Sabtu
pagi, seperti biasa libur kerja aku manfaatkan waktu untuk mengayuh pedal
sepeda/ gowes. Rute awal sih pengennya menuju Kebun Buah Mangunan (atasnya
makam Imogiri). Jadi memang harus membutuhkan tenaga yang lebih banyak. Maklum
lumayan banyak tanjakannya.
Akhirnya
sepakat aku dan teman-teman untuk mengambil rute tersebut melalui arah makam
Imogiri kami mengambil rute ke Mangunan. Setelah melewati sekitar dua kali
tanjakan, temanku yang cewek nyerah. Dia bilang “aku tunggu kalian dipasarImogiri saja, sekalian sarapan pagi.” Aisshhh tenaga cewek memang kurang
mendukung, selain itu juga sepeda yang dipakai juga sepeda biasa bukan MTB
seperti punya kami.
Tanjakan
demi tanjakan sudah aku lewati, kali ini tinggal kami bertiga (sama-sama getol gowes). Sesekali aku melirik
temanku yang agaknya tertinggal dibelakang. Setelah sosok mereka kelihatan, aku
langsung mengayuh sepeda lagi. Dalam hati bersyukur “ Itu temanku (om AK) masih
kuat nggowes, aman….”
Sesekali
aku mengabadikan momen disaat teman-teman mengayuh sepeda. Lumayan buat
memenuhi hardisk laptop dikos. Keren juga pemandangannya dari atas Makam
Imogiri. Tuh-tuh keliatan masih asri ini jalanan. Namanya juga jalanan arah
Kebun Buah Mangunan. Emang masih asrilah, enak dipakai untuk gowes pokoknya.
Karena
kedua temanku agak lama, akhirnya aku putuskan untuk menunggu disalah satu
tempat yang lumayan bagus pemandangannya. Padahal dulu disini ada batu besar
diatasnya, tapi sekarang kok sudah hilang ya. Aku menyandarkan sepeda seraya
minum air mineral yang aku bawa dan menunggu kedua temanku.
Selang
beberapa menit salah satu temanku udah sampai disampingku seraya menyandarkan
sepedanya juga, ini orang sih fisiknya kuat, karena dia memang udah suka gowes
dari dulu (lirik si OK). Tapi kok teman yang satu mana? Padahal dia yang
kemarin “manas-manasin” telinga untuk gowes ke Mangunan.
Tidak
lama akhirnya dia datang juga dengan nafas “ngos-ngosan” dan langsung
merebahkan diri ditanah sambil bilang “Istirahat dulu, cukup sampai disini”.
Aisshhh padahal tinggal dua kali tanjakan tinggi lagi itu kebun buah Mangunan
udah sampai.
Si AK kecapekan (Helm kuning, belakangku) |
“Daripada
nanti kalian disibukkan mencari ambulance karena aku pingsan, lebih baik sampai
sini aja dulu gowes kita” Kata om AK. Usut punya usut, ternyata semalam dia
bergadang sampai pagi. Pantesan tenaganya nggak fit. Dan takut malah nggak
kuat.
Oke,
kami fix-kan gowes pagi ini cukup sampai disini. Walau sebenarnya target udah
deket banget. Setelah lama kami istirahat akhirnya kami putuskan untuk balik
kebawah dan menikmati sarapan di pasar Imogiri. Menikmati segelas Wedang Uwuh
seraya bercanda. Wedang uwuh ini terlihat unik ya? Karena cara penyajiannya diberi beberapa daun serta semacam rempah-rempah tambahan yang banyak ditemukan disekitar sana.
Cukuplah
merefreshkan otak yang lima hari bekerja. Seraya menikmati wedang uwuh, kami
tetap merencanankan gowes selanjutnya. Dan fix gowes selanjutnya adalah menuju
“Tegal Bendung dan Jembatan Gantung Imogiri” bawah Kebuh Buah Mangunan. Semoga berhasil
sampai tujuan dan lebih banyak teman yang ikut gowes.
Baca juga postingan sebelumnya
Tracking Mangrove Karimunjawa: Keindahan ditengah-tengah kesunyian alam
Candi Mungil itu ternyata Candi Sambisari
Candi Banyunibo: Candi Mungil dan Eksotik di Bokoharjo
Baca juga postingan sebelumnya
Tracking Mangrove Karimunjawa: Keindahan ditengah-tengah kesunyian alam
Candi Mungil itu ternyata Candi Sambisari
Candi Banyunibo: Candi Mungil dan Eksotik di Bokoharjo
Wihh keren, padahal tanjakan Imogiri tinggi banget lho itu yg sebelum hutan pinus. Motor aja bisa ngos-ngosan. Salut dah :D
BalasHapusPakai 2 ilmu kalau gowes lewatin tanjakan :-) 1) Ilmu nekad, 2) Ilmu nuntun sepeda haaaa :-)
Hapus