharapkan bangunan ini tahan gempa. Bangunan ini dibuat karena untuk
mengantisipasi dampak gempa yang menakutkan. Karena sebelumnya penduduk daerah
sini rumahnya hancur saat kena gempa beberapa tahun silam.
Gerbang di rumah Dome |
Selain
unik rumahnya, warga disini sangat ramah-ramah. Mereka bercerita kalau setiap
akhir pekan selalu saja ada banyak orang dari luar desa (Jogja dan sekitarnya)
sengaja gowes kerumah Dome ini. Jadi mereka sudah terbiasa berinteraksi dengan
para pesepeda.
Rumah Dome |
Tiba-tiba
aku ingin melihat kompleks rumah ini dari atas bukit, aku kayuh sepeda mendaki
bukit (jalan tanah licin). Berhubung sepedaku tidak bisa naik, aku sandarkan
ditepi jalan dan melanjutkan jalan kaki. Sampai disana aku bertanya beberapa
penduduk untuk bisa melihat dari atas. Dan beliau mengantarkan aku sekalian
menuju ladangnya.
Jalan
sekitar 20 menit, akhirnya aku sampai lokasi bukit, sungguh indah pemandangan
dari atas, tapi sayangnya aku tidak punya camera yang layak untuk mengabadikan
pemandangan indah ini. Jadi aku hanya bisa memakai hp butut yang aku punya
sebagai bukti sudah mengabadikan dari atas.
Gambar dari atas bukit |
Puas
melihat dari atas, aku kembali menuju gerbang yang bertuliskan “Selamat Datang
di New Ngelepen”. Disana aku memesan nasi pecel yang dijual simbok-simbok.
Selain itu aku juga sempatkan untuk berpose didepan salah satu rumah Dome.
Sungguh
tempat ini sangat aku rekomendasikan untuk teman-teman yang belum pernah gowes
ke daerah sini. Karena jalanan yang kita tempuh sebagian besar adalah sawah dan
tidak terlalu ramai. Aku berharap suatu saat bisa kembali kesini lagi bareng
teman-teman, tidak seperti ini saat aku hanya gowes sendirian.
Baca juga postingan yang lain
Gowes Menuju Imogiri: Santai menyeduh Wedang Uwuh
Candi Mungil itu ternyata Candi Sambisari
Candi Banyunibo: Candi Mungil dan Eksotik di Bokoharjo
Baca juga postingan yang lain
Gowes Menuju Imogiri: Santai menyeduh Wedang Uwuh
Candi Mungil itu ternyata Candi Sambisari
Candi Banyunibo: Candi Mungil dan Eksotik di Bokoharjo
haha... dari atas kaya telor dinosaurus
BalasHapusHeeee
HapusKeren toh :-)
Kalo telur segitu, gimana gorengnya :-)
Sitam bisa nggaknginep d dome nya hehe....biar serasa teletubbies beneran wkwkwk...
BalasHapusIni sebenernya rumah warga, kemungkinan sih bisa :-)
HapusDisana jg ada homestaynya, bisa dipake nginap.
BalasHapus